Harga Daging Meugang di Aceh Tamiang Naik Tipis

Tradisi Meugang sudah ada sejak masa kerajaan Aceh Darussalam pada abad ke 16 Masehi. Sampai saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat Aceh.
Aktivitas jual beli di pasar daging kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang saat meugang Idul Adha 1441 Hijriah atau tahun 2020. Kamis, 30 Juli 2020. (Foto: Tagar/Zulfitra)

Aceh Tamiang - Harga daging sapi di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh saat meugang hari raya Idul Adha 1441 Hijriah Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogramnya. Pedagang daging sapi di pasar Kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang Supri mengatakan sejak meugang puasa dan meugang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah kemarin harga daging sapi tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan.

"Biasanya, jelang hari besar seperti, meugang puasa, meugang lebaran Idul Fitri, dan meugang Idul Adha, harga daging sapi pasti mengalami lonjakan harga dari harga hari biasanya. Biasanya per kilonya naik hingga Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu. Tapi meugang hari ini harga per kilonya hanya Rp 140 ribu, dan itu harga untuk daging nomor satu, jadi per kilo hanya naik Rp 10 ribu saja," ujar Supri Leda Tagar, Kamis, 30 Juli 2020.

Mereka berharap mendapatkan daging sapi dari panitia kurban di setiap kampung masing-masing.

Meski di akuinya harga saat ini terbilang normal, minat pembeli daging sapi pada meugang hari raya Idul Adha kali ini sangat menurun. Biasanya, saat meugang Idul Adha seperti ini ia bisa menjual hingga 2 ekor sapi. "Sepi kali ini, menjual satu ekor sapi saja sampai tengah hari baru terjual sedikit. Biasanya, jam segini sudah terjual hampir dua sapi," katanya.

Keluhan yang juga disampaikan pedagang daging sapi musiman di pasar kota Kualasimpang Zaid Krami. Menurutnya, pengaruh sepinya pembeli kali ini disebabkan karena meugang Idul Adha.

"Masyarakat lebih memilih membeli ayam ketimbang membeli daging sapi. Mereka berharap mendapatkan daging sapi dari panitia kurban di setiap kampung masing-masing," ujarnya.

Meugang Aceh TamiangAktivitas jual beli di pasar daging kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang saat meugang Idul Adha 1441 Hijriah atau tahun 2020. Kamis, 30 Juli 2020. (Foto: Tagar/Zulfitra)

Penyebab lainnya, Zaid menilai akibat kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil hingga saat ini akibat dampak dari pandemi corona. "Banyak dari mereka yang terdampak pandemi itu, sehingga kemungkinan mereka memilih untuk mengutamakan kebutuhan lainnya, ketimbang harus membeli daging," katanya.

Zaid menuturkan, dirinya dan beberapa pedagang lainnya memiliki kekhawatiran berjualan di tengah situasi corona seperti ini. Meskipun saat ini kondisinya sudah new normal. Namun rasa was-was itu tetap saja menghantui dirinya dan juga pedagang lainnya.

"Katanya saja sudah new normal. Tapi kalau dilihat ada saja yang terpapar. Kadang hilang, kadang timbul. Ngeri sendiri kita jadinya. Tapi semua itu tidak menjadikan kami putus asa, kami harus tetap jualan untuk menafkahi keluarga di rumah," katanya.

Harga Ayam Naik Tipis

Sementara itu, harga ayam di pasar kota Kuala Simpang meugang hari raya Idul Adha kali ini mengalami kenaikan tipis. Per kilo di patok harga Rp 23 ribu. Pedagang ayam potong sekaligus distributor di Aceh Tamiang M Nasaruddin HR alias Amek mengatakan kenaikan harga pada saat hari hari besar seperti, meugang puasa, Idul Fitri, dan meugang Idul Adha sudah hal yang biasa terjadi.

"Kalau harganya naik waktu meugang seperti ini, itu sudah biasa. Dan masyarakat sudah tidak terkejut lagi dengan kenaikan itu," ujarnya.

Ayam PotongAktivitas jual beli di pasar daging kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang saat meugang Idul Adha 1441 Hijriah atau tahun 2020. Kamis, 30 Juli 2020. (Foto: Tagar/Zulfitra)

Meski harga ayam potong di hari meugang ini Rp 23 ribu per kilo, Amek menilai harga tersebut masih termasuk di dalam harga standar atau masih normal. Dibanding dengan kenaikan harga pada saat meugang Idul Fitri kemarin.

"Ini termasuk murah, naiknya pun hanya Rp 1000 rupiah dari harga kemarin yakni Rp 22 ribu per kilo. Sedangkan Meugang Idul Fitri kemarin, harganya Rp 28 ribu per kilo atau naik Rp 5000 per kilonya dari harga ayam saat ini," katanya.

Meskipun harga ayam potong Rp 23 ribu per kilo saat ini, Amek mengaku harga itu tidak memengaruhi penjualannya. Sebab, membeli ayam atau pun daging sapi untuk di konsumsi pada saat lebaran, sudah menjadi adat dan tradisi masyarakat di Aceh.

Di sisi lain, Novita, salah satu pembeli mengatakan, dirinya lebih memilih membeli daging sapi untuk di konsumsi pada hari raya Idul Adha besok di bandingkan ayam potong.

"Menyajikan menu daging sapi sudah menjadi tradisi di keluarga kami di setiap menyambut lebaran. Begitu juga ketika puasa ramadan. Selain untuk di konsumsi sendiri, menu itu juga di persiapkan untuk menyambut tamu yang datang," ujarnya.

Terkait harga, Novi mengaku tidak pernah ambil pusing. Meskipun harga daging setiap tahunnya naik, terlebih ketika menjelang hari raya seperti ini. "Kalau harga naik tiap tahun itu udah wajar. Namun hal itu tidak membuat saya tidak membeli. Tetap harus di beli. Dan jauh hari sebelumnya saya sudah persiapkan dan menyisihkan uang khusus untuk membeli daging," katanya.

Berbeda dengan pembeli lainya, kak Inong. Ia mengaku setiap meugang Idul Adha dirinya sengaja tidak membeli daging sapi, tetapi memilih membeli ayam. "Saya jarang membeli daging sapi ketika meugang Idul Adha. Saya memilih membeli ayam, meskipun ayam mahal," katanya.

Ia mengaku, perbandingan dengan harga satu kilo daging sapi, bisa untuk membeli 6 kilo ayam potong atau 3 ekor. "Jadi saya memilih ayam. Lagi pula kami keluarga besar. Kalau membeli daging sapi, pastinya tidak dapat mencukupi," ujarnya. [PEN] 

Baca juga:


Berita terkait
Penyebab Kantor Dewan Aceh Tamiang Kosong
Sebanyak 29 anggota dewan Aceh Tamiang sedang mengikuti bimtek di luar kota, akibatnya hingga hari ini kantor dewan setempat tampak kosong.
7 Wanita di Aceh Tamiang Jalani Karantina Covid-19
Kasus positif Covid-19 di Aceh Tamiang mencapai empat orang. Tiga lainnya reaktif hasil rapid test. Ketujuh wanita tersebut saat ini dikarantina.
Belajar di Rumah dan Dilema Warga Aceh Tamiang
Pemerintah Aceh Tamiang telah memutuskan untuk menunda jadwal masuk sekolah tahun ajaran baru demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.