Hanya Wacana Belaka Bupati Dairi Berkantor di RSUD Sidikalang

Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu di awal kepemimpinannya pernah berjanji akan berkantor di RSUD Sidikalang, Ternyata itu hanya janji palsu.
Bupati Dairi, Sumatera Utara, Eddy Keleng Ate Berutu, saat acara ziarah di Taman Makam Pahlawan Sidikalang, memperingati HUT Golkar (Foto: Tagar/Robert Panggabean)

Dairi - Untuk memperbaiki mutu dan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang, Bupati Dairi, Sumatera Utara, Eddy Keleng Ate Berutu di awal kepemimpinannya pernah berjanji akan rutin berkantor di RSUD tersebut.

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Dairi, saat sidak pada Rabu, 24 April 2019, Eddy bahkan menginstruksikan kepada Direktur RSUD Sidikalang untuk menyiapkan ruang kerja baginya. Hal itu dimaksudkan agar dapat secara rutin melihat dan mendengar apa saja yang dibutuhkan untuk membangun RSUD Sidikalang, agar lebih baik.

Tidak ada ruangan. Kami ini kan perpanjang tangan beliau. Tidak harus berkantor di sini.

Saat sidak itu, Bupati didampingi Wakil Bupati Jimmy AL Sihombing serta Ketua tim penggerak PKK Kabupaten Dairi Ny. Romy Berutu Simarmata, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi saat itu, Sebastianus Tinambunan.

Sidak dilakukan guna mencek dan melihat langsung proses pelayanan kesehatan di RSUD Sidikalang, mengingat banyaknya keluhan-keluhan yang dirasakan oleh masyarakat saat melakukan pengobatan.

Baca juga:

Terkait dengan buruknya pandangan masyarakat terhadap RSUD Sidikalang itu, Eddy menyebut akan membentuk tim serta membenahi sumber daya manusia di lingkungan rumah sakit, harus memiliki pola pikir yang sama untuk melayani masyarakat.

Langkah berikutnya adalah melakukan manajemen yang baik terhadap pengelolaan rumah sakit agar seluruh sarana dan prasarana penunjang aktivitas di rumah sakit selalu siap setiap waktu.

"Saya sering mendengar obat sering kurang di rumah sakit, itu harus di atur jangan sampai kurang," katanya saat itu.

Ternyata, apa yang pernah dijanjikan Bupati Dairi itu, tidak menjadi kenyataan. Ruang kerja yang pernah diinstruksikan untuk disediakan, tidak ada. Jadwal berkantor rutin di RSUD Sidikalang, tidak dilakukan.

Direktur RSUD Sidikalang, Sugito Panjaitan didampingi Kepala Tata Usaha, Luber Sianturi, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis 5 November 2020, membenarkan bahwa tidak ada ruangan khusus Bupati Dairi di RSUD Sidikalang.

“Tidak ada ruangan. Kami ini kan perpanjang tangan beliau. Tidak harus berkantor di sini. Tapi pak bupati sering kok datang ke sini. Kalau datang, ya di ruangan ini,” kata Luber dibenarkan Sugito.

Pelayanan RSUD Sidikalang belakangan ini tidak seperti yang diharapkan masyarakat. Sebagaimana diberitakan, beberapa peralatan penting di RSUD Sidikalang seperti rontgen, rusak.

Sementara alat rontgen baru, pengadaan Tahun Anggaran (TA) 2020, belum dapat digunakan, karena izin operasional belum keluar. Pasien pun terpaksa di rujuk ke rumah sakit terdekat, seperti ke Kabupaten Pakpak Bharat.

"Spektakuler. Rusak nggak diperbaiki. Ganti bisa. Mana surat tidak bisa diperbaiki. Contoh kita kasih ilustrasi, masa gara-gara ban bocor, beli mobil baru. Sampai dua bulan masyakat Dairi terlantar," papar sumber Tagar yang berprofesi sebagai dokter di RSUD Sidikalang terkait alat rontgen itu.

Demikian halnya dengan alat cuci darah, belum digunakan, karena surat kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) belum rampung. Diakui Sugito, ketersediaan peralatan medis itu sudah dilaunching Bupati Dairi bertepatan dengan perayaan hari jadi Kabupaten Dairi ke 73.

Sementara di internal pegawai RSUD Sidikalang, terdapat polemik karena ketidaktransparanan pihak managemen tentang besaran jasa medis yang diterima masing-masing pihak. []

Berita terkait
Respon Satpol PP Dairi Pembangunan Hotel Tanpa IMB
Satpol PP Dairi belum mendapatkan informasi tentang adanya pembangunan hotel belum dilengkapi IMB.
Bilik Sterilisasi Covid Berbiaya Rp 1, 4 M di Dairi Rusak
Pengadaan berbiaya Rp 1,4 miliar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi. Masih baru diadakan bilik tersebut sudah rusak.
BPJS tak Berfungsi, Sekdes di Dairi Bayar Pengobatan ke RSUD
Sekretaris Desa di Kabupaten Dairi, harus membayar biaya perobatan anaknya sebagai pasien umum di RSUD karena BPJS tak berfungsi.