London - Pemimpin kelompok oposisi di Inggris, Keir Starmer, hari Minggu, 3 Jananuari 2021, mendesak Perdana Menteri Boris Johnson untuk memberlakukan kebijakan penutupan wilayah atau lockdown dalam waktu 24 jam ke depan.
Pemimpin Partai Buruh itu mengatakan, “Virus ini jelas tidak terkendali dan tidak ada gunanya Perdana Menteri Boris Johnson mengisyaratkan bahwa pembatasan lebih jauh akan diberlakukan dalam satu, dua, atau tiga minggu lagi.” Menurut Starmer, penangguhan itu jelas menjadi sumber begitu banyak masalah. “Jadi, segera berlakukan pembatasan itu sekarang. Pembatasan nasional dalam waktu 24 jam ke depan. Ini akan menjadi langkah pertama untuk mengendalikan virus ini,” ujar Starmer.
Starmer mengatakan penutupan wilayah secara menyeluruh dan total akan menjadi langkah pertama untuk mengendalikan virus mematikan ini. “Lockdown seluruh Inggris!", kata Starmer. Perdana menteri mengisyaratkan akan memberlakukan hal itu, tetapi kemudian menangguhkannya lagi. "Kita tidak dapat membiarkan hal ini. Kita tidak dapat membiarkan perdana menteri menyia-nyiakan 2-3 minggu ke depan dan kemudian memberlakukan lockdown, padahal ini sudah tidak terhindarkan. Ini merupakan langkah pertama untuk mengendalikan virus ini,” katanya dengan tegas.
Pernyataan ini disampaikan ketika 54.990 warga Inggris diketahui positif Covid-19 pada hari Minggu, 3 Januari 2021, hari keenam secara berturut-turut di mana kasus harian melampaui 50 ribu kasus (em/jm)/voaindonesia.com. []