Hadapi Barca, Conte Tak Bisa Tidur

onte telah memikirikan ide dan rencana untuk menghadapi Barcelona. Menurutnya, pada momen tersebut dianggap sangat penting untuk memilih para pemain
Antonio Conte (Foto: express.co.id)

London, (Tagar 20/2/2018) - Manajer Chelsea Antonio Conte mengatakan menghadapi Barcelona membuat dirinya sulit tidur ketika karena mempersiapkan tim untuk pertandingan tersebut. Selasa (20/2), Chelsea akan menjamu Barcelona di Stamford Bridge pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.

Conte melakukan pemanasan untuk pertandingan leg pertama dengan menghancurkan tim divisi kedua Hull City dengan skor 4-0 di putaran kelima Piala FA pada Jumat, namun benaknya dengan cepat beralih ke Barca.

"Setelah pertandingan Piala FA, sedikit sulit untuk tidur nyenyak, karena ketika Anda memainkan pertandingan seperti ini, Anda harus mempersiapkan segalanya: hal-hal besar, dan detail-detail," kata Conte.

Conte telah memikirikan ide dan rencana untuk menghadapi Barcelona. Menurutnya, pada momen tersebut dianggap sangat penting untuk memilih para pemain yang sedang berada dalam bentuk terbaiknya, dan kemudian mengusahakan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka sepanjang pertandingan nanti.

"Kami memiliki rencana di benak kami,” tuturnya.

Chelsea terakhir kali mengalahkan klub Katalan itu pada 2012 dalam perjalanan mereka menuju satu-satunya raihan gelar Liga Championsnya, namun Conte mengakui bahwa timnya merupakan kubu yang tidak diunggulkan menjelang pertandingan Selasa.

"Kami telah bekerja dan mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan. Kami memulainya sebagai ‘underdog’ tentu saja. Untuk alasan ini, kami harus senang bisa mendapat tantangan seperti ini." imbuhnya

Pria Italia itu memperingatkan bahwa para pemainnya harus mempersiapkan diri untuk bekerja keras untuk dapat melalui adangan Barcelona, yang saat ini memuncaki klasemen Liga Spanyol dan juga telah melaju ke final Piala Raja. ant/rmt

Berita terkait
0
Transaksi Keuangan Pengurus ACT dan Organisasi Teror Al-Qaeda Diungkap PPATK
Temuan baru PPATK menyebutkan ada dugaan pengurus ACT melakukan transaksi keuangan dengan jaringan terorisme Al-Qaeda. Pengurus juga karyawan.