Jakarta - Pilihan investasi properti semakin beragam dengan kehadiran reksa dana DIRE alias Dana Investasi Real Estate. DIRE sendiri sudah lama dikembangkan di mancanegara, khususnya Amerika, tapi baru pada 2012 lahir di Indonesia.
PT Ciptadana Asset Management adalah PT yang pertama kali menerbitkan DIRE di Indonesia. Objek yang dijadikan sasaran investasi DIRE saat itu adalah Solo Grand Mall di Solo, Jawa Tengah. Menurut Badan Pengawasan Modal-Lembaga Keuangan, DIRE adalah investasi berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK). Karena itulah banyak yang menyebutnya reksa dana DIRE.
Reksa dana juga berbentuk KIK atau kontrak antara pihak manajer investasi yang mengelola investasi dan bank kustodian yang menyimpan dana investasi. Tapi ada juga yang berpendapat DIRE beda dengan reksa dana.
Perbedaan DIRE dan reksa dana yaitu DIRE diperbolehkan meminjam duit dari pihak lain maksimal 30 persen dari nilai aset dalam pengelolaanya. Sedangkan reksa dana haram hukumnya pinjam-pinjam duit.
Cara Kerja Reksa Dana DIRE
Seperti disebut di atas, reksa dana DIRE berfokus pada properti. Tapi bukan sembarang properti yang bisa ditanami duit DIRE. Hanya bangunan yang menerapkan sistem sewa yang bisa dijadikan aset DIRE.
Contohnya mal, apartemen, dan perkantoran, bukan seperti tanah kosong. Tapi kalau bangunan sewa itu masih dalam pembangunan, berarti juga gak bisa. Hanya bangunan yang sudah berdiri yang bisa ditanami DIRE.
Seperti reksa dana, DIRE bekerja dengan diawali penghimpunan dana dari masyarakat oleh manajer investasi. Uang tersebut lalu diolah oleh si manajer untuk membeli suatu bangunan, misalnya mal, secara keseluruhan.
Lanjut, hasil sewa bangunan itu kemudian dibagikan ke para pemegang unit penyertaan dalam bentuk dividen secara proporsional. Dividen yang wajib dibagikan setiap tahun minimal 90 persen dari total hasil sewa setelah dikurangi pajak
Demikian cara kerja reksa dana DIRE yang dapat kamu pelajari. Selain pembelian aset properti, DIRE juga bisa digunakan untuk membeli saham atau obligasi yang diterbitkan perusahaan properti.
Yang penting, komposisinya minimal 80 persen digunakan untuk beli aset properti langsung. Sisanya 20 persen bisa buat saham atau obligasi dan kas atau setara kas. Karena itu, DIRE pun tercatat di bursa saham.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Dear Pemula, Ini Dia Perbedaan Antara HMETD dan Non-HMETD dalam Investasi Saham
- Ini Daftar Saham yang Paling Diburu Investor 2022
- Masih Belajar? Ini Tips Berinvestasi Reksa Dana Saham
- 3 Alasan Wanita Lebih Baik daripada Pria dalam Hal Investasi