TAGAR.id, Jakarta - Sektor Desa Wisata masih menjadi andalan dalam mendorong kebangkitan ekonomi desa pasca Pandemi. Momen lebaran dan liburan telah berdampak pada lonjakan tajam kunjungan wisatawan ke desa-desa.
Hal demikian disampaikan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar saat Konferensi Pers dan Pembukaan seminar dan pelatihan revitalisasi desa wisata berbasis heritage dan ekowisata di Ubud, Bali pada Selasa, 12 Juli 2022.
“Setelah mengalami penurunan pada tahun 2020 dan 2021, lebaran dan liburan tahun 2022 jadi momentum desa wisata bangkit kembali atau rebound”,ujar Gus Halim sapaan akrab-Abdul Halim Iskandar.
Kemendes PDTT terus mendorong bergeliatnya wisata desa dengan pengalian potensi wisata desa, mendorong pembangunan fisik di Kawasan wisata, peningkatan SDM.
Gus Halim memaparkan, setelah lebaran tahun 2020 dan 2021 hanya 5.8 juta dan 9.8 juta orang yang mudik ke desa, pada tahun 2022 melonjak menjadi 85jt pemudik.
Begitu juga volume uang yang beredar selama lebaran naik tajam dari Rp 9.8 trilliun pada 2021 ke Rp 85.5 trilliun pada 2022.
- Baca Juga: Soal Transmigrasi 2022, Gus Halim Inginkan Terobosan dan Model Terbaru
- Baca Juga: Perkuat Eksistensi Pendamping Desa, Berikut Langkah-langkah Gus Halim
“Dari data diatas menegaskan bahwa lebaran dan liburan menjadi momentum kehadiran orang di desa berikut perputaran uang pembelanjaan di desa,” tegasnya.
Menurut Gus Halim, pariwisata memang menjadi salah satu sektor yang terimbas paling parah akibat pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Kemendes PDTT terus melakukan berbagai strategi agar momen rebound kunjungan wisatawan berdampak pada wisata desa yang berkembang dan berkelanjutan.
“Kemendes PDTT terus mendorong bergeliatnya wisata desa dengan pengalian potensi wisata desa, mendorong pembangunan fisik di Kawasan wisata, peningkatan SDM, dan memfasilitasi promosi wisata desa secara digital,” tegasnya.
Salah satunya, guna mengoptimalkan promosi desa wisata, Kemendes PDTT mengembangkan aplikasi Desa Wisata Nusantara. Aplikasi tersebut telah dirilis sejak 6 Januari 2022 lalu.
Melalui aplikasi, Kemendes PDTT menawarkan berbagai macam informasi menarik tentang tujuan destinasi wisata.
- Baca Juga: Gus Halim: Harus Ada Mitigasi Kendala Administratif Pencairan Dana Desa
- Baca Juga: Gus Halim: Reformasi Birokrasi Juga Harus Bisa Merubah Pola Pikir & Budaya Kerja
“Aplikasi ini memudahkan kita untuk mengunjungi banyak tempat di satu waktu,”
Kemendes PDTT juga telah mengadakan lomba promosi Desa Wisata Nusantara Tahun 2022 yang berhadiah total 1 milyar. Lomba ini digelar untuk mendorong desa-desa wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan BUM Desa Bersama tumbuh dan bangkit pasca pandemi.
Kriteria pemenang adalah 10 Desa Wisata yang berhasil mendapat like alias tanda jempol terbanyak dari pengunjung atau wisatawan melalui aplikasi Desa Wisata Nusantara yang dapat diunduh di android dan IOS. []