Guru di Nagan Raya, Aceh Diminta Kreatif Menyusun RPP

Seluruh tenaga pendidik di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Nagan Raya diminta kreatif dan inovatif menyusun RPP.
Sejumlah siswa SMA mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam jaringan (daring) di area persawahan Bassaran, Desa Rante Mario, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Senin, 3 Agustus 2020. Siswa di daerah pelosok tersebut terpaksa mencari tempat tinggi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar daring selama pandemi Covid-19 akibat sulitnya akses internet di daerah itu. (Foto: Antara/Arnas Padda)

Nagan Raya – Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Nagan Raya meminta kepada seluruh tenaga pendidik di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah setempat untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Kepala Cabang dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Nagan Raya, Khairan mengatakan dalam kondisi pandemi seperti saat ini sangat penting adanya inovasi dan kreativitas dalam menyusun RPP.

“Penyususan RPP yang tepat ini agar siswa lebih mudah dan mampu memahami setiap mata pelajaran dengan baik, terlebih saat ini karena pandemi jumlah jam di setiap mata pelajaran dikurangi menjadi 30 menit dari 45 menit untuk setiap kali pertemuan,” kata Khairan, Rabu, 18 November 2020.

Pengurangan jam mata pelajaran untuk setiap pertemuannya ini dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Maka dari itu penyusunan RPP yang tepat ini nantinya diharapkan benar-benar efektif bagi para siswa.

Penyususan RPP yang tepat ini agar siswa lebih mudah dan mampu memahami setiap mata pelajaran dengan baik.

“Selain dikurangkannya jam pelajaran untuk setiap sekali pertemuan menjadi 30 menit, selama pandemi C-19 ini juga ada sistem sift atau bergantian setiap kelasnya, untuk setiap kelas atau rombongan belajar hanya berisikan 18 orang,” katanya.

Baca juga: Warga Sikundo Aceh Mengeluh soal Jaringan dan Sekolah

Namun kata dia, jika dalam satu rombongan belajar berisi di bawah 18 orang siswa maka sistem shift tidak akan diberlakukan bagi kelas tersebut dan akan belajar sebagaimana biasanya.

“Dilakukannya pembatasan jam belajar itu bertujuan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus C-19 bagi para siswa dan guru di lingkungan sekolah,” ujarnya. []

Berita terkait
Remaja Pesta Seks Swinger di Aceh Divonis 100 Kali Cambuk
Majelis hakim pada Mahkamah Syariyah Sigli,memvonis 2 dari 6 pelaku yang berpesta seks di Pidie dengan 100 kali hukuman cambuk.
Dinkes Ungkap Cara Mencegah Penyakit DBD di Aceh Tamiang
Pada tahun 2018, jumlah DBD mencapai 187 kasus, dan di 2019 jumlahnya menurun, yakni hanya 94 kasus di Aceh Tamiang.
Miris, Tugu Bersejarah di Aceh Dibiarkan Terbengkalai
Tugu pahlawan Nasional Kupiah Meukeutop Teuku Umar di Aceh Barat tampak terbengkalai, fasilitas terlihat rusak dan tak berfungsi.