Medan - Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Yusuf L Henuk melaporkan empat akun Twitter diketahui milik elite DPP Partai Demokrat ke Polda Sumut, Selasa, 2 Februari 2021.
Akun yang dilaporkan adalah Abdulah Rasyid, Muhammad Rifai, Jansen Sitindaon, Yan A Harahap, Sipalebegu ni-Vanuta dan Prof Panjul. Empat dari akun tersebut dikabarkan milik elite Partai Demokrat. Dilaporkan atas dugaan isu rasisme.
"Kami ke Polda Sumut untuk melaporkan empat akun oknum elite Partai Demokrat karena ikut menyebarkan isu rasis hingga viral di media sosial Twitter," kata kuasa hukum Prof Yusuf L Henuk, Rinto Maha dari Kantor Hukum Lazzaro Law Firm.
Menurut Rinto, isu rasis disebar diduga sebuah rancangan (by design). Isu rasisme itu digoreng agar kliennya terjebak hingga tersandera kasus hukum. Padahal sebelumnya, postingan tersebut sudah diupload kliennya sejak 2 Januari 2021, namun tidak menjadi polemik.
Akun tersebut jelas telah memprovokasi cuitan Yusuf di Twitter hingga menjadi konsumsi publik
"Kenapa baru sekarang digoreng isu rasis itu. Mana yang rasis, tidak ada klien kami melakukan itu. Klien kami orang berpendidikan, dosen USU, jadi tidaklah mungkin melakukan hal serendah itu," ujarnya.
Dia menuturkan, viralnya postingan isu rasis itu pertama kali dibuat oleh akun Sipelebegu ni-Vanuatu yang diduga pendukung Papua Merdeka.
Kemudian postingan tersebut dibagikan akun palsu Prof Panjul. Kemudian dibagikan lagi oleh akun Abdullah Rasyid, Jansen Sitindaon dan akun Yan A Harahap.
"Akun tersebut jelas telah memprovokasi cuitan Yusuf di Twitter hingga menjadi konsumsi publik. Makanya kami laporkan. Mereka dilaporkan terkait UU ITE dengan Pasal 28 Ayat 2 dan Pasal 32 Ayat (1)," terangnya.
Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengakui setiap laporan yang sampai ke Polda Sumut tentu akan ditindaklanjuti. []
