Guru Besar Unila Ingin Generasi Muda Optimalkan Pertanian

Guru Besar Ekonomi Pertanian Unila, Profesor Bustanul Arifin mendukung program Kementan untuk cetak 2,5 juta petani muda dalam 5 tahun kedepan.
Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Lampung, Profesor Bustanul Arifin. (Foto:Tagar/HajiNews.id)

Jakarta – Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Lampung (Unila), Profesor Bustanul Arifin mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) yang menargetkan dapat mencetak 2,5 juta petani muda dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

Menurut Bustanul, meneruskan estafet ke petani muda unggul yang memiliki konsep pertanian modern dan berkelanjutan sangat penting. Apalagi, regenerasi dinilai mampu mengembangkan market place serta meminimalisir kerugian.

"Saya berharap anak muda mengoptimalkan sektor pertanian dengan tidak bermain di hilir saja, tetapi turun langsung ke lapangan. Karena itu kita harus menyodorkan teknologi ke mereka. Teknologi yang mampu membantu kerja petani di seluruh Indonesia," ucap Prof Bustanul, Senin, 9 November 2020.

Bustanul menekankan, kehadiran teknologi diharapkan menjadi daya tarik bagi kalangan muda untuk terjun langsung ke sektor pertanian. Apalagi, Kementan selaku penyelenggara pembangunan pertanian nasional terus membenahi penyediaan teknologi canggih yang tersistem dengan digitalisasi.

Saya berharap anak muda mengoptimalkan sektor pertanian dengan tidak bermain di hilir saja, tetapi turun langsung ke lapangan. Karena itu kita harus menyodorkan teknologi ke mereka.

"Saya yakin kalau anak muda menggunakan teknologi dalam bercocok tanam mereka pasti tertarik. Maka itu, saya dukung Kementan dalam menjakankan program jangka pangan, khususnya yang berkaitan dengan teknologi," tambahnya.

Sementara Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menilai, saat ini Indonesia memiliki keuntungan besar, yakni kehadiran bonus demografi yang cukup menjanjikan.

"Ketika Sumber daya manusia Pertanian kota aktif dalam produksi pangan, maka kemandirian pangan cepat atau lambat dapat kita capai. Karena itu mari kita manfaatkan bonus demografi ini untuk kepentingan pertahanan nasional," tambahnya.[]

Berita terkait
BKKBN: Program Kemandirian Pangan Kementan Turunkan Stunting
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, mendukung program kemandirian pangan nasional. Sebab, ketahanan pangan membantu menurunkan stunting.
Kementan Jaga 11 Komoditas Pangan Akibat Pandemi
Kementerian Pertanian akan menjaga 11 komoditas pangan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.
Mentan SYL Ingin Genjot Produksi Kedelai di Polewali Mandar
Mentan Syahrul Yasin Limpo melaksanakan panen komoditas kedelai di Desa Bumiayu Polewali Mandar dan ingin menggenjot produksi komoditas tersebut.