Guru Besar Filsafat UI Toeti Heraty Noerhadi Tutup Usia

Guru Besar Filsafat Universitas Indonesia (UI) Toeti Heraty Noerhadi meninggal dunia pada usai ke-87 tahun, Minggu, 13 Juni 2021.
Guru Besar Filsafat Universitas Indonesia (UI) Toeti Heraty Noerhadi. (Foto: Tagar/Bratanes)

Jakarta - Guru Besar Filsafat Universitas Indonesia (UI), Toeti Heraty Noerhadi meninggal dunia pada usai ke-87 tahun, Minggu, 13 Juni 2021. Kabar berpulangnya Toeti dibenarkan oleh Ketua Ikatan Alumni Mahasiswa Filsafat UI Taufik Basari.

“Iya benar," kata Taufik, saat dikonfirmasi, Minggu, 13 Juni 2021.

Toeti meninggal saat tengah menjalani perawatan di RS MMC Jakarta, sekitar pukul 05.10 WIB. Almarhumah disemayamkan di rumah duka di Jl Cemara, Jakarta Pusat. Almarhumah akan dimakamkan di TPU Karet Bivak.


Profil Toeti Heraty Noerhadi 

Berdasarkan laman Persatuan Penulis Indonesia (SATUPENA), Toeti lahir di Bandung pada 27 November 1933. Ayahnya bernama dr. Roosseno Soerjohadikoesoemo dan ibunya RA Oentari.

Toeti mulanya merupakan sarjana muda kedokteran UI pada 1955, lalu sarjana Psikologi UI pada 1962, kemudian menjadi sarjana Filsafat dari Rijk Universiteit, Leiden, Belanda. Pada 1979 ia lulus sebagai doktor Filsafat dari UI.

Ia tercatat pernah mengajar di Fakultas Psikologi Unpad, Bandung. Selain itu, ia juga pernah menjadi ketua sejumlah bidang di kampus, mulai dari Ketua Jurusan Fakultas Sastra UI, Ketua Program Pascasarjana UI bidang Studi Filsafat, Rektor Institut Kesenian Jakarta dan Direktur Biro Oktroi Roosseno. Pada tahun 1994 ia dikukuhkan sebagai guru besar di Fakultas Sastra UI.

Tak hanya itu, ia juga pernah mengikuti sejumlah festival internasional. Seperti festival penyair Internasional di Rotterdam pada 1981 dan Internasional Writing program di Universitas Lowa, Lowa City tahun 1984.

Ia menerbitkan kumpulan puisi pertamanya, berjudul Sajak-Sajak 33 pada tahun 1974, termasuk di dalamnya Dua Wanita, Siklus, Geneva Bulan Juli, yang populer pada masanya.

Kumpulan puisinya yang kedua berjudul Mimpi dan Pretensi, yang diterbitkan pada tahun 1982. Ia juga melakukan editing sebuah terbitan puisi berbahasa Belanda dan Indonesia, dan sebuah koleksi puisi dari para penyair wanita. Puisinya yang terbarunya adalah Calon Arang: the Story of A Woman Victimized by Patriarchy. []

Berita terkait
Undip Kukuhkan Ketua MA Guru Besar Hukum Pidana
Ketua MA Prof Muhammad Syarifuddin dikukuhkan Undip sebagai guru besar tidak tetap ilmu hukum pidana.
Guru Besar USU Duga Elite Demokrat Berkaitan dengan Papua Merdeka
Guru Besar USU Medan menduga oknum DPP Partai Demokrat berkaitan dengan pendukung Papua Merdeka.
Guru Besar USU Laporkan 4 Akun Twitter Elite Demokrat ke Poldasu
Guru Besar USU melaporkan empat akun Twitter diketahui milik elite DPP Partai Demokrat ke Polda Sumut.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi