Gunung Agung Tetap Berpotensi Meletus

potensi Gunung Agung meletus tetap tinggi sesuai tanda-tanda yang muncul dari hasil pengamatan di pos pantau di wilayah Rendang, Karangasem.
Aktivitas Gunung Agung tetap berpotensi meletus. dikutip dari situs PVMBG tercatat aktivitas Gunung Agung (3142 mdpl) periode pengamatan (29/9) terpantau cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 20-23 celcius dan kelembaban udara 90-92 persen. Selanjutnya, muncul asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-200 meter di atas kawah puncak. (Foto: Ist)

Karangasem, (Tagar 29/9/2017) - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani menyatakan potensi Gunung Agung meletus tetap tinggi sesuai tanda-tanda yang muncul dari hasil pengamatan di pos pantau di wilayah Rendang, Karangasem.

"Mengenai waktu kapan erupsi atau meletus kami tidak dapat pastikan. Hanya Tuhan yang tahu," katanya ketika mengikuti rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana Gunung Agung, di Pos Komando Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, Jumat (29/9).

Kasbani menerangkan bahwa setiap gunung memiliki sifat masing-masing yang tidak dapat diprediksi waktu erupsi secara pasti. Terlebih Gunung Agung lama tertidur sampai 54 tahun.

Terkait jumlah kuantitas dan kualitas gempa yang fluktuatif, kadang naik kadang turun, dirinya menegaskan bahwa secara umum tingkat gempa masing sangat tinggi dan potensi letusan pun tetap tinggi.

"Saya tegaskan sekali lagi bahwa potensi letusan atau erupsi masih sangat besar. Masih berada di level empat atau status awas," tutur dia.

Selain itu, dirinya tidak dapat memastikan perkiraan letusan Gunung Agung sama dengan Merapi di Yogyakarta yakni menjelang letusan (erupsi) terjadi penurunan kuantitas dan kualitas gempa vulkanik, namun, mengalami kenaikan kuantitas dan kualitas gempa vulkanik.

"Kita ada potensi kesana. Tapi kapan kejadiannya ya tidak tahu. Memang menurun tetapi saya tegaskan sekali lagi masih tetap tinggi (gempa)," katanya dia sembari menegaskan pemantauan aktivitas gunung terbesar di Pulau Dewata itu akan dilakukan lebih intensif lagi.

Sementara itu, dikutip dari situs PVMBG tercatat aktivitas Gunung Agung (3142 mdpl) periode pengamatan (29/9) terpantau cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 20-23 celcius dan kelembaban udara 90-92 persen.

Selanjutnya, muncul asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-200 meter di atas kawah puncak. Aktivitas kegempaan vulkanik dangkal dengan jumlah 40, Amplitudo : 2-5 mm dengan durasi antara 7-10 detik). Vulkanik Dalam dengan jumlah sebanyak 125, Amplitudo antara 4-8 mm dengan durasi antara 10-30 detik). Tektonik Lokal degan jumlah lima, amplitudo 8 mm, S-P : 6-9 detik Durasi : 40-65 detik). Gempa terasa dengan jumlah satu, Amplitudo : 8 mm, S-P : 0 detik dan dengan durasi 65 detik.

Rekomendasi tetap bahwa masyarakat yang ada di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak berada dan atau tidak melakukan pendakian serta aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak.

Selain itu pula ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur laut dan Tenggara-Selatan-Barat Daya sejauh 12 km. Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data. (rif/ant)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.