Gugus Tugas Perlu Membuat Buku Pedoman Covid-19

Ketua Komisi VI DPR Marwan Jafar meminta Gugus Tugas membuat buku tentang Covid-19 yang bisa menjadi panduan jika terjadi musibah semacam ini lagi.
Proses rapid test massal hari pertama di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. (Foto: Dok Dinas Kesehatan Kulon Progo/Tagar/Harun Susanto)

Jakarta - Hampir tiga bulan lalu menyusul sepekan setelah ditemukan tiga warga negara Indonesia positif Covid-19, pertengahan Maret 2020 Presiden Joko Widodo telah meneken Kepres Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. 

...gunanya, nanti, untuk dibuat menjadi buku pedoman (handbook) panduan menangani bencana atau musibah yang mungkin akan ada.

Gugus Tugas Covid-19 diketuai oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, beranggota 8 unsur kementerian serta unsur TNI, Polri dan KSP serta Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia.

Terkait dengan tugas Gugus Tugas Covid-19, anggota DPR RI Marwan Jafar Marwan mengingatkan, pasal 6 huruf e Kepres Nomor 7/2020 yang menyebutkan Gugus Tugas melaporkan pelaksanaan percepatan penanganan Covid-19 kepada Presiden dan Pengarah. "Selain secara formal melapor kepada Presiden, saya menyarankan Gugus Tugas Covid-19 harus punya catatan rinci atau mendetail mengenai proses penanganan yang mereka kerjakan. Termasuk peluang dan tantangan-tantangannya di lapangan, baik di sisi distribusi peralatan, ketersediaan SDM, koordinasi antar bagian dan sebagainya,” katanya hari ini, 20 Mei 2020. Menurut Marwan, gunanya, nanti, untuk dibuat menjadi buku pedoman (handbook) panduan menangani bencana atau musibah yang mungkin akan ada.

Marwan mengingatkan, walau wabah Covid-19 saat ini belum berakhir, Tim Gugus Tugas sudah bisa mulai mencatat proses penanganan dari sekarang. Gambaran perkembangan sampai kondisi terkini selayaknya juga tetap tercatat dengan baik. 

Manfaat lainnya, pencatatan secara rinci tersebut memang bukan semata-mata buat menangani atau memerangi penyebaran wabah Covid-19 sekarang, tapi, lebih penting lagi, sebagai buku pegangan dan dokumen panduan penting buat mengantisipasi serta menangani kemungkinan bencana berikutnya atau yang akan datang. “Sebab, agaknya pelajaran-pelajaran yang sebelumnya terkait menangani bencana, kok, seperti tidak banyak bekasnya,” katanya.

Ia memberi contoh China yang betul-betul mempelajari hal itu dengan baik. “Maka mereka sangat siap menghadapi dan menangani Covid-19. Hampir pasti mereka belajar keras dari kasus wabah virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome) maupun wabah virus Ebola sebelumnya,” ujarnya.

Ia menunjuk kelompok Zenjiang di China, dengan sponsor trilyarder Jack Ma menerbitkan buku pedoman rincian catatan pengalaman mereka setebal 68 halaman tentang proses menangani Covid-19.

Menurut mantan Menteri Desa ini, jika pengalaman pengalaman berharga selama kita menangani Vovid-19 tidak dicatat, maka kita akan selalu memulai dari nol lagi setiap ada atau muncul bencana serupa. Karena itu, ujarnya, penting sekali mencatat semua proses penanganan itu secara detail. “Termasuk hambatan-hambatan di lapangan, serta kelancaran dan cara-cara baru yang ditempuh di luar pakem,” ujarnya.

Berbeda dengan sejumlah negara, Indonesia memang tidak menerapkan lockdown. Kini pemerintah berencana untuk mulai mengendurkan PSBB dengan perlahan-lahan mulai Juni mendatang. Kendati demikian,pemerintah tetap meminta hingga sekar ang masyarakat tetap tinggal di rumah, menghindari kerumunan. []

Berita terkait
Jokowi Diminta Sentil Kebijakan Menteri Tanpa Gugus Tugas
Presiden Jokowi diminta menyentil menteri bikin kebijakan tanpa melibatkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
97 Orang Diperiksa Tim Gugus Covid-19 Bantaeng
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantaeng melakukan pemeriksaan terhadap 97 orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien Corona di Bantaeng.
Indonesia dan Peserta KTT GNB Bentuk Gugus Tugas Covid-19
Indonesia dan negara peserta KTT Gerakan Non-Blok (GNB) sepakat membentuk Gugus Tugas Covid-19 GNB.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.