Gubsu Minta Bantuan ke Perusahaan Perusak Danau Toba

Ketua Jendela Toba menyesalkan Gubernur Sumatera Utara meminta bantuan dari perusahaan yang merusak ekosistem di Kawasan Danau Toba.
Mangaliat Simarmata ketika mengikuti kegiatan Festival 1000 Tenda di Kawasan Danau Toba. (Foto: Tagar/Facebook Mangaliat)

Pematangsiantar - Ketua Jendela Toba Mangaliat Simarmata menyesalkan sikap Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang meminta bantuan dari perusahaan-perusahaan yang selama ini sangat jelas berandil kuat merusak ekosistem di Kawasan Danau Toba.

Seperti PT Toba Pulp Lestari yang sangat masif terus merusak hutan penyangga di Kawasan Danau Toba, PT Aquafarm Nusantara yang kini menjadi PT Regals Springs Indonesia, dan PT Sari Tani Pemuka sebagai pencemar air Danau Toba.

Menurut Mangaliat sudah banyak penelitian yang membuktikan pengerusakan dan pencemaran yang dilakukan perusahaan-perusahan dimaksud.

"Anehnya, Gubernur Sumatera Utara justru meminta bantuan untuk meringankan beban pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kawasan Danau Toba karena Covid-19 kepada perusahaan-perusahaan tersebut," kata Mangaliat, Rabu, 17 Juni 2020.

Padahal menurut dia, Presiden Joko Widodo dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan sudah beberapa kali datang berkunjung ke Kawasan Danau Toba dan sudah sangat jelas menyatakan akan meninjau ulang keberadaaan perusahaan-perusahaan tersebut dalam mewujudkan destinasi pariwisata internasional atau Bali Kedua di Danau Toba.

Dari perusahaan-perusahan yang ramah lingkunganlah

"Pernyataan Bapak Presiden dan Bapak Luhut Panjaitan ini sudah berapa kali diberitakan berbagai media. Jadi bagaimana kita memahami sikap Gubsu seperti itu yang terkesan kompromi dengan perusahaan-perusahan perusak ekosistem KDT. Oleh itu kami meminta kepada Gubsu agar mengurungkan niatnya tersebut," tukas Mangaliat.

Mangaliat menyampaikan apresiasinya terhadap niat baik Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi untuk membantu meringankan beban para pelaku UMKM di Kawasan Danau Toba.

"Akan tetapi dari perusahaan-perusahan yang ramah lingkunganlah, terutama buat perusahaan-perusahaan yang ada di Sumut," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi mengumpulkan sejumlah perusahaan di Medan pada Senin, 15 Juni 2020. 

Perwakilan 10 perusahaan hadir, yaitu PT Aquafarm Nusantara, PT Toba Pulp Lestari, PT Merek Indah Lestari, PT Bajradaya Sentranusa, dan PT Inalum.

Kemudian, PT Sari Tani Pemuka, PT Allegrindo Nesantara, PT Dairi Prima Mineral, PT Perhotelan Surya Niagara, dan PT Medco Geopower.

Dalam pertemuan, Edy meminta perusahaan-perusahaan itu memberikan bantuan kepada pelaku UMKM di Kawasan Danau Toba yang terdampak pandemi Covid-19.

Salah seorang Humas PT TPL Andri Hutabarat dihubungi terpisah mengakui adanya pertemuan yang dilakukan Gubernur Sumut di Medan dan dihadiri oleh PT TPL.

Ditanya soal sikap TPL sendiri atas permintaan gubernur, Andri menyebut hal itu masih dibahas di internal perusahaan.[]


Berita terkait
Semua Bupati di Danau Toba Didesak Tolak KJA Aquafarm
Boasa Simanjuntak, yang dikenal sebagai penggerak aksi #SaveBabi meminta bupati di Kawasan Danau Toba menolak perusahaan perusak alam.
PUPR Bangun Wisata Keliling Pulau Samosir di Danau Toba
Segera Rampung, Pelebaran Alur Tano Ponggol Akan Permudah Kapal Wisata Keliling Pulau Samosir.
Optimisme Wisata Danau Toba Bangkit di Era New Normal
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) optimistis pariwisata di Kawasan Danau Toba bangkit di era new normal atau hidup baru.
0
Ini Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
Daftar lengkap 32 negara yang akan bermain di putaran final Piala Dunia FIFA 2022 Qatar November - Desember 2022