Gubsu Ajak Negara Asing Membangun PDAM Tirtanadi

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membuka peluang kerja sama dengan negara luar untuk mengelola PDAM Tirtanadi
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di acara halalbihalal di kantor PDAM Tirtanadi, di Medan, Senin 10 Juni 2019.(Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membuka peluang kerja sama dengan negara luar untuk mengelola PDAM Tirtanadi.

"Memang sampai saat ini, banyak asing yang menginginkan kerja sama dengan PDAM Tirtanadi," terang Edy di Medan, Senin 10 Juni 2019.

Awalnya, tutur Edy, dia berpikir kalau bisa dikerjakan sendiri kenapa harus dengan orang asing. Namun pihaknya juga tidak bisa menutup peluang kerja sama dengan investor.

Berita sebelumnya: Edy Rahmayadi Ingin Belawan Jadi Tempat Rekreasi

"Jika itu bisa mensejahterakan rakyat kita. Ini sedang kita evaluasi juga, ada dari Korea dan Jepang yang ingin melakukan kerja sama itu," tukasnya.

Diketahui saat ini produksi air di PDAM Tirtanadi sebanyak 6.600 liter per detik. Jumlah pelanggan BUMD ini tidak seimbang dengan produksi airnya. Untuk meningkatkan jumlah produksi, membutuhkan tambahan biaya besar.

Namun Edy tidak pesimis. Ia akan melakukan evaluasi dan mempersiapkan dana APBD Sumut untuk menutupinya. "Jika memang harus memberikan penyertaan modal kepada PDAM Tirtanadi, itu akan kita lakukan," katanya.

Direktur Utama PDAM Tirtanadi Trisno Sumantri membenarkan pihaknya sedang mengundang investor untuk bekerja sama.

"Gubernur Sumut Bapak Edy Rahmayadi mengatakan bahwa akan ada penyertaan modal untuk PDAM Tirtanadi ini. Tapi kami juga tidak diam, kami akan mengundang investor," terangnya.

Berita sebelumnya: Edy Rahmayadi: Jangan Dengar Sana Sini, Stok Aman

Dia sebutkan, bahkan pihaknya sudah melakukan perjanjian atau MoU dengan beberapa pihak. Ini untuk program jangka panjang. Untuk jangka pendek yaitu membangun tangki air untuk daerah yang mengalami krisis air.

"Sedangkan jangka menengah, kami akan memperbaiki tempat atau pipa air yang ada, kita sudah membentuk tim untuk melakukan percepatan. Kita juga akan melalui razia (kebocoran air) di berbagai lokasi," terang Trisno. []

Berita terkait