Makassar - Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar telah memasuki hari ke 13. Namun, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah masih meninjau dan mengevaluasi penerapan PSBB tersebut.
Evaluasi dan peninjauan hasil PSBB di Makassar ini dilakukan pihak Pemprov Sulsel untuk mempertimbangkan kelanjutan PSBB sebagai langkah penanganan penyebaran Covid-19.
Saya pikir perlu kita tinjau, evaluasi. Apakah akan diperpanjang dengan catatan lebih ekstrim sedikit dan lebih ketat atau kita tidak perpanjang.
Menurut Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, pihaknya akan meninjau dan evaluasi perpanjangan PSBB di Makassar atau tidak.
"Saya pikir perlu kita tinjau, evaluasi. Apakah akan diperpanjang dengan catatan lebih ekstrim sedikit dan lebih ketat atau kita tidak perpanjang, tetapi prinsip PSBB itu tetap berjalan. Sekarang ini juga tidak ada penindakan dan tidak ketat," kata Gubernur Sulsel, Rabu 6 Mei 2020.
Meski telah terjadi perlambatan penyebaran dan jumlah pasien Covid-19 yang telah sehat semakin banyak. Namun, hal itu bukan menjadi kolerasi dari hasil penerapan PSBB tersebut.
"Kalau kita lihat dari hasil PSBB di Makassar tidak kolerasi, karena kalau dilihat dengan daerah yang melaksanakan PSBB memang sangat ketat tapi kalau Makassar ini perlu ditinjau dan evaluasi apakah diperpanjang atau tidak," ungkapnya.
Kalau pun PSBB diperpanjang maka seluruh pihak harus sepakat bahwa hal ini tidak ada lagi yang bisa ditolerir. Karena sudah banyak yang menjadi korban, termasuk para pekerja yang tidak lagi bekerja.
"Kalau kita mau patuh pelaksanaan PSBB ini dengan berdiam diri dirumah dan kalau pun harus keluar rumah memang dalam keadaan penting, supaya kita sepakat semua untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujarnya.
Kendati demikian, Gubernur Sulsel berharap akhir bulan Mei ini penyebaran Covid-19 di Kota Makassar bisa hentikan.
"Target kami akhir bulan Mei sudah bisa hidup normal kembali, itu harapan kami," ujarnya. []