Gubernur DKI: Angka Positivity Rate Covid-19 di DKI Menurun

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan, persentase kasus positif Covid-19 atau positivity rate di Jakarta menunjukan penurunan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. (Foto: Tagar/Antara)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan, persentase kasus positif Covid-19 atau positivity rate di Ibu Kota saat ini mulai menunjukan penurunan. Anies menyebut, berdasarkan data per tanggal 24 Juli 2021, angka positivity rate di Jakarta sebesar 24 persen.

Ia mengatakan bahwa angka positivity rate sempat melonjak hingga mencapai 43 persen pada tanggal 13 Juli 2021, di mana penambahan kasus harian positif Covid-19 sebesar 12.182 kasus. Kemudian, sambungnya, tren positivity rate itu mulai menurun menjadi 41 persen pada 16 Juli.

“Lalu turun lagi menjadi 36 persen di tanggal 18 Juli, lalu turun menjadi 28 persen di tanggal 21 Juli. Dan hari ini, per kemarin itu angkanya 24 persen. Jadi ada tren positivity rate yang menurun,” kata Anies dalam webinar melalui Zoom, Minggu, 25 Juli 2021. 


Jadi menurut saya kita jangan buru-buru menyimpulkan karena ini berbeda dengan aliran arus lalu lintas yang bisa diprediksi jam-jaman kalau ini waktunya perlu mingguan.


Tingkat testing, kata Anies, di Jakarta juga selalu tinggi. Kementerian Kesehatan mengharuskan pelaksanaan testing 15 kali lebih tinggi daripada standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Namun, kata dia, DKI Jakarta sudah melampaui itu, bahkan beberapa kali testing yang dilakukan sudah di atas 30 kali standar WHO.

“Dengan begitu kami cukup yakin atas angka positivity rate itu. Jadi kalau Anda menyaksikan angka positivity rate turun, artinya memang ada tren turun,” ujarnya.

Meski angka positivity rate menurun, Anies mengatakan agar masyarakat tidak langsung menyimpulkan bahwa puncak kasus gelombang kedua virus corona ini telah terlewati. Sebab, menurut dia, untuk mengetahui hal tersebut dibutuhkan waktu beberapa pekan.

“Jadi menurut saya, kita jangan buru-buru menyimpulkan. Karena ini berbeda dengan aliran arus lalu lintas yang bisa diprediksi jam-jaman. Kalau ini waktunya perlu mingguan,” ucapnya.

”Saya mohon kepada teman-teman untuk jangan kemudian menyimpulkan sudah lewat puncak kasus Covid-19, karena nanti itu baru minggu-minggu depan baru kita simpulkan itu. Tapi sekarang angka positivity rate dari hari ke hari menunjukan penurunan,” sambungnya menjelaskan.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, per tanggal 24 Juli 2021, penambahan kasus harian positif Covid-19 di Ibu Kota sebesar 8.360 kasus. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta turun sebanyak 6.413 kasus. []

Berita terkait
Anies: Penurunan Covid-19 Perlu Waktu, Meski PPKM Darurat
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan untuk menekan angka kasus Covid-19 masih diperlukan waktu dua pekan setelah regulasi itu.
Anies: Satpol PP Jakarta Berperan dalam Disiplinkan Warga
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sejak masa PSBB hingg masa PPKM Darurat Satpol PP DKI Jakarta berperan dalam mendisiplinkan warga.
Anies Baswedan: Covid-19 di Jakarta Mungkin Bisa Jadi Endemi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka peluang menjadikan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lama di Jakarta menjadi endemi.