Google Hibahkan Rp 11,7 Miliar Berantas Hoaks di Indonesia

Perusahaan raksasa internet, Google mengumumkan hibah 800.000 dolar AS atau sekitar Rp 11,7 miliar untuk memberantas hoaks di Indonesia.
Tampilan mesin pencarian Google. (Foto: Tagar/Rifa Yanas)

Jakarta - Perusahaan raksasa internet, Google mengumumkan hibah 800.000 dolar AS atau sekitar Rp 11,7 miliar untuk memberantas hoaks dan misinformasi masyarakat Indonesia. Dana itu diperuntukkan mendukung beragam program literasi media dan juga pelatihan digital. 

Google juga membentuk sebuah situs Tular Nalar yang bisa diakses pada Januari 2021 mendatang.

Hibah tersebut dieksekusi oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan lembaga nirlaba MAARIF Institute, bersama agensi perubahan sosial Love Frenkie, lewat program Tular Nalar.

"Tahun ini dengan bangga kami mengumumkan hibah keempat MAFINDO dan MAARIF Institute sebesar 800.000 USD untuk memberikan solusi dan membantu lebih dari 26.700 dosen dan guru serta mahasiswa untuk memiliki ketahanan terhadap misinformasi dan disinformasi melalui edukasi literasi media dan digital," kata Head of Public Affairs Southeast Asia Google APAC, Ryan Rahardjo, dalam diskusi virtual, Senin, 26 Oktober 2020.

Ryan mengatakan memerangi kesalahan informasi, ujaran kebencian, intoleransi, informasi yang direkayasa dan hoaks terus menjadi tantangan penting untuk ditangani terutama mendekati pemilihan kepala daerah atau Pilkada yang akan diselenggarakan secara serentak pada Desember.

Baca juga : Digugat Pemerintah AS, Mbah Google Terancam Bangkrut

Program Tular Nalar yang dibentuk oleh Google dan juga dieksekusi oleh MAARIF Institute, MAFINDO, dan Love Frenkie, Ryan menjelaskan, berfokus kepada materi pembelajaran untuk mengasah cara berfikir secara kritis.

"Ini juga dibentuk untuk para dosen, guru dan mahasiswa dalam menghadapi tantangan yang mereka hadapi di lingkungan pembelajaran," ujar Ryan dilansir Antara.

Google juga membentuk sebuah situs Tular Nalar, lanjut Ryan, yang akan bisa diakses pada Januari 2021 mendatang, terutama untuk para masyarakat yang tidak dapat berpartisipasi dalam pelatihan virtual.

"Kami harap melalui program ini para pengajar mendapatkan materi ajar tambahan dan juga dukungan yang mereka butuhkan untuk terus menularkan hal hal positif kepada para pelajar di Indonesia," ujar Ryan.

"Dalam hal ini cara mengatasi misinformasi dan disinforamsi agar seluruh pelajar dan masyarakat Indonesia pada umumnya dapat menjadi warga digital yang bertanggung jawab," pungkasnya.[] 

Berita terkait
Google Dituduh Sogok Apple Rp 175 Triliun, Untuk Apa?
Google menyogok Apple dengan dana tersebut demi membuat mesin pencariannya menjadi pilihan default di iPhone dan perangkat Apple lainnya.
Download VPN Jika Pemerintah Blokir Internet, Kominfo: Hoaks
Download VPN karena beredarnya rumor pemerintah bakal memblokir internet mulai ramai dibahas netizen.Menkominfo Johny Plate membantah rumor itu.
Hoaks, Dapatkan Data Internet Gratis 200 GB Tanpa Isi Ulang?
Informasi Tokopedia menggelar promosi komprehensif terkait data internet 200 GB tanpa isi ulang kembali beredar.Bagaimana fakta sebenarnya?
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.