Google Gantikan Google Play Music ke YouTube Music

Google mengonfirmasi akan menyetop layanan Google Play Music pada akhir tahun 2020, dan YouTube Music sebagai penggantinya.
Ilustrasi - YouTube Music menggantikan Google Play Music. (Foto: Antara/blog.youtube/news-and-events)

Jakarta - Google mengonfirmasi akan menyetop layanan Google Play Music pada akhir tahun 2020, dan YouTube Music sebagai penggantinya, demikian pernyataan YouTube melalui unggahan dalam blog resminya, Rabu, 5 Agustus 2020.

Dikutip dari Antara, pengguna memiliki kesempatan untuk mentransfer library musik dari Google Play Music ke YouTube Music dalam jangka waktu hingga akhir tahun ini.

Google menyebutkan dalam beberapa bulan mendatang, pengguna Google Play Music tidak lagi dapat melakukan streaming dari atau menggunakan aplikasi Google Play Music. 

"Selain itu, kami membuat perubahan pada Google Play Store dan Music Manager," tulis YouTube. 

Mulai akhir Agustus 2020, pengguna tidak lagi dapat membeli dan melakukan pre-order lagu/album atau mengunggah dan mengunduh musik dari Google Play Music melalui Music Manager. 

Kemudian, mulai September 2020 di Selandia Baru dan Afrika Selatan, serta pada Oktober 2020 untuk semua pasar global lainnya, pengguna tidak lagi dapat melakukan streaming dari atau menggunakan aplikasi Google Play Music. 

Namun, perusahaan mengatakan akan menyimpan hal-hal seperti daftar putar, unggahan, pembelian, likes, dan lainnya hingga Desember 2020 untuk mempermudah transfer lagu-lagu ke YouTube Music. Setelah Desember 2020, library musik pengguna tak lagi tersedia. 

Untuk mendorong pengguna melakukan transfer data, YouTube Music telah meningkatkan fitur-fiturnya dalam beberapa bulan terakhir, dengan fokus pada fungsi-fungsi pembuatan daftar putar, konektivitas dengan perangkat Android dan Google, dan tab discovery baru. 

"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah bekerja untuk membangun pengalaman penggemar yang fantastis di YouTube Music, menggabungkan yang terbaik dari Google Play Music dengan yang terbaik dari YouTube," tulis YouTube.

"Untuk pengguna yang memutuskan untuk tidak mentransfer akun Google Play Music mereka ke YouTube Music, kami pasti akan membatalkan langganan Anda di akhir siklus penagihan Anda sehingga Anda tidak membayar untuk berlangganan," lanjutnya. 

Sebelumnya, Billboard pada tahun 2017 telah mewartakan kemungkinan adanya merger Google Play Music dan YouTube Music. Kepala musik global YouTube, Lyor Cohen mengatakan menyisir dua layanan streaming premium Google, Google Play dan YouTube Red (sekarang YouTube Premium), penting untuk membangun segmentasi pelanggan. 

"Yang pertama dan paling penting adalah menggabungkan YouTube Red dan Google Play Music dan memiliki satu penawaran," kata Cohen, dikutip dari NME.[]

Berita terkait
Presiden Trump Minta Bagian dari Penjualan TikTok
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Pemerintah AS harus mendapat bagian dari penjualan TikTok yang beroperasi di AS.
Apple Tidak Tertarik Membeli TikTok
Apple menyatakan tidak tertarik mengakuisisi TikTok. Padahal Apple dianggap perusahaan teknologi yang potensial membeli aplikasi tersebut.
Trump Ancam Blokir TikTok Jika Akuisisi Gagal
Presiden Donald Trump mengancam akan memblokir TikTok di AS paling lambat 15 September 2020 jika aplikasi itu tidak dijual ke perusahaan AS.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.