Gojek Mendunia Berkat Tangan Dingin Nadiem Makarim

Selama 40 menit Nadiem berbincang dengan Jokowi tentang visi dan misi presiden yang ingin mengembangkan SDM, mereformasi birokrasi, dan investasi.
Sesi Pertama IORA Business Summit CEO Gojek Nadiem Makarim menjadi pembicara pada sesi pertama Business Summit Business Summit dalam rangkaian KTT IORA ke-20 tahun 2017 di di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (6/3/2017). (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Jakarta - Kehadiran Nadiem Makarim di Istana Kepresidenan atas undangan Presiden Jokowi menjawab desas-desus selama ini, bahwa mantan CEO Gojek ini ternyata benar akan menjadi menteri Jokowi, Senin, 21 Oktober 2019.

Selama 40 menit Nadiem berbincang dengan Jokowi tentang visi dan misi presiden yang ingin mengembangkan SDM, mereformasi birokrasi dan meningkatkan investasi. 

Pendiri Gojek ini pun senang mendapat tawaran menteri dari Jokowi. Nadiem juga tidak sabar bergabung di dalam Kabinet Kerja Jilid 2 guna melahirkan inovasi baru bagi negara.

"Semuanya merujuk dari visi misi Pak Presiden. Ini merupakan kehormatan luar biasa bagi saya dan semoga didukung ke depannya, terima kasih," ungkap Nadiem seusai meninggalkan Istana Presdien pada Senin siang, dikutip dari Antara.

Nadiem MakarimSalah satu pendiri yang juga CEO Gojek Nadiem Makarim melambaikan tangannya saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

***

Profil

Nadiem Makarim kelahiran Singapura pada 4 Juli 1984. Putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Alqadrie itu menempuh pendidikan strata satu (S1) Hubungan Internasional Brown University.

Ibunya seorang penulis lepas, yang merupakan putri dari Hamid Algadri salah satu perintis kemerdekaan Indonesia yang memiliki darah keturunan Arab dan menjadi salah satu anggota parlemen pada awal berdirinya Negara Republik Indonesia.

Nadiem menyelesaikan empat tahun pendidikannya di universitas yang berada di Inggris pada 2006, kemudian melanjutkan pendidikannya ke Harvard Business School, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat pada 2009.

Nadiem mengantongi predikat sebagai Master of Business Administration (MBA) dari Harvard Business School, Amerika Serika, pada 2011. Pada tahun yang sama Nadiem merintis perusahaan yang diberi nama Gojek.

Karier

Sebelum sepenuhnya fokus pada Gojek, pada November 2011, Nadiem pernah bekerja untuk Zalora Indonesia sebagai Managing Director selama 10 bulan.

Delapan bulan lepas dari Zalora Indonesia, Nadiem bergabung dengan startup penyedia layanan pembayaran non-tunai, Kartuku, menduduki posisi Chief Innovation Officer.

Pada saat itu Nadiem bertugas dalam mengatur strategi produk, melakukan analisis kesiapan pasar dan menjalin kemitraan strategis dengan para pengecer.

Nadiem kemudian mundur dari Kartuku pada Maret 2014. Dia memilih fokus mengembangkan Gojek hingga akhirnya startup yang saat itu dikenal dengan aplikasi pemesanan ojek online tersebut resmi meluncur pada Januari 2015.

Nadiem MakarimPendiri dan juga CEO Gojek Nadiem Makarim. (Foto: Instagram/@nadiemmakarimofficial)

***

Gojek Go Internasional

Kini, Gojek telah diunduh hampir 10 juta di Google Playstore. Ihwal kehadiran Gojek karena pengaalam pribadi Nadiem yang kerap menggunakan ojek guna menembus kemacetan berangkat kerja.

"Ini (Gojek) konsep yang sangat spesial untuk Indonesia karena penggunaanya yang unik. Ojek merupakan salah satu moda transportasi terbesar di Indonesia, dan Gojek hadir untuk memberikan nilai lebih kepada pengguna," kata Nadiem saat menjadi pembicara di salah satu sesi dalam gelaran teknologi, di Jakarta pada awal Oktober 2015.

"Gojek menjadi solusi dari berbagai layanan di Indonesia, seperti logistik, transportasi, kemacetan, apapun itu, dan di sini saya melihat itu, oke mari kita pecahkan masalah itu," ujar Nadiem.

Gojek saat itu seakan-akan menjadi pioner tumbuhnya layanan-layanan serupa di Indonesia, khususnya Jakarta. Sama-sama berwarna hijau, GrabBike resmi meluncur di jalanan ibu kota pada Mei 2015.

Nadiem MakarimPendiri yang juga CEO Gojek Nadiem Makarim. (Foto: Instagram/@nadiemmakarimofficial)

***

Serupa dengan Gojek dan Grabbike, tahun itu pengguna ditawarkan pilihan lain dengan hadirnya aplikasi layanan jenis angkutan kendaraan motor ojek, Blu-Jek, yang diluncurkan pada September 2015.

Bagai jamur di musim hujan, layanan ojek online terus tumbuh. Layanan ojek online khusus wanita, yang difasilitasi oleh PT Synergy Multi Solution bernama LadyJek hadir di Jabodetabek mulai 1 Oktober 2015.

Tidak hanya dalam hal transportasi, pada saat diluncurkan, aplikasi Gojek sendiri dapat digunakan untuk layanan kurir (Instant Courier) dan berbelanja (Shopping). Pada akhir Oktober 2015, Gojek juga memperkenalkan inovasi-inovasi terbarunya yaitu Go-Clean, Go-Massage dan Go-Glam.

Gojek berhasil menunjukkan eksistensinya saat perusahaan yang bernaung di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa itu menjadi startup asal Indonesia pertama yang mendapat gelar unicorn pada Agustus 2016.

Unicorn merupakan gelar yang diberikan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS.

Gojek pun sudah melebarkan sayapnya ke luar Indonesia, seperti Singapura pada Mei 2018, Vietnam (dengan nama Go-Viet) pada September 2018, dan Thailand (dengan nama Get!) pada Februari 2019.

Nadiem MakarimPendiri Gojek Nadiem Makarim di halaman Istana Negara Jakarta, Senin (21/10/2019). (Foto: Antara/Bayu Prasetyo)

***

Mundur dari Gojek

Berkat keberhasilannya merintis Gojek, Nadiem meraih penghargaan “Nikkei Asia Prize Ke-24" untuk inovasi ekonomi dan bisnis di Tokyo, Jepang, Mei 2018.

Nikkei Asia Prize diberikan oleh Nikkei Inc sejak 1996 untuk para individu maupun organisasi yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi pengembangan kawasan dan membantu menciptakan masa depan lebih baik bagi masyarakat Asia.

Nadiem menjadi tokoh teknologi penerima penghargaan termuda se-Asia di sepanjang sejarah Nikkei Asia Prize sekaligus menjadi anak bangsa pertama yang meraih penghargaan bergengsi pada kategori ini.

yang memiliki nilai valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS.Kini, Gojek telah menyandang gelar decacorn yang merupakan istilah bagi startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS.

Seusai pertemuan dengan Jokowi, Nadiem menyatakan bahwa dia mundur dari Gojek.

"Saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali," kata Nadiem.

Gojek mengkonfirmasi mundurnya Nadiem Makarim dari posisi apa pun di startup yang didirikannya itu dengan mengumumkan pemimpin baru.

Logo Baru GojekFounder dan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim (kanan) melambaikan tangannya disaksikan Co-Founder Kevin Aluwi (tengah) dan Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo saat peresmian logo baru Gojek di Jakarta, Senin (22/7/2019). (Foto: Antara/Audy Alwi/pras)

***

"Ke depan, Gojek akan menghadirkan pemimpin baru. Andre Soelistyo, Presiden Gojek Grup dan Kevin Aluwi, co-founder Gojek akan berbagi tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan sebagai co-CEO, dengan fokus membawa perusahaan ke tahap selanjutnya," ujar Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita.

Namun, Nadiem belum mau mengatakan posisi yang akan dijabatnya dalam Kabinet Jokowi Jilid 2. Meski demikian, soal inovasi, Nadiem mengatakan telah banyak rencana yang akan dilakukan untuk Indonesia.

"Sudah pasti banyak sekali yang ingin saya lakukan untuk negara ini," ujar Nadiem. 

Saham Gojek

Nadiem memegang sajam seri D, E, dan I. Demikian diketahui dari Data Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) per Oktober 2018. 

Total saham yang dimiliki Nadiem adalah 58.416 lembar saham. Jumlah itu setara 4,81 persen dari modal ditempatkan GoJek, yakni sebanyak 1,21 juta saham. Selebihnya dimiliki pemegang saham lain. 

Kendati demikian, menurut keterangan Momentum Works yang dihimpun dari Deal Street Asia, saham yang dimiliki Nadiem Makarim adalah yang terbesar di antara para pemegang saham lain. 

Sebagai CEO, Nadiem Makarim duduk di kursi dewan direksi bersama enam orang lain yang sebagian besar merupakan koleganya.

(Dian Cahyaningrum)

Berita terkait
Pembicaraan Nadiem Makarim dengan Presiden Jokowi
Pendiri Gojek itu mengaku senang ditawari jabatan menteri oleh Presiden Jokowi.
13 Perusahaan Bos Gojek Nadiem Makarim
Berikut Tagar rangkumkan deretan perusahaan dan layanan di bawah unit usaha raksasa Gojek besutan Nadiem Makariem.
Sosok Andre Soelistyo Pengganti Nadiem Makarim di Gojek
Nadiem Makarim telah mengumunkan mundur dari posisi apa pun, dan PT Gojek Indonesia mengumumkan pemimpin baru di startup tersebut.