Godok Singkong, Makanan yang Doyan Petani Aceh

Kue godok singkong gula kerap dijadikan sebagai petani Aceh sebagai sarapan pagi.
Godok singkong ubi gula yang tersedia di warung AW kopi Blangpidie. Untuk satu potong dijual dengan harga Rp 1.000 rupiah, foto di ambil, Rabu, 17 Juni 2020. (Foto: Tagar/Syamsurizal).

Aceh Barat Daya - Petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh sering menjadikan kue sebagai penganti sarapan pagi ketika hendak beraktivitas di lahan. Kue godok singkong gula, kerab menjadi salah satu pilihan petani untuk penambah stamina pengganti sarapan pagi.

Singkong sendiri diketahui mengandung banyak gizi dan tentunya baik untuk tubuh manusia. Per 100 gram singkong mengandung 121 kalori, air 62,50 gram, fosfor 40,00 gram, karbohidrat 34,00 gram, kalsium 33,00 miligram, vitamin C 30,00 miligram, protein 1,20 gram dan zat besi 0,70 miligram.

Lalu bagaimana cara mengolah singkong menjadi godok singkong gula yang memiliki rasa khas, enak dan dapat mengenyangkan perut, Rabu, 17 Juni 2020 Tagar bertemu dengan seorang ibu-ibu yang dulunya adalah seorang pembuat godok singkong gula. Ibu ini bernama Khairani, warga Desa Mataie, Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya.

Kepada Tagar Khairani mengaku puluhan tahun bekerja sebagai pembuat godok singkong gula. Kue ini dititipnya saat itu di warung pusat pasar Kota Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya dengan harga Rp 1.000 untuk satu potong kue.

"Saya dan keluarga dulu hidup dari jualan kue ini, tapi sekarang sudah berhenti karena sudah tua dan tidak sanggup lagi ke pasar untuk mengantar kue," kata Khairani, Rabu, 17 Juni 2020 di Aceh Barat Daya.

Untuk membuat kue ini, lanjutnya terbilang sangat mudah dan bahannya pun tidak terlalu banyak, cukup sediakan singkong, kelapa parut, garam, minyak goreng dan gula pasir.

Membentuknya pakek tangan, mau bulat memanjang atau bulat datar sesuai selera saja.

Langkah awal, kupas kulit singkong dan parut hingga menjadi seperti tepung basah, kemudian parut kelapa, campurkan singkong parut dan kelapa parut dalam satu wadah, tambahkan garam secukupnya dan aduk hingga rata. "Satu kelapa parut itu untuk satu Kg singkong," ujarnya.

Setelah ketiga bahan ini teraduk rata, tambahnya, buang kandungan air dalam singkong atau dilakukan pemerasan, langkah ini dilakukan dengan cara memasukkan campuran bahan kedalam kain yang memiliki pori kecil agar airnya turun.

"Dulu proses ini saya lakukan menjelang tidur, ketika bangun salat subuh atau saat melakukan proses selanjutnya air sudah pasti turun semua," sebutnya.

Setelah air sudah turun, kemudian panaskan minyak goreng sekucupnya, lalu ambil bahan ini dengan tangan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki dan bentukan dengan cara meremasnya hingga berbentuk bulat memanjang untuk digoreng.

"Membentuknya pakek tangan, mau bulat memanjang atau bulat datar sesuai selera saja," kata Khairani.

Beberapa saat, godok singkong gula sudah boleh diangkat dari pengorengan jika sudah berubah warna menjadi coklat dan mengeras dibagian luarnya. "Sebenarnya sampai di sini saja godok ini sudah bisa dimakan, sudah enak tapi hanya tidak manis saja," sebut Khairani.

Langkah terakhir katanya tuangkan air secukupnya ke dalam wajan, kemudian masukkan gula pasir untuk dipanaskan, aduk bahan ini sampai tercampur rata dan mendidih. Jika sudah mendidih, matikan api dan tuangkan godok singkong goreng ini kedalam wajan, aduk hingga tercampur rata dan terus aduk hingga gula menempel rata di bagian godok goreng.

"Gula ini mengeras sendiri di semua bagian kue, jangan lupa gulannya harus gula putih agar menimbulkan warna putih gula," sebut Khairani.

Khairani mengaku kue yang dititipnya di warung-warung selain dimakan oleh pengunjung warung, juga menjadi kue favorit petani gunung untuk disantap saat tiba lahan sebagai penganti sarapan pagi. "Ada yang sudah menjadi langganan saat itu," katanya.

Jika penasaran dan ingin mencicipi kue ini saat berada di Kabupaten Aceh Barat Daya, anda bisa mencarinya di pusat pasar kota Blangpidie dan warung-warung di pasar pedesaan, sebab sampai saat ini godok singkong ubi banyak dijual pedagang.

Di Kabupaten Aceh Barat Daya, dengan uang Rp 1.000 anda bisa dapat sepotong kue bahkan ada kue yang sampai saat ini masih dijual pedangang dengan harga Rp 500 rupiah. []

(PEN)

Baca juga: 

Berita terkait
Leumang, Kuliner Menyambut Tamu Kerajaan di Aceh
Leumang adalah salah satu kuliner Aceh yang dapat ditemui pada bulan Ramadan dan hari-hari kebesaran Islam.
Ie Bu Peudah, Tradisi Merawat Kuliner Leluhur Aceh
Tradisi memasak ie bu peudah sudah ada sejak masa kesultanan Aceh atau tepatnya pada abat ke-15 masehi.
Nikmatnya Kuliner Kuweni Santan Ketan Khas Aceh
Di Kabupaten Aceh Barat Daya, buah kuweni menjadi salah satu buah musiman yang memiliki ciri khas seperti dibuat dengan santan ketan.