Gilang yang Hilang Telah Kembali

Namun, keadaannya tak lagi sama. Ia tak lagi bernyawa.
Ilustrasi. (Foto: The Bears of Bute Inlet)

Pekanbaru, (Tagar 13/12/2018) - Gilang, anak lelaki berusia 14 tahun itu sempat hilang karena terseret arus di sungai kecil saat kondisi banjir. Gilang telah ditemukan Basarnas Pekanbaru, telah kembali dalam pelukan orangtuanya. Namun, keadaannya tak lagi sama. Ia tak lagi bernyawa.

"Anak itu ditemukan berjarak 200 meter dari tempat kejadian pada Selasa malam (11/12) sekitar pukul 21.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Basarnas Pekanbaru, Gde Darmada di Pekanbaru, Rabu (12/12) mengutip kantor berita Antara.

Basarnas Pekanbaru mendapat laporan pada Selasa sore (11/12) bahwa ada anak yang hilang ketika berenang di sungai kecil atau yang disebut warga setempat parit, berlokasi tak jauh dari Kantor Camat Payung Sekaki. Arus air di parit tersebut deras karena kondisi banjir.

Korban tercatat merupakan siswa kelas tiga SMP dan tinggal di Jalan Fajar, tak jauh dari lokasi.

Ia mengatakan Basarnas Pekanbaru sempat menurunkan 11 personel untuk melakukan penyisiran di lokasi, bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemadam Kebakaran Pekanbaru dan Polisi. Metode pencarian dengan menyusuri sungai dengan perahu karet, dan ada anggota yang mencari di dalam sungai menggunakan jaket pelampung.

Ia mengatakan pencarian sebenarnya secara resmi berlangsung hingga pukul 18.00 WIB, karena kondisi mulai gelap. Namun, warga dan pihak keluarga tetap mencari pada malam hari dan akhirnya menemukan jenazah Gilang sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.

"Jenazah sudah langsung dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka pada malam itu juga," katanya.

Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo menambahkan, pada saat bersamaan Basarnas Pekanbaru juga membantu pencarian dua orang warga Kabupaten Kampar yang hilang saat kondisi banjir. Orang hilang tersebut bernama Ilik, 50 tahun, warga Desa Kuok Kecamatan Bangkinang Barat.

"Bapak itu usianya sudah tua, dia hilang setelah jatuh dari sampannya yang terbalik di sungai," kata Kukuh.

Orang hilang kedua bernama Walid, 27 tahun, warga Desa Simpang Tibun, Kecamatan Kampar. Korban hilang setelah hanyut terseret arus Sungai Kampar yang banjir.

"Dia sedang mandi di sungai yang arusnya sedang deras dan terbawa arus," katanya.

Ia mengatakan Basarnas Pekanbaru menerjunkan masing-masing tujuh personel ke dua lokasi tersebut lengkap dengan perahu karet dan peralatan selam.

"Sungai Kampar karakteristiknya airnya deras di permukaan dan di dasarnya. Apalagi dalam kondisi banjir sekarang ini, perenang handal pun akan kesulitan. Karena itu, kami mengimbau warga untuk berhati-hati dan mengurangi aktivitas di sungai," kata Kukuh. []

Berita terkait
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.