Solo - Dua paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo terus mensosialisasikan programnya jelang Pilkada 2020. Jika Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa ikut diskusi kewirausahaan, maka Bagyo - Supardjo (BaJo) intens kampanye door to door.
Pada Rabu 18 November 2020, bertempat di Diamond Solo Convention Center, Gibran jadi pembicara dalam dialog yang digelar oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
"Saya ingin UMKM naik kelas. Jadi akan sangat membantu percepatan perbaikan ekonomi," kata Gibran.
Tidak hanya itu, Gibran juga ingin sekolah vokasi nanti kurikulumnya menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Termasuk ada jurusan baru di sekolah SMA atau SMK, yakni jurusan sosial media.
"Ini sangat sesuai dengan tantangan zaman. Jadi lulus tidak bingung cari kerjaan. Lebih bagus lagi ini akan menumbuhkan semangat kewirausahaan anak-anak muda," bebernya.
Saya ingin UMKM naik kelas. Jadi akan sangat membantu percepatan perbaikan ekonomi.
Pendekatan pada kaum milenial dan upaya peningkatan semangat kewirausahaan juga digerakkan oleh tim relawan Solo Hebat yang tak lain adalah pendukung dari Gibran-Teguh.
Pada Selasa malam, 17 November 2020, relawan Solo Hebat menggelar diskusi terkait kewirausahaan bertema "Pentingnya Milenial Muda untuk Tetap Berkreasi dan Mandiri di Masa Pandemi" yang diadakan di Moh Yamin Steak and Resto, Solo. Diskusi itu menghadirkan Ali, owner dari tempat diskusi.
"Salah satu yang harus dilakukan adalah dengan berani menjalankan usaha-usaha mikro yang mampu menopang ekonomi. Seperti menjalankan bisnis angkringan yang sudah akrab dengan masyarakat milenial pada umumnya," kata Ali.
Baca lainnya:
- Kemendagri Ragukan Data KPU yang Kerap Berubah Drastis
- Bawaslu Kota Magelang Dalami Dugaan Wali Kota Tidak Netral
- Aktivitas dan Sanksi Pelanggaran Netralitas ASN Pilkada 2020
Sementara itu, paslon BaJo tetap fokus mengenalkan diri ke masyarakat dari rumah ke rumah. Bagyo meyakini pola door to door merupakan strategi tepat untuk merebut simpati pemilih.
"Relawan-relawan BaJo terus bergerak. Menyebar di semua kelurahan di lima kecamatan yang ada di Kota Solo. Jadi kita tahu berapa dukungan dari warga dan tidak asal klaim," tuturnya.
Pria yang berprofesi sebagai penjahit ini juga memastikan bahwa kampanye yang dijalankannya selalu mengedepankan protokol kesehatan. Ini sesuai dengan apa yang menjadi ketentuan KPU. []