Getaran Gempa Bumi Pangandaran Terasa Sampai Yogyakarta

Gempa bumi di Pangandaran, Jawa Barat sebesar 5,9 M pada Minggu, 25 Oktober 2020 terasa sampai Yogyakarta.
Ilustrasi - Gempabumi di Pangandaran, Jawa Barat sebesar 5,9 M pada Minggu, 25 Oktober 2020 terasa sampai Yogyakarta.

Yogyakarta - Gempa bumi berskala 5,9 magnitude yang mengguncang wilayah Pangandaran, Jawa Barat (Jabar) pada Minggu, 25 Oktober 2020 sekitar pukul 07.56 WIB, terasa sampai wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Erwin, 24 tahun, warga yang bermukim di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta mengatakan, getaran gempa bumi pagi tadi ia rasakan seperti truk besar yang melintasi jalanan.

Untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, lebih baik menghindari bangunan yang retak atau rusak.

"Iya, tadi saya merasakan getaran tapi cuma sebentar. Seperti truk lewat," katanya saat dihubungi Tagar, Minggu, 25 Oktober 2020.

Baca juga: Tengah Malam, Mentawai Kembali Diguncang Gempa

Sementara, Kepala Stasiun Geofisika kelas I Yogyakarta, Agus Riyanto dalam keterangan resminya menjelaskan, gempa bumi yang terjadi di Pangandaran terletak pada koordinat 8,2 Lintang Selatan (LS) dan 107,86 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 kilometer arah Barat Daya Kota Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 62 km.

gempa bumiTitik gempa bumi Pangandaran pada Minggu, 25 Oktober 2020. (foto: BMKG)

"Minggu, 25 Oktober 2020 wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan 5,9 SR. Getarannya terasa sampai Yogyakarta," ucap Agus.

Dia melanjutkan, getaran gempa tektonik di Selatan Jawa itu dirasakan warga yang bermukim di Kabupaten Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta II-III MMI. 

Namun, dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir, karena hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"Memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah. Hal itu disebabkan akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault)," kata dia.

Baca juga: Gempa 5,9 Magnitudo di Pangandaran Dirasakan hingga Cilacap

Agus menambahkan, hingga Minggu, 25 Oktober 2020 pukul 09.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.

"Masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, lebih baik menghindari bangunan yang retak atau rusak," ucapnya.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan rumah," ujar dia lagi. []

Berita terkait
Mentawai Kembali Diguncang Gempa Tektonik 4,5 Magnitudo
Kabupaten Kepulauan Mentawai kembali diguncang gempa bumi magnitudo 4,5.
Dua Gempa Goyang Mentawai Sampai Bengkulu: 5,6 dan 5,7 M
Gempa tektonik berkekuatan 5,8 dan 5,7 Magnitudo menggoyang Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Gempa M 5,7 Guncang Aceh
Gempa mengguncang Kabupaten Simeulue, Aceh, Senin, 19 Oktober 2020. Gempa tidak berpotensi tsunami.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.