Gerindra Bergabung Koalisi, Bagaimana Sikap NasDem?

Partai NasDem dikatakan pengamat politik masih akan bertahan di koalisi, sekalipun Gerindra yang menjadi simbol oposisi merapat ke pemerintahan.
Partai Gerindra (Foto: Wikipedia).

Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan Partai NasDem masih akan bertahan di koalisi, sekalipun Gerindra yang menjadi simbol oposisi merapat ke pemerintahan.

"Memang agak beda reaksinya NasDem dibandingkan (parpol koalisi) yang lain menyikapi isu Gerindra mau bergabung," kata Adi Prayitno di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019, seperti diberitakan Antara.

NasDem 'kan yang paling banyak di-bully.

Menurut dia, NasDem hanya ingin menunjukkan suatu sinyalemen bahwa pekerjaan memenangkan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 bukan perkara mudah.

Jika mau diakui secara jujur, lanjut dia, NasDem merupakan partai politik koalisi yang total dan all out dalam memenangkan Jokowi dengan berbagai instrumen yang dimilikinya, termasuk media.

"NasDem 'kan yang paling banyak di-bully karena agresif dan banyak menjadi palang pintu bagi Jokowi, sampai-sampai medianya diboikot, dan sebagainya," ujarnya.

Pengajar FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan sikap NasDem sangat wajar, mengingat selama ini relatif total mau pasang badan.

Ia mengatakan persoalan Prabowo Subianto dan Gerindra sudah menjadi simbol kekuatan oposisi yang menegas dalam Pemilu 2019.

"Andai yang bergabung PKS, PAN, atau Demokrat, resistensi yang muncul mungkin tidak terlalu ekstrem. Karena Gerindra sudah menjadi simbol oposisi, ya, resistensinya keras," katanya.

Mestinya, kata dia, seluruh parpol pendukung Jokowi pun bereaksi ketika simbol oposisi masuk ke dalam lingkaran pemerintahan meski tidak sekeras NasDem.

Bahkan, kata dia, kerenggangan hubungan NasDem dengan PDI Perjuangan terlihat dari ketidakakuran antarketua umum.

Meski demikian, kata Adi, NasDem akan tetap bertahan di koalisi karena sebenarnya hubungannya dengan Jokowi selama ini tidak ada persoalan.

"Yang penting bagi NasDem, masih sejalan, seirama, dan sevisi. Ya, sekalipun ada dinamika sedikit dengan parpol-parpol yang lain," katanya. []

Berita terkait
Gerindra Masuk Kabinet, Pengamat: Jadi Seperti Dagelan
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai tidak ada urgensinya menarik kalangan oposisi masuk kabinet Jokowi.
Permintaan Jatah Menteri Coreng Wajah Partai Gerindra
Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang mengomentari permintaan jatah menteri Partai Gerindra kepada Presiden Joko Widodo.
Gerindra Tukar Guling Kursi Ketua MPR dengan 3 Menteri
Gagalnya Gerindra menduduki ketua MPR bakal berbuah manis. Pasalnya dikabarkan Gerindra akan mendapat jatah tiga kursi menteri di kabinet Jokowi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.