Gerakan Tanam dan Pelihata 50 Juta Pohon di Bandung

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mulai jalankan “Gerakan Tanam + Pelihata 50 Juta Pohon”untuk perbaiki iklim Kota Bandung dan sekitarnya
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menerima dan menyerahkan pohon secara virtual terkait dengan “Gerakan Tanam+Pelihara 50 Juta Pohon” dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, 11 Juli 2020. (Foto: jabarprov.go.id).

Kota Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menerima dan menyerahkan pohon secara virtual terkait dengan “Gerakan Tanam dan Pelihara 50 Juta Pohon” dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, 11 Juli 2020.

Kang Emil, panggilan Ridwan Kamil, menerima pohon secara simbolis dari Ateng Sutisna, selaku perwakilan PT Sarbi Moerhani Lestari, salah satu perusahaan yang terlibat dalam gerakan ini. Kemudian, Kang Emil menyerahkan pohon itu kepada Alan, perwakilan dari komunitas Kampung Kaulinan di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Menurut Kang Emil, gerakan tanam dan pelihara pohon ini didasari beberapa penelitian ilmiah, salah satunya disertasi asal Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait naiknya suhu di Indonesia dengan mengambil sampel Kota Bandung yang dilaksanakan sekitar lima tahun. Dari disertasi tersebut, Kang Emil menyimpulkan bahwa naiknya suhu disebabkan karena bangunan yang semakin banyak sementara pohon terus berkurang.

“Bumi makin panas karena manusia berpopulasi. Akibat dari populasi ini mengakibatkan semua berloma-lomba berebut sumber daya, berebut air, jalan mau ke kantor atau sekolah, berebut layanan pendidikan, kesehatan, dan berebut ruang yang mengakibatkan zona hijau jadi berkurang dan zona bangunan menjadi bertambah,” tutur Kang Emil.

Untuk itu, Kang Emil berujar bahwa gerakan menanam dan memelihara pohon ini harus dilakukan di dua wilayah, yakni di tanah-tanah yang normal dan menanam pohon di atap bangunan (urban farming) atau di halaman gedung-gedung beton sehingga menjadi penghasil oksigen.

Kang Emil juga merujuk hasil penelitian di Amerika Serikat terkait manfaat lain dari pohon. Hasil penelitian itu menyatakan, orang yang sering melihat dan memegang pohon maka stimulasi pada otaknya akan lebih kencang sehingga daya hafalnya akan lebih tinggi.

“Jadi, saya imbau perusahaan-perusahaan atau tempat kerja, di kantor tiap mejanya dikasih pot bunga yang bisa hidup secara interior. Itu kalau stres pegang saja daunnya,” ucap Kang Emil.

Sementara hasil penelitian secara psikologi, menurut Kang Emil, menyatakan bahwa apabila kita berdiri di bawah pohon besar maka adrenalin kita akan turun sehingga daya kerja otak akan lebih rileks. "Hujan oksigen dari pohon besar akan menurunkan derajat adrenalin dan stres sehingga bisa lebih rileks,” kata Kang Emil.

“Inilah kajian-kajian ilmiah yang saya kuasai yang melahirkan Gerakan 50 Juta Pohon,” tuturnya. Pemerintah Daerah Provinsi Jabar melalui Dinas Kehutanan pun sudah mengkalkulasi 50 juta pohon sebagai jumlah yang dibutuhkan untuk mengembalikan kualitas ekosistem di Jabar. (Pun/jabarprov.go.id). []

Berita terkait
Ketika Suhu Bandung Mencapai 15 Derajat Celsius
Suhu di Kota Bandung sejak periode musim kemarau pada Juni 2019 sampai saat ini terus menunjukkan penurunan.
Empat Faktor yang Membuat Suhu Bandung Makin Dingin
Terdapat empat faktor yang membuat suhu Bandung makin dingin.