Gempa Lombok, Sekolah Rusak Segera Diperbaiki

Gempa Lombok, bangunan sekolah rusak segera diperbaiki agar anak-anak bisa segera kembali belajar di sekolah.
Gedung sekolah dasar rusak akibat guncangan gempa Lombok. (Foto: Tagar/Harianto Nukman)

Lombok, (Tagar 7/9/2018) - Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud Republik Indonesia menerjunkan Tim Verifikator guna mendata fasilitas gedung pendidikan yang terdampak di Nusa Tenggara Barat. Hal ini dilakukan pasca-masa tanggap darurat bencana gempa bumi yang berakhir pada 26 Agustus lalu.

Kepala Subdit Kelembagaan Direktorat SMP pada Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud RI, Mustari memimpin paling sedikit 20 orang tenaga verifikator ke Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Mereka bertugas selama empat hari kerja untuk melakukan verifikasi terhadap laporan tentang kerusakan SMP, baik negeri maupun swasta akibat bencana gempa yang disampaikan oleh masing-masing Kabupaten/Kota.

"Verifikasi ini menyasar Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat," terang Rury Fathurrahman, Staf Pelaksana yang mendampingi Mustari.

Gempa LombokRuang kelas terdampak gempa. (Foto: Tagar/Harianto Nukman)

Masing-masing Kabupaten/ Kota diverifikasi oleh antara satu sampai empat orang, tergantung banyaknya jumlah sekolah maupun area kerja verifikator.

Sementara khusus untuk Kabupaten Lombok Barat, ada tiga orang verifikator yang akan meneliti tingkat kerusakan 37 sekolah setingkat SMP.

"Untuk rusak berat, pembiayaan rehabnya dilakukan oleh Kementerian PUPR, sedangkan kami (Kemendikbud) hanya akan mengalokasikan anggaran untuk sekolah yang rusak ringan sampai sedang," papar Rury saat memberikan desiminasi kepada para verifikator, Kamis (6/9).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat, Hendrayadi menuturkan bahwa dua hari pasca-gempa 7,0 Skala Richter tanggal 5 Agustus lalu, pihaknya sudah menghimpun informasi dan data awal.

"Hasil pantauan kami, 37 sekolah SMP terkena dampak, dua di antaranya rusak berat, yaitu SMPN 2 Gunungdari dan SMPN 4 Lingsar," ujarnya saat dikonfirmasi Tagar News.

Untuk diketahui, jumlah SMP di Lombok Barat adalah sebanyak 41 negeri dan 14 swasta. Hendra memastikan, jumlah bangunan SMP yang rusak tersebut terbanyak di empat kecamatan terdampak paling parah, yaitu Kecamatan Batu Layar, Gunungsari, Lingsar, dan Narmada.

Gempa LombokIni satu sekolah terdamapak gempa. (Foto: Tagar/Harianto Nukman)

"Walau kita punya data awal, tapi kita masih menunggu 4 hari ke depan hasil assesment mereka," ujar Hendra. Ia memastikan berdasarkan info dari Rury, bahwa semua sekolah yang rusak ringan dan sedang langsung ditangani di tahun ini.

Selain SMP, tingkat SD pun tidak lepas dari dampak gempa.

"Kita sudah melaporkan 158 SD, 109-nya adalah SD negeri. Dari 109 itu, 12 sekolah rusak berat yang akan ditangani oleh Kemen PUPR, " tutur Hendra.

Hendra menjamin semua SD rusak itu ditangani pihaknya dengan segera.

"Kami sudah MoU dengan Pemerintah Pusat," tuturnya.

Melihat proses rehabilitasi dan rekonstruksi sekolah rusak, Hendra memberikan solusi.

"Kami bukan saja harus menyediakan tenda darurat, tapi juga  sekolah darurat, " pungkas Hendra yang memastikan bahwa proses rehabilitasi dan rekonstruksi bisa berlangsung lebih dari empat bulan. []

Berita terkait
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura