Gempa Guncang Ambon 2.345 Kali, Dirasakan 269 Kali

Sejak 23 September 2019 hingga Sabtu 16 November 2019 Ambon sudah 2.345 kali gempa bumi. Dari jumlah itu 269 kali dirasakan warga.
Rumah warga ambruk setelah gempa bumi mengguncang wilayah Ambon, Maluku dan sekitarnya.(Foto: Tagar/ Muhammad Jaya)

Ambon - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejak 23 September 2019 hingga Sabtu 16 November 2019 pukul 18.00 WIB, sudah 2.345 kali gempa bumi mengguncang wilayah Ambon, Maluku dan sekitarnya. Dari jumlah itu, sebanyak 269 kali gempa dirasakan warga.

Kapala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, jauh hari sebelumnya, Ambon dan sekitarnya juga diguncang gempa berkekuatan M6.5 pada Kamis, 26 September 2019.

"Sebelum Ambon diguncang gempa, didahului oleh serangkaian gempa pendahuluan," ujar Rahmat melalui keterangan tertulis diterima Tagar, Sabtu, 16 November 2019.

Sebelum terjadi gempa utama, BMKG mencatat rentetan gempa pendahuluan dengan magnitudo antara M1.5 - M3.5 sebanyak 30 kali sejak Minggu, 28 Agustus 2019. Sampai Sabtu, 16 November 2019, BMKG masih mencatat aktivitas gempa susulan.

Rahmat mengatakan, selain gempa ada juga gempa Laut Maluku, Gempa Bali Utara, meskipun memiliki tipe yang sama, yaitu didahului serangkaian gempa pendahuluan. "Akan tetapi memiliki perbedaan dalam hal sumber gempa dan mekanisme sumbernya," jelasnya.

Sebelum Ambon diguncang gempa, didahului oleh serangkaian gempa pendahuluan.

Gempa Laut Maluku dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku, Gempa Bali dibangkitkan oleh sumber gempa Sesar Naik di Utara Bali. Sedangkan gempa Ambon terjadi akibat aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan sebelumnya.

Rahmat mengatakan, selain berbeda dalam sumber gempa, ketiga gempa tersebut juga berbeda dalam mekanisme sumbernya. Gempa Laut Maluku memiliki mekanisme sumber sesar naik (thrust fault), Gempa Utara Bali memiliki mekanisme sumber kombinasi pergerakan dalam arah mendatar dan naik (oblique thrust), dan Gempa Ambon memiliki mekanisme sesar geser (strike slip).

Dari gempa Ambon, Bali dan Maluku Utara, BMKG mencatat sudah terjadi ribuan kali gempa susulan. Berikut update informasi Monitoring BMKG Pusat Gempa Bumi Nasional (PGN) sampai Sabtu, 16 November 2019 Pukul 18:00 WIB:

1. Gempa Susulan Ambon, Maluku :
~ Terjadi sebanyak 2.345 kali.
~ Gempa dirasakan sebanyak 269 kali.

2. Gempa Susulan Buleleng, Bali :
~ Terjadi sebanyak 100 kali.
~ Gempa dirasakan sebanyak -

3. Gempa Susulan Laut Maluku, Maluku Utara :
~ Terjadi sebanyak 185 kali.
~ Gempa dirasakan sebanyak 10 kali. []

Baca Juga:

Berita terkait
Ini Penyebab Gempa di Maluku Utara, Ambon dan Bali
BMKG menyebut gempa bumi di Ambon akibat aktivitas sesar aktif yang belum terpantau sebelumnya. Selain itu memiliki mekanisme sesar geser.
Gempa Maluku Utara, 36 Rumah Rusak dan 3 Warga Luka
Akibat gempa bermagnitudo 7,1 menguncang Maluku Utara menyebabkan 36 rumah rusak dan 3 warga luka.
Kronologi Gempa Maluku Utara
Gempa berkekuatan Magnitudo 7,1 mengguncang perairan Maluku Utara pada Kamis malam, 14 November 2019. Berikut kronologi kejadiannya.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina