Gempa Bumi, Warga Pesisir di Sulut Mengungsi

Warga pesisir pantai yang terdampak gempa bumi yang terjadi di Seulawesi Utara, Kamis, 14 November 2019 mulai mengungsi.
Warga panik berhamburan keluar jalan dari pusat perbelanjaan saat gempa bumi magnitudo 5,2 Guncang wilayah Pulau Ambon, Maluku, Kamis 10 Oktober 2019.(Foto: Tagar/ Muhammad Jaya)

Jakarta - Warga pesisir pantai yang terdampak gempa bumi yang terjadi di Seulawesi Utara, Kamis, 14 November 2019 mulai mengungsi. 

Mereka mencari tempat yang lebih tinggi untuk menghidari potensi tsunami akibat gempa magnitudo 7,1.

"Saat ini memang ada peringatan dini tsunami, warga pesisir sementara mengungsi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, Sulawesi Utara, Rudy Wongkar, Jumat, 15 November 2019, seperti dilansir Antara.

Menurut Rudy, warga yang takut terjadinya tsunami tersebut mengungsi berasal dari Kecamatan Madidir, Aertembaga, dan Maesa.

Rudi menyebut, kondisi ketinggian air, beberapa saat terjadinya gempa masih normal dan belum ada kenaikan muka laut.

"Kami berharap warga tetap tenang. Kami terus mengarahkan warga agar mencari tempat-tempat tinggi," kata dia.

Diketahui, sebelumnya gempa di Maluku Utara, Bitung, Halmahera, dan Ternate berstatus waspada tsunami. Namun, sekitar pukul 01.10 WIB peringatan itu dicabut. []

Berita terkait
Sembilan Kali Gempa Susulan
Sembilan gempa susulan yang terekam tersebut memiliki magnitudo terkecil 4,1 dan terbesar dengan magnitudo 4,9.
Gempa Bumi Bikin Warga Tobelo Panik
Warga Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara panik akibat gempa Jailolo dengan magnitudo 7,1.
Update Gempa: Warga Diimbau Tetap Tenang
Wali Kota Bitung Max Lombang mengimbau agar masyarakat tetap tenang setelah dikeluarkannya peringatan dini tsunami.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.