Gempa 6,1 SR Papua Meruntuhkan Keberanian, Tapi Tidak Keimanan Seseorang

Pantauan Tagar News di kompleks rumah terapung di pesisir pantai Manokwari.
Warga pesisir pantai di Kompleks Borobudur, Manokwari, Papua Barat panik terkena goyangan gempa 6,1 SR yang berpusat di dataran Momiwaren, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat pada Jumat 28 Desember 2018. (Foto: Tagar/Edy Afasedanya)

Manokwari, (Tagar 29/12/2018) - Masyarakat di Kompleks Borobudur kaget bukan kepayang. Desanya bergoyang. Tanah seakan mengalun tak beraturan.

Akibatnya, warga yang berada di pesisir pantai Manokwari, Papua Barat itu lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Anak dan barang bawaan penting tak lupa dibopong mengikuti langkah menuju tempat aman.

Kepanikan itu datang dari gempa bumi berkekuatan 6,1 skala ritcher (SR) dengan titik pusat di dataran Momiwaren, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, pada Jumat 28 Desember 2018, sekitar pukul 10.03 WIT.

Jumat itu sempat meruntuhkan keberanian, namun tidak bagi keimanan seseorang. Sekitar dua jam pascagempa, Mesjid Al Hasanah di Kompleks Borobudur tetap ramai dipenuhi masyarakat sekitar. Bukan untuk mengungsi, tapi menunaikan shalat Jumat berjemaah.

Gempa PapuaWarga pesisir pantai di Kompleks Borobudur, Manokwari, Papua Barat panik terkena goyangan gempa 6,1 SR yang berpusat di dataran Momiwaren, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat pada Jumat 28 Desember 2018. (Foto: Tagar/Edy Afasedanya)

Salmiah, warga kompleks hunian dengan ciri khas tiap rumah terapung menjorok ke arah laut itu mengaku panik. Nalurinya kocar-kacir. Dia trauma pernah mengalami goyangan gempa 7.6 SR pada Januari 2009 dan guncangan gempa 8,2 SR pada Februari 1996 ketika berada tak jauh dari rumahnya.  

"Panik akibat gempa bumi, cari tempat yang lebih aman. Terjadi gempa, evakuasi," kata Salmiah kepada kepada Tagar News di Kompleks Borobudur, Kab Manokwari, Papua Barat, Jumat (28/12).

Televisi sebagai hiburan masyarakat yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan tersebut menjadi pemicu kepanikan lain Salmiah. Pantauannya di televisi soal banyaknya korban dari bencana alam di Palu dan Dongala disusul gulungan tsunami Selat Sunda yang menghantam Lampung dan Banten membuat jantungnya berdetak kencang ketika mengalami gempa.

Titik gempa 6,1 SR itu berada di koordinat 1.40 Lintang Selatan, 134.10 Bujur Timur. Dengan kedalaman mencapai 26 kilometer, Pusat gempa berjarak 55 KM sebelah tenggara Kab Manokwari Selatan.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan guncangan gempa yang dialami Salmiah dan warga Kompleks Borobudur tidak menimbulkan tsunami. Jenisnya, gempa dangkal yang lahir akibar aktivitas sesa Yapen.

"Gempa bumi itu terjadi Mansel itu tidak menimbulkan tsunami," jelasnya.

Selain Kab Manokwari, gempa 6,1 SR di Papua itu dirasakan di Teluk Bintuni, Teluk Wondama hingga Sorong.

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.