Jakarta, (Tagar 13/1/2019) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan total gempa bumi di Indonesia selama kurun waktu 2018 mencapai 11.577 kali dengan berbagai tingkatakan magnitudo.
Jumlah gempa sepanjang 2018 lebih banyak dibandingkan dengan jumlah tahun 2017 sebanyak 7.172 gempa, dua kali lipat dari rata-rata jumlah kejadian gempa bumi pada tahun-tahun sebelumnya.
"Kejadian gempa pada 2018 itu terjadi peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, dari rata-rata 6.000 menjadi di atas 10.000 dan banyak kejadian yang belum pernah terjadi, bahkan di negara lain juga tidak terjadi, contohnya likuifaksi," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Jakarta beberapa waktu lalu, disitat Antara, Minggu (13/1).
Indonesia sepanjang tahun 2018 juga mengalami peningkatan kejadian gempa tektonik hingga sekitar 50 persen menjadi 4.405 kejadian.
Gempa-gempa yang terjadi selama 2018 kebanyakan bermagnitudo kurang dari 5, hanya ada 297 gempa yang magnitudonya di atas 5.
Pusat dari kejadian-kejadian gempa yang terjadi selama kurun waktu itu mayoritas dangkal, dengan jumlah gempa yang berpusat pada kedalaman kurang dari 60 kilometer tercatat 9.585 kejadian.
Sementara gempa yang pusatnya berada pada kedalaman menengah, 61-300 kilometer, terjadi 1.856 kali dan gempa dengan hiposenter dalam di atas 300 kilometer terjadi 136 kali.