Gatot Nurmantyo: Kondisi Indonesia Sangat Memprihatinkan

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menilai bahwa kondisi Indonesia saat ini semakin memprihatinkan dan jauh dari cita-cita nasional.
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo. (Foto: Tagar/Dok KAMI)

Jakarta - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo menilai bahwa kondisi Indonesia saat ini semakin memprihatinkan dan perlu lebih mendapat perhatian khusus dari semua pihak. 

Mantan Panglima TNI itu bahkan menilai bahwa praktik korupsi era ini jauh lebih buruk daripada era Orde Baru. Menurutnya, Indonesia semakin jauh dari orientasi dan cita-cita nasional.

Hal ini disampaikan Gatot Nurmantyo dalam acara Orasi Kebangsaan Gatot Nurmantyo dalam rangka setahun KAMI sekaligus HUT RI Ke-76. Orasi kebangsaan itu ditayangkan di channel Youtube Refly Harun, dilihat, Kamis, 19 Agustus 2021.


Singkatnya pemerintah hingga hari ini masih meninggalkan berbagai persoalan yang sangat rumit dan berat dan perlu penyelesaian serius serta sebelumnya perlu dukungan kolaborasi seluruh komponen bangsa.


"Sesungguhnya sejak tahun lalu, dalam maklumat kami bahwa perkembangan terkahir perjalanan kehidupan bangsa dan negara menunjukan adanya defiasi, distorsi dan disorientasi kehidupan nasional dari nilai-nilai dasar dan cita-cita nasional," katanya.

Selain itu, ia juga mencontohkan penegakan hukum di Tanah Air. Menurut dia, saat ini, potret penegakan hukum di Indonesia sangat buruk. Korupsi semakin merajalela. Bahkan korupsi di era ini jauh lebih buruk dari prilaku korup era Orde Baru.

"Faktanya, penegakan hukum di Indonesia dalam kondisi yang sangat buruk. Korupsi merajalela melebihi Orde Baru, ketimpangan sosial sangat terasa, perekonomian dalam kondisi memprihatinkan. Meskipun dinyatakan mengalami pertumbuhan, tetapi realitasnya banyak orang yang susah mempertahankan hidup secara layak," ujarnya.

Menurutnya, upaya penanganan pandemi Covid-19 saat ini justru semakin tidak jelas. Ia mengatakan, delapan point tuntutan KAMI sejak awal pendiriannya hingga kini masih sangat relevan.

"Sementara kita tau bersama penanganan pandemi Covid-19 tidak menunjukan perbaikan bahkan semakin tidak jelas. Singkatnya, delapan tuntutan kami setaun lalu terbukti dan tidak hanya masih relevan tapi juga menunjukan kondisi yang lebih buruk dan lebih parah," katanya.

Intinya, lanjut Gatot, pemerintah saat ini masih meninggalkan berbagai persoalan serius. Bahkan, masalah serius itu menjadi warisan bagi perjalanan bangsa di masa yang akan datang. Sementara untuk menyelesaikan masalah-masalah itu dibutuhkan energi besar yang melibatkan seluruh komponen bangsa.

"Singkatnya, pemerintah hingga hari ini masih meninggalkan berbagai persoalan yang sangat rumit dan berat dan perlu penyelesaian serius serta sebelumnya perlu dukungan kolaborasi seluruh komponen bangsa," ujarnya. []


Berita terkait
Saling Sahut Gatot Nurmantyo - Moeldoko Masih Berlanjut
Saling sahut Gatot Nurmantyo dan Moeldoko masih berlanjut dalam lingkaran kemelut Partai Demokrat. Gatot tidak percaya dengan tindakan Moeldoko.
Demokrat Kubu Moeldoko Minta Gatot Nurmantyo Hati-hati Bicara
Demokrat kubu Moeldoko mengatakan tidak mungkin ada pendiri Demokrat KLB Deli Serdang mengajak Gatot Nurmantyo jadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Gatot Nurmantyo Tidak Tega kepada SBY, tapi Tega kepada Jokowi
Gatot Nurmantyo mengaku ditawari jadi Ketua Umum Partai Demokrat seperti Moeldoko, langsung menolak, ingat budi baik SBY pernah menjadikannya KSAD.