Gatot Cium Tangan SBY, Syarif Hasan: Hubungan Senior dan Junior, Jangan Diartikan Lain

Gatot cium tangan SBY, Syarif Hasan: hubungan senior dan junior, jangan diartikan lain. “Itu suatu hubungan antara senior dan junior. Kan bagaimanapun juga, Gatot pernah dibina oleh SBY,” kata Syarif Hasan.
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang mencium tangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Ist)

Jakarta, (Tagar 5/6/2018) - Wakil Ketua Umum Demokrat Syarif Hasan menilai, peristiwa Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang mencium tangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono hanyalah hubungan antara senior dan junior saja.

“Itu suatu hubungan antara senior dan junior. Kan bagaimanapun juga, Gatot pernah dibina oleh SBY. Gatot jadi KASAD (Kepala Staff Angkatan Darat) di era SBY,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/6).

Syarif Hasan pun menjelaskan, dalam TNI, ikatan moral satu sama lain terjalin dengan sangat kuat. Jadi, menurutnya, tak usah mengartikan yang lain, hubungan antara Gatot dan SBY.

“Di TNI itu ikatan moral sangat kuat, antara junior dan senior. Antara atasan dan anak buah. Jadi kemarin itu monen yang kita saksikan itu menurut saya itu hubungan emosional antara seorang senior dan junior jadi jangan diartikan yang lain-lain,” bebernya.

Meski mantan Panglima TNI tersebut kerap disebut-sebut akan maju di Pilpres 2019. Menurutnya, Demokrat belum menentukan arahnya, apakah akan meminang Gatot, atau tidak. Sebab, banyak faktor yang mesti dipertimbangkan Demokrat untuk memajukan seseorang pada Pilpres mendatang.

“Pak Gatot saat jadi Panglima bagus. Tapi bukan itu faktornya, masih banyak faktor lain yang kita lihat,” jelas Syarif.

Demokrat sendiri saat ini, tengah berkonsentrasi  memikirkan syarat presidential threshold (PT) 20 persen. Sembari, melihat kanan kiri, pembentukan koalisi yang dinilainya mumpuni.

“Menyangkut masalah presidential treshold. Itu konsen kita. Kita lihat koalisi yang terbentuk gimana. Sebelah kiri gimana, sebelah kanan gimana. Segala sesuatu masih cair, selama belum ada janur kuning yang berkibar kemungkinan masih banyak,” tandasnya. (nhn)

Berita terkait