Magelang - Sebuah fenomena unik dan mengejutkan di tengah pandemi virus corona terjadi di Kabupaten Magelang. Warga Dusun Drojogan, Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, menemukan gas alam di tempat yang tak diduga, yakni di alur Sungai Tangsi, dekat bendungan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Susanto mengaku telah berkoordinasi dengan ahli di lingkungan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah terkait temuan gas alam ini.
"Analisa kejadian, lokasi berada pada bagian hulu sebuah bendungan yang telah dibangun pada zaman Belanda. Daerah tersebut dimungkinkan menjadi area tertumpuknya material organik yang terbawa oleh aliran sungai," kata dia, Senin, 20 April 2020.
Daerah tersebut dimungkinkan menjadi area tertumpuknya material organik yang terbawa oleh aliran sungai.
Edi menambahkan beban sedimentasi yang terjadi pada aliran sungai memberikan tekanan pada tumpukan material organik pada dasar sungai sehingga terbentuk gas.
"Rekomendasi dari ESDM Jawa Tengah, yakni membuat garis pembatas untuk mengamankan agar semburan gas tidak untuk permainan. Potensi gas kurang signifikan untuk dikelola lebih lanjut," tuturnya.
Menurut Edi, dari hasil koordinasi tersebut juga terdapat beberapa saran untuk ditindaklanjuti. Di antaranya secara berkala dilakukan monitoring untuk memantau potensi dan kandungan gas.
"Segera melaporkan kepada desa dan kecamatan apabila terjadi perkembangan yang signifikan. Jika saat aliran sungai sedang surut dan titik semburan gas tidak terendam sebaiknya dibakar, dinyalakan api sehingga tidak meracuni dan bisa segera turun tekanan gas tersebut," katanya.
Warga setempat, Fauzi menuturkan gas alam tersebut ditemukan secara tak sengaja saat anak-anak desa tengah bermain di sekitar lokasi temuan.
"Hari Jumat, 17 April 2020, sekitar pukul 15.00 WIB anak-anak sedang main sepak bola di dekat lokasi. Tiba-tiba mereka melihat ada lubang, keluar air bergelembung dan tercium bau gas. Karena penasaran kemudian dinyalakan pakai korek dan ternyata muncul api," tutur Fauzi
Kepala Desa Sriwedari Supriyati melaporkan temuan itu ke BPBD untuk dilakukan identifikasi maupun kajian. “Kami menghubungi BPBD Kabupaten Magelang untuk minta tolong melakukan identifikasi atau kajian, apa yang sebenarnya terjadi,” kata Supriyati.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama di tengah anjuran pemerintah untuk social distancing, warga kemudian membatasi area penemuan gas alam tersebut. Selain memasang tali di sekitar lokasi dan papan larangan bermain, warga juga memasang portal untuk mengantisipasi warga luar yang datang tempat tersebut. []
Baca juga:
- Air PDAM Gratis di Magelang Selama Pandemi Corona
- Karantina Mandiri, Pasien Corona Magelang Sembuh
- Sujud Syukur Narapidana Magelang Bebas karena Corona