Garuda Kehilangan Pendapatan Akibat Pembatalan Haji

Keputusan Kementerian Agama membatalkan pemberangkatan calon jemaah haji tahun 2020 memberikan pengaruh siginfikan terhadap Garuda Indonesia.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Penerbangan haji memberikan kontribusi 10 persen dari total pendapatan Garuda Indonesia

Jakarta - Keputusan Kementerian Agama  membatalkan pemberangkatan calon jemaah haji tahun 2020 atau 1441 Hijriah memberikan pengaruh signifikan terhadap PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Sebelumnya maskapai pelat merah ini dipusingkan dengan terpuruknya kinerja saham dan kinerja keuangan perseroan. 

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan rute penerbangan haji berkontribusi 10 persen dari total keseluruhan pendapatan perusahaan. Dengan pembatalan haji itu, otomatis maskapai ini kehilangan pendapatan lumayan.

Baca Juga: Garuda Indonesia PHK 181 Pilot, Saham GIAA Terpuruk 

“Reveneu haji 10 persen, tentu saja kehilangan pendapatan signifikan. Dibandingkan hari ini juga turun drastis. Ini pukulan besar bagi Garuda,” ujar Irfan Setiaputra dalam konferensi virtual, Jumat, 5 Juni 2020.

Biasanya, pada tahun-tahun lalu, Garuda Indonesia mendapatkan banyak pundi-pundi uang dari pemberangatan dan pemulangan jemaah haji. Flight carrier Indonesia ini juga menikmati masa-masa lonjakan pendapatan, saat Lebaran dan liburan akhir tahun. 

Menurut Irfan, kondisi saat ini  tentu sangat berbanding terbalik dengan yang selalu terjadi sebelumnya. “Biasanya Garuda Indonesia sibuk sekali, ada pelonjakan pendapatan signifikan di masa-masa itu.”

Ia  menyebutkan persentase keuntungan dari penerbangan haji ebenarnya tidak begitu besar. Namun, kata Irfan, dampaknya begitu terasa ke kinerja perseroan keseluruhan. 

Untuk penyelenggaraan angkutan haji, seperti tahun-tahun sebelumnya, Garuda melewati audit Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan semua instansi terkait. "Jadi kami commit, untungnya tidak besar. Tapi dari sisi pendapatan tentu saja signifikan, untungnya kita belum ada deal-deal untuk haji tahun ini,” tutur Irfan.

Garuda Indonesia tunduk pada keputusan pemerintah

Sebelumnya Ifran menyebutkan bahwa  Garuda Indonesia akan tunduk dan mematuhi keputusan pemerintah. Garuda siap membatalkan angkutan jemaah haji tahun ini setelah ada keputusan dari Kementerian Agama . Perseroan siap mencari sumber pendapatan lain untuk menutupinya.

HajiIbadah Haji, kerumunan jemaah haji di Mekkah, Arab Saudi, dalam situasi normal, tidak ada pandemi. (Foto: Pixabay/Glady)

Meski sudah mempersiapkan armada untuk mengangkut jemaah haji,  Irfan pada Selasa, 2 Juni 2020 memastikan perusahaan belum mengeluarkan dana, seperti down payment.

Pada tahun 2019, Garuda Indonesia dan anak perusahaannya mengangkut 111.071 jemaah haji Indonesia. Seluruh jemaah itu diterbangkan menggunakan 14 armada secara bertahap.

Kinerja GIAA Tahun 2020 

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh manajemen Garuda Indonesia kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan perusahaan pada kuartal I-2020 mengalami penurunan sebesar 33% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Yaitu dari 1,09 miliar dolar AS turun menjadi 736 juta dolar AS. Hal ini terjadi terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari penumpang yang berkontribusi hingga 80% dari total pendapatan GIAA. Tahun 2019 yang lalu total penumpang domestik GIAA masih mencapai 31,9 juta, dengan jumlah pesawat 210 unit dan tingkat keterisian 74,28%.

Saham Garuda IndonesiaGrafik Harga Saham GIAA di 2020 (Yahoo Finance)

Penurunan jumlah penumpang tentu diakibatkan oleh kondisi industri penerbangan yang terdampak dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah utamanya ibu kota sehingga masyarakat tidak dapat berpergian dengan menggunakan mode transportasi udara untuk mencegah penyebaran Covid-19. Demikian juga penurunan daya beli masyarakat sehingga memutuskan untuk mengurangi pengeluaran biaya untuk travelling.

Garuda Indonesia juga mengurangi frekuensi penerbangan ke China mulai akhir Januari 2020 untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 yang sebelumnya terpusat dan berasal dari Tiongkok. Belum lagi hilangnya kesempatan memperoleh pendapatan di masa high season karena libur sekolah dan hari raya Idul Fitri yang pada tahun sebelumnya memberikan kontribusi pendapatan cukup besar. 

Baca Juga: Garuda Indonesia Ajukan Penangguhan Utang

Tahun ini terpaksa tidak dapat dimanfaatkan karena situasi Covid-19 dan pelaksanaan PSBB. Beberapa ahli berpendapat bahwa peluang berkurangnya situasi pandemi ini paling lambat pada akhir Juli 2020. Jika tidak, kemungkinan terburuk lainnya adalah turunnya pendapatan karena tidak adanya penerbangan haji di tahun 2020.[]

Berita terkait
Imbas Covid-19, Garuda Indonesia Genjot Layanan Kargo
Pemberlakuan larangan terbang pesawat penumpang dari dan menuju kawasan yang menerapkan PSBB membuat manajemen T Garuda Indonesia Tbk putar siasat.
Dampak Corona, Garuda Indonesia Tambah 7 Rute Baru
Maskapai penerbangan milik pemerintah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berencana menambah tujuh rute baru penerbangan internasional.
Garuda Indonesia Cari Utang Baru
Garuda Indonesia genca mencari sumber pendanaan baru guna menutupi beban utang perusahaan yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.