Ganti Rugi Kasus Pelecehan Seksual di Universitas California

Gugatan ganti rugi terkait kasus pelecahan seksual di Universitas California, AS, disetujui dengan nilai 73 juta dolar AS setera Rp 1,02 triliun
Para pengunjung berjalan di kampus University of California Los Angeles (UCLA) sebelum tahun ajaran baru dimulai di tengah pandemi virus corona di Los Angeles, California, 28 September 2020. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta - Salah satu universitas terkemuka di Amerika Serikat (AS), Universitas California, telah menyetujui kesepakatan ganti rugi senilai 73 juta dolar AS setera dengan Rp 1,02 triliun dengan tujuh perempuan yang menuduh seorang ginekolog di universitas itu telah melakukan pelecehan seksual terhadap mereka.

Seperti dilansir dari Associated Press, sebagai bagian dari gugatan perwakilan kelompok (class-action) ini, lebih dari 6.600 pasien Dr James Heaps bisa ikut menerima bagian dari penyelesaian ini, meskipun mereka tidak menuduh bahwa mantan ginekolog di Universitas California (UCLA) itu.

Seorang hakim federal masih harus menyetujui kesepakatan antara tujuh penggugat dan bupati serta sejumlah dokter di UCLA. Ketujuh perempuan itu mewakili ribuan pasien Heaps. Kesepakatan yang diusulkan itu akan mencakup reformasi yang dimandatkan terjadi di kampus itu, diajukan ke pengadilan federal pada Senin, 16 November 2020.

seorang priaSeorang pria berlari melintas di depan gedung Ronald Reagan UCLA Medical Center di kampus Universitas California, Los Angeles, 26 April 2019. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Tujuh pasien menuduh Heaps melakukan serangan seksual dan perlakuan tidak senonoh antara 1983 – 2018 ketika ia bekerja di pusat kesehatan mahasiswa di UCLA dan UCLA Medical Center. Tuduhan-tuduhan itu mencakup pernyataan-pernyataan seksual yang tidak pantas pada pasien, menyentuh perempuan secara seksual dalam pemeriksaan kesehatan tanpa mengenakan sarung tangan medis, dan mensimulasikan hubungan seksual – seringkali secara kasar – dalam pemeriksaan medis dengan menggunakan ultrasound.

Penyelesaian ini terpisah dari gugatan kriminal terhadap Heaps, yang berusia 63 tahun dan izin praktik dokternya telah dicabut oleh pengadilan ketika kasusnya diadili.Heaps telah mengaku tidak bersalah terhadap tuduhan yang melibatkan tujuh perempuan dan menyangkal telah melakukan kesalahan. Ia dijadwalkan kembali hadir di pengadilan pada 7 Desember mendatang.

Sebagian mantan pasien Heaps ada yang membelanya, dengan mengatakan ia tidak pernah bertindak tidak semestinya ketika memberikan layanan medis.

Penyelesaian yang diusulkan itu merupakan perjanjian terbaru untuk memberi ganti rugi kepada ribuan pasien dokter-dokter pria yang dituduh melakukan serangan seksual dan tindakan seksual yang tidak senonoh itu.

seorang perempuanSeorang perempuan sedang jogging di kampus University of California Los Angeles (UCLA) sebelum tahun ajaran baru di tengah pandemi virus corona, di Los Angeles, California, 28 September 2020. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

ebelumnya seorang hakim federal juga menyetujui penyelesaian dalam bentuk ganti rugi bernilai 215 juta dola AS bagi 18.000 perempuan yang merupakan pasien Dr. George Tyndall, mantan ginekolog di University of Southern California, sebuah universitas swasta yang juga berada di Los Angeles.

Tim kuasa hukum Heaps belum menjawab permohonan tanggapan yang disampaikan Associated Press. UCLA mengatakan penyelidikannya terhadap ginekolog itu dimulai pada Desember 2017, meskipun para pejabat kampus itu tidak mengeluarkan peringatan kepada warga kampus itu tentang tuduhan terhadap Heaps hingga ia dihadirkan di pengadilan tahun lalu. Heaps pensiun pada 2018 ketika UCLA menolak memperpanjang kontraknya.

“Insiden yang digambarkan dalam gugatan hukum ini merefleksikan tingkah laku yang bertentangan dengan nilai-nilai kami,” kata UCLA Health dalam pernyataan yang dirilis pada Senin, 16 November 2020.

“Kami berterima kasih kepada individu-individu yang menyampaikan gugatan dan berharap penyelesaian ini -yang masih harus disetujui oleh pengadilan- merupakan satu langkah kecil bagi pasien-pasien yang terdampak.”

sejumlah pelajarSejumlah pelajar Universitas California Los Angeles (UCLA) sedang bersantai di kampus UCLA, California, 15 November 2019. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Menurut dokumen penyelesaikan itu, lebih dari 200 perempuan telah menghubungi UCLA setelah Heaps ditangkap pada Juni 2019, untuk melaporkan pengalamannya dengan dokter itu. UCLA telah mengidentifikasi sekitar 5.000 pasien yang sebelumnya berada dalam perawatan Heaps dan diperkirakan ada sekitar 1.600 perempuan lain yang juga dirawat Heaps, tetapi dokumennya tidak lagi ada di universitas itu.

Mereka semua termasuk dalam penyelesaian itu. Penyelesaian itu tidak mengharuskan Heaps mengakui kesalahan atau berkontribusi pada ganti rugi bernilai 73 juta dolar AS itu, meskipun ia menandatangani kesepakatan penyelesaian itu.

UCLA mengatakan akan mewujudkan proses baru untuk menyelidiki tuduhan-tuduhan serangan seksual, pelecehan dan perlakuan tidak semestinya itu; juga menerapkan kebijakan pendamping formal lainnya. Pembayaran ganti rugi ini diberikan minimal 2.500 dolar AS atau lebih dari Rp 35 juta, terlepas apakah perempuan itu menuduh Heaps melakukan pelecehan atau serangan seksual (em/ft)/ Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Skandal Pelecehan Seksual Anggota Pramuka Amerika Serikat
Beberapa negara bagian di Amerika Serikat berlakukan UU korban semasa anak-anak bisa ajukan tuntutan hukum kelak di kemudian hari
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.