Ganjar Pranowo: Saya Tegaskan Jateng Tetap Masih Kandang Banteng

Ganjar menolak keraguan soal mulai terkikisnya sebutan kandang bateng di Jateng.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto: Tagar/Romy)

Semarang, (Tagar 9/1/2019) - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, mengungkapkan Jawa Tengah (Jateng) masih menjadi acuan partainya. Dia memastikan Jateng akan tetap menjadi kantong suara PDIP saat Pileg dan Pilpres 2019.

"Saya tegaskan Jateng tetap masih Kandang Banteng. Buktinya kemarin (Pilgub 2018) menang kan, kalau absolutisme kemenangannya mungkin orang bisa mempertanyakan. Itu tantangan bagi partai ini untuk memperbaiki ke depan, karena memang perhelatan politik adalah panggung pertempuran sesungguhnya," kata Ganjar melalui keterangan pers yang diterima Tagar News, Kamis (10/1).

Gubernur Jateng tersebut menolak keraguan sejumlah pengamat yang menyebut mulai terkikisnya sebutan kandang bateng di Jateng. Tren liberal serta pilihan masyarakat yang cair, lanjut Ganjar, menjadi penyebab merosotnya suara PDIP pada Pilgub 2018. Namun, evaluasi dan perbaikan telah diterapkan.

"Sebagian besar Kepala Daerah di Jawa Tengah ini berasal dari PDI Perjuangan, jadi saya tegaskan jika Jateng masih tetap Kandang Banteng," terangnya.

Menurut Ganjar, HUT ke-46 PDIP yang berlangsung pada hari ini, Kamis (9/1), menjadi momentum mengkonsolidasikan kader menuju tercapainya target-target partai. Target jangka pendek memenangkan capres-cawapres nomor urut satu, Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019.

"PDI Perjuangan akan all out memenangkan Pilpres 2019 dengan hasil lebih bagus dari Pilgub 2018 lalu," ucap Gancar.

Dalam mencapai itu, kata Ganjar, dibutuhkan kerja keras seluruh elemen partai. Langkah awal instropeksi dan memperbaiki diri. Menurutnya, PDIP harus membuktikan masih ada partai yang membela 'wong cilik'.

"Di tengah sinisme publik yang tidak percaya dengan keberadaan partai politik, PDI Perjuangan harus mampu mengembalikan kepercayaan publik itu dengan menunjukkan bahwa partai ini hadir di tengah masyarakat untuk membantu mereka," lanjutnya.

Tindakannya dengan mewujudkan ideologi Pancasila dan gerakan marhaenisme langsung di dalam kehidupan bermasyarakat. "Datangi masyarakat, ketuk pintu rumah mereka, bantu mereka jika ada yang membutuhkan pertolongan," pungkasnya.

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.