Ganjar Ancam Seret Pembuat SKD Palsu ke Ranah Hukum

Ancaman disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Jika terbukti membuat SKD palsu akan dibawa ke ranah hukum.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan tidak segan membawa pemalsu data PPDB, termasuk surat keterangan domisili (SKD), ke ranah hukum. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Peringatan disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020/2021. Jika ada pihak yang terbukti memalsukan data, dirinya tidak segan untuk membawa ke ranah hukum. Termasuk si pembuat surat keterangan domisili (SKD) asli tapi palsu. 

Dari laporan Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah banyak calon siswa yang menggunakan SKD, khususnya di beberapa sekolah favorit di Jawa Tengah.

"Soal SKD ini, saya minta dicek secara serius mulai sekarang. Saya ingatkan, tolong jangan ajari anak kita untuk tidak jujur. Jangan gunakan SKD aspal, asli tapi palsu, karena dia tidak tinggal di situ. Bukan tidak mungkin kalau ini masif, saya gandeng kepolisian dan penegak hukum, karena ini termasuk pemalsuan data," kata Ganjar, Selasa, 23 Juni 2020.

Bukan tidak mungkin kalau ini masif, saya gandeng kepolisian dan penegak hukum, karena ini termasuk pemalsuan data.

Ganjar meminta Disdikbud untuk mengerahkan semua guru yang ada di Jawa Tengah melakukan validasi dan verifikasi. Pihak dinas juga diminta menggandeng Disdukcapil untuk memastikan kebenaran SKD itu.

"Didata berapa pendaftar yang pakai SKD, cek semuanya dengan benar. Gandeng Dukcapil untuk melakukan cleansing data agar ini benar-benar akurat," ujar dia

Tak hanya soal SKD, Ganjar juga mengingatkan atas penggunaan sertifikat kejuaraan palsu. Ia meminta Disdikbud jeli dan teliti dalam proses validasi serta verifikasi sertifikatnya.

"Kalau ditemukan, jangan segan untuk langsung mencopot. Karena ini soal integritas," ucap gubernur yang khas dengan rambut putihnya ini.

Terkait jalur afirmasi anak tenaga medis yang bertugas dalam penanganan Covid-19, Ganjar menegaskan, jalur itu hanya khusus bagi anak tenaga medis saja.

"Jadi kami memfasilitasi pejuang covid, itu hanya untuk anak tenaga medis, tidak semuanya. Sekarang ada yang mengaku tim covid dan menggunakan itu, kan tidak. Misalnya saya sekarang ini juga masuk tim penanganan covid-19, tapi ya jangan kemudian saya mendaftarkan anak saya melalui jalur itu," tutur dia. 

Sementara itu, Kepala Disdikbud Jawa Tengah Jumeri menuturkan penggunaan SKD banyak terjadi di sekolah-sekolah yang masih dipandang favorit. Pihaknya menegaskan akan melakukan pengecekan dengan teliti terkait kebenaran SKD itu.

"Misalnya di SMA 1 Semarang ada 103 orang pakai SKD, di SMA 2 Semarang ada 114 SKD dan SMA 3 Semarang ada 139 yang menggunakan SKD," ucap Jumeri.

Jumeri memastikan bahwa semua pendaftar yang menggunakan SKD akan dicek kebenarannya. Pihaknya juga telah rapat dengan seluruh jajaran kepala sekolah se-Jawa Tengah untuk pengecekan ini.

"Nanti seluruh guru akan ditugaskan melakukan pengecekan. Tak hanya SKD, tapi juga persyaratan lain termasuk sertifikat kejuaraan," tuturnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
PPDB SMA SMK di Jateng, Satu RW Langsung Diterima
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi solusi atas persoalan zonasi PPDB SMA SMK. Siswa tinggal satu RW dengan sekolah, langsung diterima.
Kejanggalan di PPDB TK B Ngaliyan Semarang
Muncul enam pendaftar di TK B Ngaliyan, Semarang. Padahal SK Wali Kota Semarang mengamanatkan daya tampung TK sekolah itu kosong.
Kendala PPDB Online SMA di Kota Tegal
Hari pertama pedaftaran PPDB di Kota Tegal, Jawa Tengah mengalami kendala. Salah satu server error.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.