Gandeng Sektor Industri, Kemenperin Gelar Pendidikan Vokasi

Kemenperin berkomitmen untuk terus mendukung penyediaan SDM yang kompeten melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi industri.
Penandatanganan MoU kerjasama antara BPSDMI Kemenperin dengan PT Pupuk Kaltim. (Foto:Tagar/pu.go.id)

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi industri sekaligus mendukung program Making Indonesia 4.0. Salah satunya melalui penyelenggaraan program pendidikan setara Diploma satu (D-1) yang bersinergi dengan industri.

"Contoh implementasinya adalah penandatanganan MoU kerja sama antara Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) Kemenperin dengan PT Pupuk Kaltim," kata Kepala BPSDMI Kemenperin Eko S.A. Cahyanto di Jakarta, Selasa 5 Januari 2020.

Eko menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan memenuhi kebutuhan SDM terampil dan kompeten bagi sektor industri. "Untuk program ini, PT Pupuk Kaltim bekerja sama dengan Politeknik APP Jakarta, salah satu politeknik di bawah BPSDMI Kemenperin untuk menyelenggarakan program D1 Pemasaran dan Logistik," tuturnya.

Program vokasi industri yang diselenggarakan BPSDMI Kemenperin juga diharapkan dapat menciptakan wirausaha industri baru. Siswa SMA atau SMK yang lulus sebelum usia 18 tahun bisa mengikuti program tersebut. Penerapan program ini lebih banyak praktik daripada teori. 

Untuk program ini, PT Pupuk Kaltim bekerja sama dengan Politeknik APP Jakarta, salah satu politeknik di bawah BPSDMI Kemenperin untuk menyelenggarakan program D1 Pemasaran dan Logistik

Selain itu, Kemenperin baru saja menyelenggarakan Wisuda Nasional pada 28 November 2020 lalu yang meluluskan sebanyak 5.775 siswa dan mahasiswa dari 20 unit pendidikan vokasi di lingkungan Kemenperin. 

"Sebanyak 78,24 persen lulusan SMK serta 43,82 persen lulusan Politeknik dan Akademi Komunitas telah terserap di sektor industri, sementara sisanya melanjutkan pendidikan, menjadi wirausaha dan masih dalam proses rekrutmen di industri," jelas Eko.

Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT Pupuk Kaltim yang menjadi national lighthouse industry 4.0. Perusahaan tersebut diharapkan dapat menjadi agen transformasi industri 4.0 dan mitra Pusat Inovasi Digital Industri (PIDI) 4.0. 

"Kami juga memiliki Politeknik ATI Makassar yang berkompetensi dalam program studi operator mesin dan peralatan. Selain itu, terdapat politeknik lain juga dengan kompetensi berbeda, misalnya Politeknik AKA Bogor untuk prodi kimia. Selain reskilling dan up-skilling tenaga kerja, kami juga dapat melatih SDM yang baru direkrut," tandasnya.

Rahmad Pribadi selaku Direktur Utama PT. Pupuk Kaltim menjelaskan, Program D-1 yang difasilitasi Kemenperin merupakan bentuk langkah nyata untuk mendukung penyediaan tenaga kerja di sektor industri sesuai kebutuhan saat ini. 

"Peserta program ini berasal dari lingkungan pabrik, sehingga bisa menyerap tenaga kerja lokal dan sebagian dari karyawan Pupuk Kaltim untuk dapat meningkatkan kompetensi dan daya saing," tuturnya. [] 

Baca juga: 

Berita terkait
Industri Manufaktur Bagus, Menperin Sebut Ini Capaian Baik
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan kinerja industri manufaktur tanah air menunjukkan hasil baik kendati berada di masa sulit.
Menperin Optimistis Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen Tahun 2021
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 akan menyentuh 5,5 persen.
Kemenperin Optimalkan Potensi Berbagai Daerah di Indonesia
Kemenperin terus mendorong pengoptimalan potensi di berbagai daerah di Indonesia melalui kegiatan produksi industri.