Jakarta - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) mengaku kecewa dengan tidak hadirnya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam Sidang Pleno I DPP GAMKI di Gedung DPR/MPR, Kompleks Senayan, Jumat, 22 November 2019.
Wakil Ketua Umum GAMKI Indra Rajagukguk menyampaikan sejak awal Menteri PDTT telah diundang dan menyatakan kesiapannya untuk hadir, nyatanya tak hadir bahkan tak juga menunjuk perwakilan.
"Pihak pemerintah yang diundang adalah menteri pertanian dan menteri desa. Fokus kerja GAMKI memang setuju dengan visi pemerintah membangun Indonesia Sentris berkemajuan yang bergerak dari pinggiran desa," ujar Indra di Jakarta, Sabtu, 23 November 2019.
Indra mempertanyakan komitmen menteri PDTT terhadap pembinaan generasi muda di desa.
"Kita kecewalah. Bila janji menghadiri saja tidak dilakukan dan tidak ada yang mewakilkan, bagaimana kemudian beliau bisa memenuhi janji-janji kerja Jokowi untuk memajukan desa di seluruh Indonesia?" kata Indra mempertanyakan soal pentingnya arti sebuah komitmen.
Ia menyebut GAMKI sangat menaruh perhatian terhadap ketidakhadiran menteri PDTT ini.
"Sidang Pleno I DPP GAMKI dihadiri pengurus dari seluruh Indonesia, termasuk dari Indonesia wilayah timur seperti Papua, NTT, dan Maluku Utara. Mereka datang dari jauh, selain untuk menyiapkan program, tentu juga ingin mendengar langsung visi misi pembangunan Presiden melalui pembantunya yaitu menteri desa," ujarnya.
Ia membandingkan bagaimana Presiden Jokowi sangat peduli dengan pemuda terkhusus generasi milenial. Indra menyebut bagaimana Jokowi mengangkat staf khusus dari kalangan milenial, salah satunya Billy Mambrasar, pemuda Papua yang cerdas dan potensial, yang juga merupakan pengurus DPP GAMKI.
"Kita sangat berterimakasih dengan komitmen Presiden terhadap generasi muda, hal yang seharusnya ditiru juga oleh pembantunya terkhusus menteri PDTT," ujarnya.
Ia mengatakan dalam sidang pleno I GAMKI fokusnya adalah study meeting, yakni pembobotan fokus kerja dengan mengundang perwakilan pemerintah.
Dalam study meeting tersebut, menteri pertanian hadir diwakilkan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Justan Riduan Siahaan. Dalam pemaparannya, Irjen Kementan menyampaikan bahwa petani adalah kunci dalam rencana pembangunan pemerintah.
"Irjen Kementan mengajak GAMKI untuk dapat mendorong kader-kadernya menjadi petani di desa. Beliau juga memaparkan pentingnya inovasi dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian," ujar Indra. []
