Gaji PSM U19 Tertunda 2 Bulan, Pemain Ngaku Sedih Tak Bisa Natal di Kampung

Karena gaji belum dibayar, remaja NTT itu tidak memiliki ongkos pulang kampung saat Natal 2018.
Skuad PSM Makassar U19. (Foto: Dokumentasi PSM Makassar)

Makassar, (Tagar 24/11/2018) - Gaji pemain PSM Makassar usia 19 tahun (U19) hingga saat ini masih terkatung-katung. Skuad Ramang muda itu berhamburan pulang dari mesnya di Wirabuana, Makassar. 

Salah seorang yang masih bertahan di mes yakni Roni asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Remaja yang lahir di Kabupaten Sumba itu tertahan karena tidak memiliki ongkos pulang, sementara haknya ketika membela PSM U19 belum diselesaikan manajemen.

"Saya mau pulang ke Kupang kak, tapi saya tidak punya uang. Teman kami yang lainnya yang berasal dari kota Makassar dan sekitarnya sudah pulang ke rumahnya masing-masing dengan biaya sendiri," ujar Roni di Makassar, Jumat (23/11).

Dia berharap gajinya selama dua bulan secepatnya diselesaikan manajemen. Pasalnya, Roni ingin berkumpul bersama keluarga saat Natal mendatang. "Saya mau merayakan Natal bersama keluarga di kampung," kata Roni sedih.

Dia bersama tujuh temannya, yakni Sarette (Ambon), Andika (Ambon), Rigy (Pekanbaru), Janu (Pekanbaru), Luthfi (Mamuju), Yusuf (Mamuju), Roni (NTT), dan Riko (NTT) masih berada di mes.

Roni bercerita, mereka dikontrak  enam bulan, dari bulan Juni hingga Desember 2018, seharusnya seluruh pemain digaji Rp2,5 juta setiap bulan.  Akan tetapi, yang dibayar hanya dua bulan, satu kali dibayar Rp2,5 juta dan satu kali dipanjar Rp1 juta dan Rp1,5 juta.

"Sesuai janji manajemen, katanya minggu ini mau dibayarkan. Tapi kami disuruh bersabar dulu," ucapnya.

Jebolan akademi Bali United tersebut mengutarakan, ada sejumlah pemain yang tetap memilih pulang kampung, meski belum ditunaikan upahnya.

"Saya juga ini sudah ditelepon sama orangtua. Katanya kalau manajemen tidak mau bayar, nanti orangtua yang beli tiket. Tapi saya tetap tunggu dulu," ujarnya.

Soal polemik itu Manager PSM U19 Ali Gauli angkat suara. Dia menyayangkan tindakan para pemain muda tersebut. "Mereka tidak sepatutnya mendesak untuk pulang," terang Ali melalui pernyataan tertulisnya di Makassar, Jumat (23/11) malam.

Menurut Ali, tidak seharusnya pemain PSM U19 mengeluh. Sebab pihak manajemen tidak akan meninggalkan tanggung jawabnya terkait kontrak skuad PSM Makassar U19 hingga Desember 2018 mendatang.

"Jika merujuk pada kontrak, para pemain PSM U19, maka tidak sepatutnya pemain U19 mengeluh. karena berdasarkan kontrak, durasinya sampai Desember 2018," kata
mantan ketua Panpel PSM Makassar itu.

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu