Gaji Dipotong? Ini 5 Cara Mengatur Penghasilan Agar Tetap Cukup

Cara mengatur penghasilan ini terbukti efektif dalam menahan keinginanmu untuk menghamburkan gaji.
Ilustrasi mengatur penghasilan. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Dalam situasi yang sulit akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir, banyak perusahaan mengambil langkah-langkah seperti memberlakukan PHK, hingga memotong gaji karyawan.

Apakah kamu termasuk salah satu karyawan yang mengalami pemotongan gaji?

Jika iya, ini 5 cara mengatur penghasilan saat pandemi setelah gaji dipotong, supaya tetap cukup dan bisa bertahan sampai waktu gajian berikutnya.


1. Buat skala prioritas

Salah satu kebiasaan kamu yang bisa membuat gaji habis adalah perilaku yang konsumtif, seperti berbelanja. Biasanya perilaku ini muncul, saat kamu baru mendapatkan gaji karena merasa punya uang banyak.

Tapi karena gaji kamu dipotong, tentu kamu harus beradaptasi dan menghentikan kebiasaan ini sekarang.

Triknya mudah asalkan kamu memiliki kemauan untuk bisa mengatur penghasilan saat pandemi yang baik, yaitu dengan membuat skala prioritas.

Kamu bisa memulai dengan membuat daftar berisi 3 hal, kebutuhan mendesak dan harus segera dipenuhi, mana yang bisa ditunda serta mana yang tidak diperlukan.

Walaupun terlihat memerlukan waktu, tetapi dengan mengelompokkan kebutuhan berdasarkan skala prioritas, keuangan kamu akan menjadi lebih tertata.

Cara mengatur penghasilan ini terbukti efektif dalam menahan keinginanmu untuk menghamburkan gaji.


2. Jadikan membayar cicilan prioritas utama

Jika kamu memiliki kewajiban untuk membayar cicilan setiap bulan, pastikan melakukan pengeluaran untuk melunasinya terlebih dahulu. Jadi, saat baru saja mendapatkan gaji bulanan, langsung alokasikan dana untuk membayar cicilan-cicilan kamu.

Jangan ditunda-tunda, karena ini bisa membantu mengatur penghasilan saat pandemi, agar gaji tetap cukup. Setelah melunasi cicilan, barulah kamu dapat memakai gaji untuk pengeluaran yang lainnya.


3. Bawa uang tunai secukupnya

Selain perilaku konsumtif membawa uang tunai dalam jumlah berlebihan juga bisa membuat kamu boros. Kalau ingin berhasil mengatur penghasilan saat pandemi dengan baik, yuk coba untuk mulai membiasakan membawa uang tunai secukupnya.

Dengan melakukan ini, kamu tidak mudah tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya tidak begitu diperlukan.

Untuk menentukan jumlah uang tunai yang cukup di dompet, kamu bisa membuat secara jelas daftar belanja dan estimasi total uang yang dibutuhkan. Lebihkan uang yang kamu bawa untuk berjaga-jaga jika harga lebih mahal dari perkiraan.


4. Usahakan tetap menabung dan Investasi

Walaupun penghasilan kamu berkurang, tapi kamu juga harus memastikan tetap mengalokasikan dana untuk menabung dana darurat dan investasi.

Kenapa dana darurat diperlukan? Alasannya karena kamu tidak pernah tahu sampai kapan keadaan pandemi ini akan berakhir, dan bisa saja ada hal-hal tak terduga terjadi ke depannya.

Jadi, supaya keuangan kamu tetap stabil saat hal buruk terjadi secara tak terduga di masa depan, dana darurat akan sangat membantumu.

Lalu bagaimana dengan dana investasi? Kamu harus tetap mengalokasikannya walaupun tidak banyak, tetapi paling tidak kamu bisa melindungi bahkan mengembangkan nilai aset yang kamu miliki di masa depan nanti.

Hal ini bisa sangat membantu kamu menghadapi adanya inflasi di masa mendatang.

Banyak instrumen investasi yang bisa kamu pilih mulai dari saham, reksa dana hingga forex. []


Baca Juga







Berita terkait
4 Cara Mengatur Keuanan Sesuai Syariat Islam
Berikut adalah tips mengatur keuangan sesuai syariat islam. Simak penjelasannya.
Ini Cara Mendidik Anak dalam Mengatur Keuangan Sejak Dini
Agar ketika besar nanti mereka terbiasa mengelola keuangan mereka dengan baik. Berikut ini ada tips mendidik literasi keuangan anak.
Milenial Harus Tau, Ini Tips Mengatur Keuangan Zaman Now
Mengelola penghasilan merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki setiap orang.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.