Gadis Wajah Lembut yang Garang Dukung PSM Makassar

Cerita dua perempuan cantik yang mendadak bisa menjadi garang saat menjadi suporter tim sepak bola PSM Makassar di lapangan.
Iriyanti saat mengajak para suporter The Macz Man memberikan semangat kepada pemain PSM Makassar di Stadion Mattoangin. (Foto: Tagar/Muhammad Ilham/Instagram Iriyanti)

Makassar – Wajahnya perempuan itu cukup mampu membuat pria yang berpapasan menoleh, atau setidaknya melirik. Kulit bersihnya sangat serasi dengan rambutnya yang panjang saat diurai.

Senyum yang sesekali tersungging saat berbicara, menambah kesan ramah pada perempuan itu, Nur Irianti namanya.

Tapi, jangan terkejut jika melihatnya begitu garang saat memegang pengeras suara di lapangan ketika PSM Makassar, tim sepak bola kesayangannya berlaga.

Dengan balutan kaus berwarna merah darah, perempuan ini tidak sungkan berdiri di belakang pagar lapangan untuk menyemangati para pemain dan suporter lain. Teriakannya menggelora saat menyanyikan yel-yel untuk tim Juku Eja, julukan PSM Makassar.

Nur Iriyanti adalah anggota kelompk suporter PSM Makassar yang terbesar, yakni The Macz Man, yang selama ini dikenal sangat solid dan loyal mendukung tim asal Kota Makassar itu.

9 Tahun Buntuti PSM Makassar

Iriyanti mengaku menyukai sepak bola sejak tahun 2012 lalu dan langsung jatuh cinta pada salah satu tim tertua di Indonesia itu. Klub ini didirikan di masa Hindia-Belanda pada tanggal 2 November 1915 yang sebelumnya bernama, Makassar Voetbal Bond (MVB), kemudian berkembang menjadi PSM Makassar.

Cerita Suporter Wanita PSM Makassar (2)Nur Iriyanti, 25 tahun, saat memberikan semangat kepada pemain PSM Makassar. (Foto: Tagar/Muhammad Ilham/Instagram Iriyanti)

"Saya suka PSM itu tahun 2012. Masih baru ji," kata Irianti kepada Tagar, Senin 7 September 2020.

Seperti sebagian anggota The Macz Man lainnya, Irianti cukup loyal pada PSM Makassar, termasuk bersedia merogoh kocek pribadi untuk mendukung tim kesayangannya.

Selama 9 tahun menjadi suporter PSM Makassar, perempuan berusia 25 tahun ini hamper tidak pernah absen memberikan semangat dan dukungan. Bukan hanya saat Pasukan Ramang bermain di kandang, tetapi, dia juga ketika PSM Makassar menjalani pertandingan di kandang lawan.

Sejumlah daerah di Indonesia telah di datangi perempuan demi mendukung dan member semangat pada para pemain PSM Makassar, agar setiap laga dijalani tim kebanggaannya meraih hasil yang maksimal.

"Iye(Iya). Sudah sering keluar daerah untuk menemani PSM bermain di luar kandang," ucapnya.

Ia mencoba mengingat kenangan saat pertama kali menemani PSM ketika harus menjalani laga tandang. Dirinya ikut bersama kelompok suporter The Macz Man dan beberapa kelompok suporter lainnya menjalani perjalanan yang cukup panjang saat Tim Juku Eja bertandang ke markas Mitra Kutai Kartanegara (Mitra Kukar).

Meski ia lupa tahun pertama kali dirinya ikut perjalanan away ke Tenggarong, Kalimantan Timur, tapi dari situlah petualangannya menemani PSM di setiap laga tandang di kompetisi tertinggi di Indonesia dimulai.

Saya ikut perjalanan away untuk pertama itu di Tenggarong kalo ndak salah. Terus lanjut ke Balikpapan, Surabaya, Malang, Madura, Solo, Jogja, Bali, dan Jakarta.

Menurut Iriyanti salah satu momen yang masih membekas dalam ingatannya ketika PSM Makassar yang menjalani laga tandang ke markas Bhayangkara FC, Stadion PTIK Jakarta pada tahun 2018 lalu. Saat itu merupakan momentum perebutan pimpinan klasemen Liga 1 dengan tim asal ibukota, Persija Jakarta.

Pasukan Ramang harus mendapatkan poin untuk tetap bertahan di puncak klasemen. Tetapi untuk tetap bercokol di peringkat pertama PSM harus meraih poin di kandang Bhayangkara FC.

Iriyanti menceritakan bahwa dirinya bersama suporter PSM Makassar lainnya memberikan semangat dari tribun penonton. Mereka menyanyikan lagu-lagu dan atraksi yang dapat menambah semangat para pemain.

"Iye (iya). Momen tak terlupakan itu saat di Stadion PTIK Jakarta tahun 2018 lalu. Pertandingan berakhir skor 0-0 dan memberikan poin satu bagi PSM. Tapi kami merasa puas dengan hasil itu meski imbang," tuturnya.

2017 Tahun Menyakitkan

Pada musim kompetisi Liga Indonesia 2017 menjadi momen yang paling menyakitkan bagi Irianti. Saat itu PSM Makassar merupakan salah satu calon juara Liga 1 Indonesia. 

Namun, peluang itu sirna justru saat PSM Makassar bertanding di kandang, Stadion Mattoangin. PSM Makassar kalah dari Bali United di Stadion di stadion angker Mattoangin, di depan ribuan suporter mereka.PSM Makassar kalah dengan skor tipis 0-1.

Cerita Suporter Wanita PSM Makassar (3)Imelda Kurniasary, seorang anggota kelompok suporter Redgank, berpose di pinggir Stadion Mattoanginsambil membawa syal bertulis PSM Makassar. (Foto: Tagar/Muhammad Ilham/Dok Imelda Kurniasary)

"Momen musim 2016 atau 2017 itu yang paling sedih. Ketika laga kandang terakhir PSM melawan Bali United. Itu momen yang paling sedih," katanya.

Tetapi tangisan kesedihan Iriyanti terbayarkan di tahun 2019 lalu, di kala PSM menjadi juara di Piala Indonesia. Saat itu PSM Makassar bermain di Stadion Mattoangin, dan mengalahkan Macan Kemayoran, julukan untuk Persija Jakarta dengan skor 2-0.

Momen saat itu kata Iriyanti menjadi salah satu momen terindah selama dirinya menjadi bagian dari suporter PSM Makassar. Dirinya tak pernah memikirkan berapa rupiah yang harus dikeluarkan demi memberikan semangat dan dukungan serta kecintaannya kepada tim kebanggaan warga Sulawesi Selatan ini.

Namun, sejak awal musim 2020, Iriyanti tidak lagi dapat menyaksikan laga pemain PSM Makassar yang menggocek si kulit bundar di rumput lapangan hijau, setelah pihak otoritas sepak bola Indonesia atau PSSI menghentikan seluruh kompetisi sepak bola akibat wabah Covid-19 di Indonesia.

Perempuan yang bekerja sebagai sales di salah satu produk minuman bersoda di Makassar ini sangat merindukan dengan suasana Stadion Mattoangin dan rindu melihat aksi-aksi para pemain pasukan Ramang menciptakan gol-gol indahnya.

"Tentunya rindu liat PSM ku berlaga diatas rumpu hijaunya Mattoanging, rindu bernyanyi memberikan dukungan, rindu dengan segala suasana di Mattoangin," katanya.

Beda lagi dengan cerita Imelda Kurniasary. Meski sama-sama memiliki wajah di atas rata-rata. Perempuan berhijab yang memiliki tatap mata meneduhkan ini mengaku menyukai sepak bola sejak dia masih kecil.

Kata gadis yang saat ini masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Makassar tersebut, awalnya sang ayah sering mengajaknya menonton pertandingan sepak bola.

Dari situ kata Imelk panggilan akrabnya mulai tertarik dengan berbagai hal yang namanya sepak bola.

"Awal mula Suka sepak bola Itu Dari SD. ikut hobinya ayah. Karna dari kecil suka diajakin nonton bola di TV maupun di lapangan besar," kata Imelk.

Cerita Suporter Wanita PSM Makassar (4)Imelda Kurniasary (kiri) berpose dengan seorang suporter wanita Persib Bandung, saat PSM Makassar bertanding melawan Persib Bandung di Stadion Mattoangin, Makassar. (Foto: Tagar/Muhammad Ilham/Dok Imelda Kurniasary)

Karena kesukaannya dengan sepak bola, kemudian mahasiswi jurusan Kebidanan ini bergabung dengan salah satu kelompok supporter PSM Makassar yang bernama Redgank.

"Waktu itu saya diajakin seorang teman nonton di stadion yang kebetulan PSM sedang bertanding. Karena saya ngefans banget sama PSM, makanya saya mau ke stadion. Semenjak itu saya diajak masuk di salah satu komunitas yang namanya Redgank. Itu tahun 2018 lalu," kata mahasiswi semester lima ini.

Perempuan berusia 21 tahun ini hingga saat ini belum pernah sama sekali mendampingi PSM menjalani laga tandangnya. Hal itu kata dia karena kesibukan kuliah yang saat ini tengah memasuki tahap akhir.

"Iya belum pernah away sama PSM," ucapnya.

Akibat pandemi Covid-19 ini pun yang mengharuskan PSSI menghentikan kompetisi sepak bola di Indonesia yang sejak Maret lalu. Karena libur kompetisi Imelk kadang merindukan suasana Stadion Mattoangin yang ramai dengan gemuruh dan nyanyian para supporter.

"Yang saya rindukan teriakan semua support yang semangatnya luar biasa, para pemain dan tidak lupa jajanan di dalam stadion yaitu Jalangkotenya (semacam kue pastel khas Sulawesi Selatan)," kata Imelk sambil tertawa.

Kedua perempuan ini pun berharap semoga pandemi Covid-19 di Indonesia dapat segera hilang dan kompetisi sepak bola bisa lagi bergulir seperti sebelumnya. []

Berita terkait
Cara ASN DPRD Bantaeng Menambah Penghasilan
Seorang aparatur sipil negara di Kantor Sekretariat DPRD Bantaeng membuka usaha samppingan sebagai pedagang arloji dan parfum.
Jantan, Betina, dan Mandulnya Pohon Kurma di Sleman
Seorang petani kurma di Kabupaten Sleman mengisahkan awal ketertarikannya terhadap kurma, serta jenis pohon kurma jantan, betina, dan mandul.
Cerita HUT Ke-91, "Bali Ning Omah Bali Ning PSIM"
Tim sepakbola kebanggaan warga Yogyakarta merayakan ulang tahun yang ke-91. Salah satu rangkaian acara adalah pameran memorabilia di Museum PSSI.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.