Fumio Kishida PM Jepang Baru Mengganti Yoshihide Suga

Fumio Kishida terpilih sebagai pemimpin baru Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang dalam pemungutan suara
Mantan Menlu Jepang, Fumio Kishida, merayakan kemenangan bersama PM Jepang Yoshihide Suga (Foto: dw.com/id)

Jakarta – Fumio Kishida terpilih sebagai pemimpin baru Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang dalam pemungutan suara pada Rabu, 29 September 2021. Kishida akan menggantikan PM Yoshihide Suga yang memutuskan mundur dari jabatannya setelah satu tahun menjabat.

LDP yang merupakan partai penguasa di Jepang telah melangsungkan pemungutan suara pada Rabu, 29 September 2021, untuk memilih pimpinan baru. Hasilnya, Fumio Kishida terpilih sebagai pemenang. Kishida hampir pasti akan menjadi perdana menteri Jepang berikutnya.

Pemungutan suara ini dilakukan untuk menggantikan Yoshihide Suga yang telah mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri dari posisi kepemimpinan partai, setelah menuai kritik keras atas penanganan pandemi selama pelaksanaan Olimpiade.

Kishida masih harus mendapat persetujuan di parlemen dalam beberapa hari ke depan, namun ia dipastikan akan berlaga dalam pemilihan umum Jepang sebagai pemimpin baru LDP pada November mendatang. LDP diperkirakan masih akan terus mempertahankan kursi mayoritasnya di majelis rendah parlemen dalam pemilihan umum mendatang.

Pemilihan pimpinan baru partai penguasa itu banyak disorot karena beberapa hal. Selain karena ketatnya persaingan antara dua kandidat utama, juga karena dua politisi perempuan ikut membidik kursi kepemimpinan partai.

PM Jepang Yoshihide SugaPerdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters)

Belum pernah dalam sejarah, Jepang dipimpin oleh perdana menteri perempuan. Tokoh politik terkemuka dari kalangan perempuan juga masih sedikit di Jepang.

1. Siapa Fumio Kishida?

Kishida berasal dari keluarga politisi di Hiroshima. Ia pernah menjabat sebagai menteri luar negeri dan telah lama mengincar posisi puncak LDP. Ini merupakan kali kedua Kishida mencalonkan diri sebagai pemimpin partai. Pada pencalonan pertama tahun lalu, ia kalah dari Suga.

Dalam pemungutan suara putaran pertama, Kishida awalnya menang tipis dari pesaingnya, Taro Kono. Kishida meraih 256 suara, sementara Kono meraih 255 suara. Namun di putaran kedua, Kishida berhasil mengunci kemenangan meyakinkan dengan perolehan sebanyak 257 suara. Kono harus mengaku kalah dengan raihan 170 suara.

Kemenangan Kishida di putaran kedua memang tidak mengagetkan. Pasalnya, Kishida mendapat dukungan lebih besar dari para anggota partai.

Kishida diyakini akan melanjutkan kebijakan pemerintahan Suga. Untuk jangka pendek, Kishida akan menghadapi tugas berat, yaitu menghidupkan kembali ekonomi yang terpuruk akibat pandemi, serta menghadapi risiko keamanan di Kawasan terutama dari Cina dan Korea Utara.

2. Siapa Saja yang Sebelumnya Bersaing?

Menteri Vaksin dan Reformasi Jepang, Taro Kono, adalah pesaing terberat Kishida dalam pemilihan. Ia sebelumnya disebut-sebut sebagai kandidat yang paling dijagokan untuk memimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di negara itu, setidaknya menurut jajak pendapat.

Namun terlepas dari popularitas itu, para analis percaya bahwa pakta dan janji yang disepakati secara diam-diam antara faksi-faksi yang bersaing di internal partai akan memunculkan hasil yang berbeda. Benar saja, Kono kalah dari Kishida dalam pemilihan.

Kono yang sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan dan luar negeri mendapat dukungan dari sekitar 45% masyarakat umum dalam jajak pendapat selama akhir pekan. Ia juga mendapat lebih dari 47% dukungan dari anggota partai yang memiliki hak suara. Kono dikenal dengan reputasinya sebagai politisi yang blak-blakan.

4 kandidat pm jepangKombinasi foto kandidat Partai Demokrat Liberal yang berkuasa untuk pemilihan presiden mendatang berbicara selama konferensi pers bersama di markas besar partai di Tokyo, 17 September 2021. Dari kiri: Taro Kono, Fumio Kishida, Sanae Takaichi, dan Seiko Noda (Foto: voaindonesia.com - Kimimasa Mayama/Pool Photo via AP)

Kandidat lain, Sanae Takaichi, adalah seorang nasionalis yang memiliki reputasi sebagai "Wanita Besi” dari Jepang. Ia berharap dapat menjadi perdana menteri perempuan pertama di Jepang.

Tokoh perempuan lain yang juga ikut bersaing dalam pemilihan adalah mantan menteri kesetaraan gender liberal, Seiko Noda. Noda mengaku dirinya tidak berharap dapat maju melampaui pemungutan suara putaran pertama.

Pemungutan suara awal pada Rabu, 29 September 2021, melibatkan sebanyak 382 anggota parlemen dari LDP. Pemilihan juga melibatkan jumlah suara yang sama dari anggota partai biasa yang telah memberikan hak suaranya [gtp/as (Reuters, AP)]/dw.com/id. []

PM Jepang Yoshihide Suga Akan Mundur

PM Jepang Yoshihide Suga Langgar Aturan Virus Corona

Dua Perempuan Ikut Bersaing Jadi Kandidat PM Jepang

Yoshihide Suga Terpilih Gantikan PM Jepang Shinzo Abe

Berita terkait
Suga Mundur Jepang Kemungkinan Kembali ke Instabilitas Politik
PM Suga mengatakan ia tidak akan mencalonkan diri untuk kembali menjadi ketua partai berkuasa, Partai Demokrat Liberal (LDP)
0
Mensos Risma Berbagi Tips untuk Meningkatkan Usaha Mikro Bisa Melejit dengan Keuntungan Miliaran
Menteri Sosial Tri Rismaharini berbagi kiat usaha kepada ibu-ibu penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Simak ulasannya.