FPI: Nadiem Makarim Keruk Keuntungan Jadi Menteri

FPI menuding Nadiem Makarim mengeruk keuntungan lewat jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Sekretaris Umum DPP FPI, Munarman di Jakarta, Senin, 11/ November 2019. (Foto: Antara/Boyke Watra)

Jakarta - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menuding Nadiem Makarim mengeruk keuntungan lewat jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk mengembangkan perusahaan yang sempat dibangunnya, Gojek.

Penilaian FPI menyusul adanya layanan baru pembayaran SPP sekolah lewat fitur GoPay dalam aplikasi Gojek. Sebanyak 180 lembaga pendidikan seperti sekolah, pesantren, madrasah, dan tempat kursus di Indonesia terdaftar sebagai mitra kerja perusahaan tersebut.

"(Nadiem Makarim) Jadi menteri adalah bagian dari skema bisnis Unicorn-Decacorn," kata Munarman kepada Tagar, Selasa, 18 Februari 2020.

Ini hasilnya sekolah jadi bagian dari skema bisnis Gojek, kalau sekolah pada manut-manut saja, ya wasalam.

Menurut mantan ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu dunia pendidikan akan menjadi lahan bisnis Nadiem selaku pemangku kebijakan. Dia yakin, nantinya kebutuhan pendidikan para siswa juga akan dilayani dan menguntungkan perusahaan Gojek.

"Lalu ini hasilnya sekolah jadi bagian dari skema bisnis Gojek, kalau sekolah pada manut-manut saja, ya wasalam. Artinya, berbagai kebutuhan sekolah mulai dari buku seragam belanja BOS (Bantuan Operasional Sekolah) akan dilayani pakai GoPay," ujarnya.

Nadiem MakarimMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. (Foto: Instagram/@kemdikbud.ri)

Bagi Munarman, membayar SPP lewat GoPay tidak mencerminkan kebijakan pemerintahan yang beretika. Pasalnya prosedur itu mencampuradukkan urusan negara dengan pribadi. "Ini sudah tidak ada etika, masak menteri nyuruh murid bayar SPP lewat aplikasi bisnisnya," kata dia.

Menurutnya, bangsa Indonesia mudah dibohongi oleh pemilik bisnis di luar negeri. Sebab, kata dia, Gojek bukan murni milik Nadiem tetapi para taipan asing.

"Gampang sekali kita nih dibodohi dengan kata-kata 'Karya Anak Bangsa' yang kepemilikan Gojek 90% asing Softbank, Alibaba, Tencent (Cina) Nadiem hanya punya saham kurang dari 5 %," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan para orang tua dan wali murid kini dapat membayar SPP dan biaya pendidikan lain, seperti buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler, dengan GoPay. Bila melihat akun Gojek, fitur pembayaran lewat GoPay dapat ditemukan dalam kolom Schools. Fitur baru itu terdapat dalam layanan Gobills.

Senior Vice President Sales GoPay Arno Tse menjelaskan, GoPay terus meningkatkan loyalitas pengguna dengan selalu menawarkan kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi.

"Orang tua yang sibuk dapat fokus dengan kepentingan lain seperti pekerjaan tanpa khawatir akan melewatkan tenggat pembayaran," kata Arno, Senin, 17 Februari 2020. 

Baca juga:

Berita terkait
Mengintip Persiapan Demo Besar FPI dan PA 212
Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menjelaskan, pihaknya bersama PA 212 akan menggelar demonstrasi menentang kasus korupsi.
FPI Laporkan Ade Armando, PA 212: Sudah Tersangka
Menjelang dipaorkan FPI, PA 212 mengklaim seharusnya Ade Armando ditahan karena berstatus tersangka.
Kesal Omnibus Law, Munarman FPI Kritik Pedas Jokowi
Munarman FPI menilai Omnibus Law yang digodok Presiden Jokowi yang bisa mengubah UU melalui PP menunjukkan Indonesia akan menjadi negara kekuasaan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.