Foto-foto: Pemuda Hebat Bertemu Presiden Hebat

Pemuda hebat bertemu presiden hebat. Ini foto-foto keren, kemesraan Presiden Jokowi dan Lalu Muhammad Zohri di Istana Bogor.
Pemuda Hebat Bertemu Presiden Hebat | Presiden Jokowi dengan jaket Asian Games 2018, Lalu Muhammad Zohri dengan jaket Indonesia Athletics di Istana Bogor, Rabu 18/7/2018. (Foto: Biro Pers Setpres)

Bogor, (Tagar 18/7/2018) - Apa mau dikata, sanjung puji terlanjur ditujukan untuk Lalu Muhammad Zohri. Dan Zohri memang layak mendapatkannya. 

Ia tidak dijagokan sebagai pemenang, tapi ia meraih kemenangan secara mengejutkan, memecahkan rekor sejak digelar 32 tahun lalu, prestasi terbaik sprinter Indonesia hanya finis di posisi ke-8 dan hal itu terjadi pada 1986. Kini rekor itu pecah oleh Zohri, atlet Asian Games berusia 18 tahun.

Jokowi - Zohri Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan peraih medali emas lari 100 meter kejuaraan dunia Atletik U20 di Tampere, Finlandia, Lalu Muhammad Zohri, ketika berkeliling Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7/2018). Presiden berpesan kepada Zohri untuk tetap berlatih guna meningkatkan prestasi yang diraih dan selalu rendah hati. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Presiden Joko Widodo menerima juara dunia lari 100 meter U-20 Lalu Muhammad Zohri di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu (18/7) dilansir Antara.

"Tentunya kita bangga atas prestasi yang telah dicapai oleh Lalu Mohammad Zohri di ajang Kejuaraan Dunia U-20 lari 100 meter. Kita bangga semuanya," kata Presiden Jokowi ketika menerima Zohri.

Jokowi - ZohriPresiden Joko Widodo (kiri) menerima peraih medali emas lari 100 meter kejuaraan dunia Atletik U20 di Tampere, Finlandia, Lalu Muhammad Zohri, di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7/2018). Presiden berpesan kepada Zohri untuk tetap berlatih guna meningkatkan prestasi yang diraih dan selalu rendah hati. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Zohri tiba di Istana Bogor sekitar pukul 14.00 Wib. Usai bersalaman, Presiden Jokowi memberikan sedikit keterangan kepada wartawan.

Mereka kemudian berkeliling Istana Bogor dengan menumpang mobil golf yang dikemudikan Presiden Jokowi.

Di halaman depan Istana Bogor, mereka berdua sempat berjalan kaki berdua sambil mengobrol.

Jokowi - ZohriPresiden Joko Widodo (kiri) menerima peraih medali emas lari 100 meter kejuaraan dunia Atletik U20 di Tampere, Finlandia, Lalu Muhammad Zohri, di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7/2018). Presiden berpesan kepada Zohri untuk tetap berlatih guna meningkatkan prestasi yang diraih dan selalu rendah hati. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Lalu Muhammad Zohri antuasias menyambut undangan Presiden Joko Widodo.

"Mau banget, Pak, ketemu orang besar (presiden)," kata Lalu Muhammad Zohri dalam telewicara dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di Media Center Kemenpora Jakarta, Jumat (13/7).

Presiden Jokowi mengungkapkan ada sesuatu yang agak mengganjal mendengar jawaban Zohri atas pertanyaan apakah bersedia ke Istana Presiden.

"Agak mengganjal di hati saya saat Zohri diwawancarai apa mau ke Istana, apa jawaban Zohri. Jawabannya apa? Mau Banget ketemu orang besar," ujar Jokowi.

Jokowi - ZohriPresiden Joko Widodo (kiri) menerima peraih medali emas lari 100 meter kejuaraan dunia Atletik U20 di Tampere, Finlandia, Lalu Muhammad Zohri, di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7/2018). Presiden berpesan kepada Zohri untuk tetap berlatih guna meningkatkan prestasi yang diraih dan selalu rendah hati. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Menurut Jokowi hal itulah yang mengganjal hatinya.

"Ini yang keliru, orang besarnya bukan di sini, tapi Zohri. Dia yang orang besar karena dengan segala keterbatasan, dengan segala kekurangan fasilitasnya, dengan ambisi yang besar, dengan kerja keras, dengan kegigihan, Zohri bisa memenangkan pertandingan lari 100 meter U-20," jelasnya.

Menurut Jokowi, juara dunia lari 100 meter U-20 merupakan prestasi yang luar biasa yang membanggakan seluruh rakyat Indonesia.

"Ini sebuah prestasi yang sekali lagi, seluruh rakyat bangga kepada Zohri," ucap Jokowi.

Jokowi - ZohriJokowi menyopiri mobil golf untuk menjamu Zohri, pemuda hebat, tamu istimewanya pada hari Rabu (18/7/2018). (Foto: Sekretariat Kabinet)

Berkah berlimpah untuk Zohri. Untuk ke sekian kali ia mendapatkan hadiah. Kali ini PT Pegadaian (Persero) memberikan satu kilogram tabungan emas kepadanya.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo menyambut Zohri di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (17/7). Ia mengatakan bentuk apresiasi dari Pegadaian atas prestasi yang baru diraih Zohri itu dengan memberikan bonus satu kilogram tabungan emas atau setara Rp 600 juta.

"Saya kira ini peristiwa fenomenal, Indonesia berjaya di cabang atletik paling bergengsi, tentu kami sebagai perusahaan BUMN harus mengapresiasi prestasi Zohri tersebut," kata Harianto melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (18/7).

Jokowi - ZohriPresiden Joko Widodo (kanan) bersama peraih medali emas lari 100 meter kejuaraan dunia Atletik U20 di Tampere, Finlandia, Lalu Muhammad Zohri, ketika berkeliling Istana menggunakan mobil golf, di Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7/2018). Presiden berpesan kepada Zohri untuk tetap berlatih guna meningkatkan prestasi yang diraih dan selalu rendah hati. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Harianto Widodo menjelaskan bonus itu bisa dimanfaatkan oleh Zohri sebagai tabungan pensiunnya kelak karena tabungan tersebut mempunyai nilai lindung yang baik dalam bentuk emas.

"Saya berharap Zohri bisa fokus dan konsentrasi untuk Asian Games 2018 nanti, karena saya melihat dia mempunyai potensi untuk menjadi kuda hitam di Asian Games," kata Harianto.

Apresiasi dari Pegadaian itu diharapkan bisa menjadi stimulus bagi dunia olahraga Indonesia.
Apresiasi itu diharapkan bisa menumbuhkan semangat atlet dan juga calon atlet untuk tidak ragu-ragu dalam meraih prestasi tertinggi.

Jokowi - ZohriKemesraan Jokowi - Zohri, saling menyambut, saling ingin bertemu. (Foto: Biro Pers Setpres)

"Atlet muda harus tekun, pantang menyerah, mempunyai etos kerja yang tinggi, maka prestasi akan datang seiring dengan waktu," katanya.

Zohri mengungguli dua sprinter asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison pada kejuaraan Dunia Atletik (IAAF) U-20 di Finlandia dengan catatan waktu 10,18 detik.
Kemenangan Zohri itu menjadi sesuatu yang fenomenal bagi Indonesia.

Jokowi - ZohriKemesraan Jokowi - Zohri, jalan-jalan di seputaran pelataran Istana Kepresidenan Bogor. (Foto: Biro Pers Setpres)

Di antara hingar-bingar sambutan kemenangan untuk Zohri, sempat muncul polemik di media sosial mengenai bendera yang digunakan Zohri saat selebrasi usai kejuaraan dunia U-20 di Finlandia, Rabu (11/7).

Mengenai polemik bendera tersebut, Lalu Muhammad Zohri meminta tidak diperpanjang.

"Untuk bendera, kita sudahin saja," kata Zohri disela penyambutannya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa malam (17/7).

Jokowi-ZohriKemesraan Jokowi - Zohri, saling mengagumi. (Foto: Biro Pers Setpres)

Saat finis tercepat di kejuaraan dunia, Zohri terlihat mencari official dari Indonesia. Namun, untuk mencarinya terlihat membutuhkan waktu yang lama. Kondisi berbeda didapat dua sprinter Amerika Serikat yang langsung mendapatkan bendera untuk selebrasi.

Dalam video yang tersebar di media sosial, Zohri akhirnya mendapatkan bendera Merah Putih. Hanya saja atlet asal Lombok Utara Nusa Tenggara Barat ini tidak menjelaskan dengan detail bendera yang digunakan untuk selebrasi.

Jokowi - ZohriJokowi - Zohri saling mengagumi. (Foto: Biro Pers Setpres)

"Yang saya lakukan hanya ingin memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Sebelumnya saya tidak yakin. Ternyata kondisi di lapangan berbeda. Ini ada campur tangan Tuhan," kata Zohri dengan tersedu.

Lalu Muhammad Zohri merupakan atlet Indonesia pertama yang sukses menjadi juara dunia lari 100 meter meski untuk kategori U-20. Atlet berusia 18 tahun ini meski berada di lintasan delapan mampu menggebrak atlet negara lain yang selama ini menguasai nomor tersebut.

Jokowi - ZohriJokowi - Zohri. (Foto: Biro Pers Setpres)

Salah satu atlet yang disiapkan untuk Asian Games 2018 ini mampu membukukan catatan waktu 10,18 detik. Zohri mampu mengalahkan dua sprinter asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang masing-masing mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik.

Waktu yang dicatatkan oleh atlet asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Timur ini hanya terpaut tipis dengan catatan waktu mantan sprinter Indonesia, Suryo Agung Wibowo yaitu 10,17 detik yang ditorehkan pada SEA Games 2009 di Laos.

Jokowi - ZohriJokowi - Zohri. (Foto: Biro Pers Setpres)

Atas prestasinya, Zohri mendapatkan banyak apresiasi termasuk dari Presiden Joko Widodo. Bonus juga terus mengalir pada atlet yatim piatu ini. Kementerian Pemuda dan Olahraga memberi bonus Rp 250 juta, selain itu juga perbaikan rumahnya di Lombok Utara. Belum lagi tawaran untuk jadi pegawai negeri, polisi, tentara. Zohri tinggal memilih saja apa yang sesuai panggilan jiwanya.

Jokowi - ZohriPresiden hebat dan pemuda hebat. (Foto: Biro Pers Setpres)

Presiden Joko Widodo membuat catatan di laman Facebook-nya, Rabu (18/7) tentang tamu istimewanya itu:

"Lalu Muhammad Zohri, juara dunia lari 100 meter usia di bawah 20 tahun kelahiran Nusa Tenggara Barat, sudah pulang ke Tanah Air. Rasanya ada yang mengganjal saat membaca wawancaranya di media. Kata Zohri, ia bangga apabila dapat bertemu dengan "orang besar".

Siapa yang dia maksud orang besar itu? Presiden. Saya.

Maka siang ini saya pun bertemu Zohri di Istana Kepresidenan Bogor. Ia datang dengan mengenakan jaket putih bawahan merah, berkalungkan medali emas yang diraihnya. Saya mengajak Zohri berkeliling halaman istana sembari berbincang-bincang. Sungguh saya bangga atas prestasi anak muda ini.

Tapi ini yang keliru. Orang besarnya itu bukan di sini. Bukan saya, tapi Zohri. Dialah orang besar itu. Karena dengan segala keterbatasan dan kekurangan fasilitas, dengan ambisi yang besar, kerja keras, dan kegigihan ia bisa menjadi juara dunia.

Saya berpesan kepada Zohri agar tak lekas berpuas diri. Tetap giat berlatih menghadapi Asian Games 2018 dan pertandingan-pertandingan besar lainnya." (af)

Berita terkait
0
Presiden Jokowi Disambut Presiden Ukraina Zelenskyy di Istana Maryinsky
Kdua pemimpin negara tersebut masuk ke dalam Istana untuk melakukan sesi foto bersama dan dilanjutkan pertemuan tete-a-tete