Jakarta, (Tagar 10/7/2018) - Sebanyak 40 unit kapal terbakar di dermaga bagian barat Pelabuhan Benoa, Bali, Senin (9/7) dini hari. Perlu waktu lebih dari sehari bagi petugas pemadam, dibantu warga, memadamkan api yang membakar kapal-kapal di Pelabuhan Benoa.
Sementara itu, kerugian akibat peristiwa terbakarnya puluhan kapal di Pelabuhan Benoa itu diperkirakan cukup besar, mengingat banyaknya kapal yang terbakar.
"Untuk kerugian, kami perkirakan cukup besar, karena rata-rata harga satu kapal sekitar Rp 3 miliar hingga Rp 4 miliar dan kalau dikalikan 40 unit kapal berarti kisaran di atas Rp 120 miliar kira-kira," ujar Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus R Golose, saat meninjau tempat kejadian perkara kebakaran tersebut, dilansir Antara.
Angin kencang dan posisi sejumlah kapal yang sulit dijangkau, membuat titik-titik api mulai muncul kembali pada Senin (9/7) malam.
Hal tersebut membuat sejumlah warga dan ABK yang memadamkan api menggunakan sejumlah kapal pemadam kebakaran dari laut terus berupaya melakukan pemadaman api kembali. Namun, karena sejumlah faktor, pada Selasa dini hari, api tampak kembali membakar kapal dan menyebabkan kepulan asap berwarna pekat.
Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Mustajib, mengatakan, api memang muncul kembali karena angin yang cukup kencang di kawasan tersebut.
"Proses pemadaman memang membutuhkan waktu yang lama. Sebenarnya, api sudah mulai mereda. Namun, karena cuaca dan angin, jadi api kembali muncul, tapi hal itu tidak begitu mengkhawatirkan," ujar Mustajib. (gil)