Football is Back, Laga Amal Hadirkan 100 Legenda

Para legenda sepak bola nasional merencanakan menggelar laga amal bertajuk Football is Back. Laga ini bakal diikuti 100 legenda timnas.
Para legenda sepak bola nasional merencanakan menggelar laga amal bertajuk Football is Back. Laga ini bakal diikuti 100 legenda timnas yang digelar di Lapangan TNI AU, Jakarta, Sabtu 11 Juli 2020. (Foto: PT Gilbol)

Jakarta - Para legenda sepak bola nasional merencanakan menggelar laga amal. Menariknya, laga charity bertajuk 'Football is Back' ini akan dihadiri tidak kurang 100 mantan pemain yang pernah menghiasi tim nasional. Laga itu sendiri digelar di Lapangan Sepak bola TNI AU, Pancoran, atau lebih dikenal sebagai Lapangan Aldiron, Sabtu, 11 Juli 2020 pukul 15.30 WIB. 

Tim nasional pernah melahirkan striker legendaris Widodo C. Putro yang melejit dengan tendangan salto atau bicycle kick di Piala Asia 1996. Selain itu ada Kurniawan Dwi Yulianto, salah satu pemain yang seperti dilahirkan untuk menjadi penyerang. Dan, Bambang Pamungkas yang memang ditakdirkan menjadi pemain depan. 

Atau mesin gol top Bambang Nurdiansyah, gelandang elegan Herry Kiswanto yang dalam kariernya yang panjang tak pernah menerima kartu. Demikian pula penerusnya, kapten Fakhri Husaini, salah satu gelandang paling komplet yang pernah dimiliki Indonesia

Dana yang terkumpul sepenuhnya dari donatur yang akan diserahkan kepada mantan pemain timnas yang membutuhkan

Di posisi kiper, timnas boleh membanggakan sang legenda, Ronny Paslah, Yudo Hadianto, dan Poerwono. Atau generasi Anjas Asmara, Sutan Harhara, Robby Binur, Simson Rumahpasal, sampai Yohanes Auri, bek asal Papua yang sulit dilewati pemain depan. 

Dari generasi Primavera sudah pasti ada Bima Sakti, Indriyanto Nugroho sampai angkatan 2000 seperti Ilham Jayakusuma dan Firman Utina. Mereka berkumpul dalam sebuah laga amal yang mempertemukan antargenerasi timnas. 

Menurut Yosef Erwiyantoro, penggagas laga yang bernaung di bawah PT Gilbol, pemain yang diundang memang berasal dari beberapa generasi yang pernah mengharumkan Indonesia. Atau paling tidak timnas yang diperkuat pernah memberi prestasi bagi sang Merah Putih. 

Dalam catatan Erwiyantoro, timnas pernah disegani dan merupakan yang terbaik adalah timnas kualifikasi Olimpiade 1975, kualifikasi Piala Dunia 1985 yang nyaris lolos ke Piala Dunia 1986 bila tidak disingkirkan Korea Selatan di laga terakhir. Selain itu 2 tim SEA Games 1987 dan 1991 di era kepemimpinan Ketua Umum PSSI yang tidak kalah legendaris, Kardono. 

"Timnas tersebut tidak hanya meraih prestasi bagus tetapi juga diperkuat pemain bertalenta istimewa. Para mantan pemain yang tentu masih sehat bakal hadir di laga amal ini," kata Erwiyantoro di Jakarta, Kamis, 9 Juli 2020.

Hanya pertandingan tidak bisa digelar di stadion tetapi di Lapangan Aldiron. Pasalnya, laga digelar dalam situasi pandemi Covid-19 sehingga harus mematuhi protokol kesehatan. 

"Pertandingan tidak bisa digelar di stadion dan harus mematuhi protokol kesehatan. Jadi kami tidak mendatangkan penonton dan hanya undangan saya yang bisa hadir," ujarnya lagi.  

Dana Laga Amal untuk Mantan Pemain

Sementara, Yon Moeis, yang juga menjadi salah satu penggagas, menuturkan bila Football is Back tidak hanya menggelar laga amal tetapi juga digelar temu kangen dan diskusi sepak bola. Sedangkan semua dana yang terkumpul sepenuhnya digunakan untuk membantu para mantan pemain timnas yang menderita sakit Junaidi Abdillah, Slamet Pramono, Hary Muryanto (pemain timnas 70-an) dan Safrudin Fabanyo (timnas 80-an). Di antara mereka, Slamet Pramono yang menderita stroke, sudah lebih dulu menghadap Yang Maha Kuasa pada Sabtu 4 Juli 2020. 

"Dana yang terkumpul sepenuhnya dari donatur yang akan diserahkan kepada mantan pemain timnas yang membutuhkan," kata Yon Moeis yang bersama Erwiyantoro pernah menggelar charity games pada 2010 dan 2016. 

Baca juga:

Bambang Pamungkas Gantung Sepatu

Tugas Negara Selesai, Fakhri Tinggalkan Timnas U-19

Pada laga amal 2010 menjadi pembuka kepulangan 2 pemain berdarah Indonesia yang berada di luar negeri, Irfan Bachdim (Belanda-Indonesia), Kim Jeffrey Kurniawan (Jerman) dan Alessandro Dony Trabucco (Italia). Bachdim dan Kim Kurniawan kemudian bermain di Indonesia dan memperkuat timnas.

Menurut Yon Moeis laga amal akan menampilkan 2 tim, Garuda Indonesia dan Primavera-Baretti Indonesia. Tim Garuda Indonesia ditangani Bambang Nurdiansyah. Sedangkan tim Primavera-Baretti diarsiteki Rachmad Darmawan. 

Pertandingan digelar 30 menit kali 3 istirahat dengan jeda 5 sampai 7 menit. Dengan 3 pertandingan masing-masing 30 menit, semua mantan pemain yang diundang bisa turut bermain. 

Tim laga amal Football is Back
Tim Garuda Indonesia
Pelatih: Bambang Nurdiansyah
Ofisial: 
Risdianto, Marsely Tambayong, Berti Tutuarima, David Sulaksmono
Pemain: Herman Syah, Patar Tambunan, Didik Dharmadi, Ferrel Hattu, Herry Kiswanto, Fakhri Husaini, Rully Nere, Bambang Pamungkas, Ricky Yacobi, Rochi Melkiano Edfen Putiray, Hadi Ismanto, Benny VB, Tias Tano Taufik, Jaya Hartono, Nur'Alim, Marzuki Nyakmad, Louis Mahodin, Ashary Rangkuty, Nil Maizar, Widodo C Putra, Peri Sandria, Adityo Darmadi, Nasir Salassa, Daniel Siley, David Sulaksmono, Kamarudin Betay, Dede Sulaiman, Mahruzar Nasution, Hasan Tuharea, Maman Suryaman

Tim Primavera-Baretti
Pelatih: Rahmad Darmawan
Ofisial:
Danurwindo, Mundari Karya, Zuhli Imran Putra
Pemain: Yeyen Tumena, Imran Nahumaruri, Tommy Haryanto, Charis Yulianto, Andrian Mardiansyah, Indriyanto Nugroho, Bima Sakti, Wiganda Saputra, Irwan, Kurniawan DY, Frido Yuwanto, Soepriyono, Nova Arianto, Andi Iswantoro, Eli Aiboy, Alex Pulalo, Francis Wewengkang, Firman Utina, Firmansyah, Ponaryo Astaman, Markus Horison, Ilham Romadhona, Rahmad Afandi, Ilham Jaya Kusuma.

Para legenda dan tokoh
Junaidi Abdilah, Harry Muryanto, Safruddin Fabanyo, Ronny Paslah, Yudo Hadiyanto, Oyong Liza, Anjas Asmara, Sutan Harhara, Robby Binur, Wahyu Hidayat, Suaeb Rizal, Simson Rumahpasal, Yohanes Auri, Poerwono, Budi Riva, Jhony Fahamsyah, Aun Harharah, Kris Wakano, Burhanuddin, Warta Kusuma, Elly Idris, Noah Merien, Tony Tanamal, Agil Alhabsyi, Sudana Sukri, Jessie Mustamu, Benyamin Leo Betti, Robby Darwis, Ajat Sudrajat, Yusuf Bactiar, Entjas Tonif, Yudi Guntara, Najib Latandang, Wahyu Tanoto, Antonis Cahyono, Airlangga Soetjipto, Martali Suaeb, Hindaryo, Sujono Saleh, Bonggo Tambunan, Alexander Saununu, Bob Hippy, Febi Bobihoe, Bambang Sutjipto, Brigadir Jenderal Polisi Uden Kusuma, Ronny Tanuwijaya, Dokter Syarief Alwi, Dokter Hendra, Asrizal, Eddi Hartono, Benny Erwin, Dr. Zulkarnaen, Bisma Soetjipto []

Berita terkait
Presiden Ingin Timnas Lolos Penyisihan di PD U-20
Presiden Joko Widodo menaruh harapan Indonesia bisa lolos dari penyisihan grup Piala Dunia U-20 2021. Hal itu disampaikan Menpora Zainudin Amali.
Pemain Naturalisasi Tak Perlu Lagi Dipanggil Timnas
PSSI sebaiknya tak perlu lagi memanggil pemain naturalisasi. Mereka gagal memberi kontribusi atau mengangkat tim nasional seperti di PPD 2020.
Timnas Bersiap Tuntaskan Laga Formalitas PPD 2020
Konfederasi Sepak bola Asia (AFC) telah merilis jadwal terbaru Pra Piala Dunia (PPD) 2022. Tim nasional siap tuntaskan 3 laga formalitas itu.