Flock Storikka Hadirkan Relevansi Melalui Cerita dalam Dunia Periklanan

Percaya akan storytelling sebagai inti dari sebuah periklanan, Flock Storikka didirikan untuk membawa solusi kebutuhan brand di Indonesia.
Flock Storikka Hadirkan Relevansi Melalui Cerita dalam Dunia Periklanan. (Foto: Tagar/Flock)

TAGAR.id, Jakarta - Flock Storikka sebagai modern advertising agency yang berbasis data dan storytelling, baru saja bergabung dengan FCN Network. Berawal dari Iswanda Mardio, Roni Ernawan, dan Derry Gautama yang telah menekuni bidang kreatif digitalnya masing-masing selama lebih dari lima belas tahun, hingga akhirnya memutuskan untuk mendirikan sebuah entiti baru secara bersama.

Flock Storikka merupakan sebuah agensi periklanan digital yang telah banyak mengelola berbagai brand lewat kreativitasnya yang diterapkan bersama kemampuan storytelling, untuk bisa menghasilkan karya yang unik dan fresh khususnya bagi kalangan Gen-Z.  Beberapa karya kreatif yang telah dilakukan diantaranya Sasa, Axis, Carsome, Tik Tok dan masih banyak lagi.


Salah satu karya yang pernah dikerjakan adalah mood for food by Sasa untuk menjawab statement cliché yang sering beredar yaitu, Laper, tapi ngga tau mau makan apa.


Creative Business Director of Flock Storikka, Iswanda Mardio, mengatakan bahwa keputusan untuk membangun agensi periklanan ini didasari oleh obsesinya bersama beberapa founder lainnya terhadap kekuatan dari storytelling

Kami sangat percaya, storytelling merupakan intisari dari periklanan sehingga cerita yang baik akan selalu dibutuhkan dimanapun dan dalam bentuk medium apapun," ucapnya.

Sebelumnya, Iswanda Mario, Roni Ernawan, dan Derry Gautama telah memenangkan banyak penghargaan seperti Citra Pariwara, Spikes Asia, Adfest, London International Award, dan Cannes Lions dan telah bekerja di banyak agensi periklanan ternama seperti Publicis, Grey, Lowe, JWT, Bates, dan Leo Burnett.

“Kami bertiga selalu excited untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada. Salah satu karya yang pernah dikerjakan adalah mood for food by Sasa untuk menjawab statement cliché yang sering beredar yaitu, Laper, tapi ngga tau mau makan apa. Saat itu kami menawarkan solusi dengan menggunakan face detection technology untuk mendeteksi emosi pengguna dan memberikan rekomendasi makanan yang cocok untuk suasana hati mereka," kata Roni Ernawan.

Inovasi lainnya yang turut dihadirkan oleh Flock Storikka adalah masterpiece by masterspices. “Lewat inovasi ini, kami mencoba untuk mengulang lukisan legendaris Indonesia dengan menggunakan bahan- bahan dari makanan legendaris di Indonesia seperti mengulang lukisan Basuki Abdullah “Sabung Ayam” menggunakan bahan bahan dari Soto Ayam,” ungkap Creative Director of Flock Storikka, Derry Gautama.

Selain Sasa dan masterpiece by masterpices, Flock Storikka juga telah menangani sejumlah brand ternama seperti Axis dan Carsome. Ke depannya, Flock Storikka akan terus berkolaborasi bersama dengan partner hebat lainnya untuk bisa menghadirkan deretan karya dan inovasi yang lebih kreatif dalam industri agensi periklanan di Indonesia. Saat ini, Flock Storikka dapat dilihat selengkapnya melalui laman instagram @flockstorikka. []

Berita terkait
Teknologi VNTANA Mudahkan Pengkilan untuk Tampilkan Iklan 3D di Metaverse
Nantinya, iklan bisa tampil layaknya produk yang bisa disentuh langsung saat seseorang mengakses metaverse lewat perangkat headset AR/VR.
Cara Mudah Membuat Iklan di Instagram
Adanya sosial media dapat membantu Anda untuk mempromosikan produk yang Anda jual.
Cara Agar Konten TikTok Masuk ke FYP
Anda bisa memilih lagu yang sedang menjadi tren ketika mengunggah video, cukup pilih salah satu lagu yang TikTok sediakan.