Filipina Tangkap 9 Perempuan Calon Pelaku Bom Bunuh Diri

Pasukan Filipina tangkap sembilan perempuan yang terkait dengan kelompok militan Abu Sayyaf dicurigai merupakan calon pelaku bom bunuh diri
Polisi dan tentara mengambil posisi saat mereka terlibat dengan kelompok Abu Sayyaf di Desa Napo, Kota Inabanga, Provinsi Bohol, di Filipina tengah pada 11 April 2017. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Manila – Pasukan Filipina telah menangkap sembilan perempuan yang terkait dengan kelompok militan Abu Sayyaf. Para perempuan itu dicurigai merupakan calon pelaku bom bunuh diri.

Militer Filipina mengatakan, Selasa, 23 Februari 2021, penangkapan terhadap para tersangka itu berlangsung Jumat pekan lalu. “Mereka ditangkap dalam penggerebekan terhadap sejumlah rumah di tiga kota di Provinsi Sulu yang mayoritas warganya Muslim,” kata Letnan Jenderal Corleto Vinluan Jr., yang mengepalai Komando Pasukan Mindanao Barat.

Provinsi Sulu yang terletak di wilayah selatan negara itu adalah kubu pertahanan Abu Sayyaf, yang terkenal sering melakukan penculikan untuk meminta uang tebusan, pemenggalan kepala dan pengeboman.

suluLetak geografis Sulu di Filipina (Foto: en.wikipedia.org)

Pasukan juga menyita sejumlah materi yang diperkirakan digunakan untuk membuat bom, seperti baterai, kabel peledak, bubuk peledak, minyak, pipa besi dan paku, bersama dengan sejumlah granat, telepon genggam, ransel dan sketsa daerah yang diduga menjadi sasaran pengeboman, kata militer dalam sebuah pernyataannya.

“Kami selalu siap menyambut mereka yang ingin kembali ke pangkuan hukum tetapi jika Anda menolak untuk melakukannya, kami pasti akan memburu Anda dan mencegah Anda menimbulkan malapetaka bagi masyarakat,'' kata Mayjen William Gonzales, yang memimpin pasukan pemerintah di Sulu.

“Semoga ini menjadi pesan yang jelas bagi para pendukung dan anggota Abu Sayyaf yang tersisa, '' kata Gonzales.

Para tersangka akan menghadapi tuntutan pidana atas kepemilikan bom secara ilegal, kata para pejabat militer, sambil menambahkan bahwa informasi intelijen dan pengawasan membantu pasukan melacak para tersangka.

Di antara mereka yang ditangkap adalah tiga putri dan seorang saudara perempuan Hatib Hajan Sawadjaan, pemimpin Abu Sayyaf yang terluka dalam baku tembak dengan pasukan pada Juli tahun lalu dan meninggal beberapa hari kemudian di pedalaman pegunungan di Kota Patikul, Sulu.

warga filipinaWarga Filipina memakai masker dan pelindung wajah untuk melindungi dari infeksi (Covid-19) di sebuah pasar di Manila, Filipina, 3 Desember 2020 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Beberapa pekan setelah kematian Sawadjaan, dua janda militan Abu Sayyaf secara terpisah meledakkan bom dalam serangan bunuh diri yang menewaskan 14 orang, termasuk sejumlah tentara, dan melukai 75 lainnya di kota Jolo di Sulu. Militer kemudian mengatakan bahwa kedua pengeboman itu mungkin dilakukan oleh Abu Sayyaf untuk membalas kematian Sawadjaan, yang diyakini telah ditunjuk oleh kelompok ISIS sebagai pemimpinnya di Filipina Selatan.

Amerika Serikat dan Filipina secara terpisah memasukkan Abu Sayyaf ke dalam daftar hitam. Banyak pihak berpendapat, kelompok militan itu telah sangat melemah tetapi masih menjadi ancaman keamanan nasional (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Terduga Teroris Makassar Saudara dengan Pelaku Bom di Filipina
Terduga teroris yang ditangkap di Makassar dan gowa ternyata saudara kandung dengan pelaku bom bunuh diri Gereja di Filipina
Aksi WNI Pengebom Gereja di Filipina Diklaim Memberi Contoh Teroris Lokal
Klaim Menteri Dalam Negeri Filipina, Eduardo Ano.
Istri Teroris Omar Maute Asal Babelan Bekasi Ditangkap di Filipina
Istri teroris Omar Maute bernama Minhati Madrais asal dari Babelan, Bekasi, ditangkap Minggu (5/11) di Steele Makers Village, Iligan City, Mindanao Utara.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia