Festival Cap Go Meh Singkawang, Dibuka Menag Dimeriahkan 200 Tatung

Festival Cap Go Meh Singkawang, dibuka Menag dimeriahkan 200 Tatung. Cap Go Meh juga digelar di daerah lain seperti Solo, Tegal, Surabaya. Lihat foto-fotonya.
ATRAKSI TATUNG SINGKAWANG: Seorang Tatung (dukun Tionghoa yang kerasukan arwah leluhur) melakukan atraksi saat mengikuti Pawai Perayaan Cap Go Meh 2018 di Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (2/3). Sebanyak 1038 Tatung turut memeriahkan perayaan Cap Go Meh 2018, yang rutin digelar setiap tahun di Kota Singkawang, Kalbar. (Foto: Ant/Jessica Helena Wuysang)

Pontianak, (Tagar 2/3/2018) – Perhatian ribuan warga Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, tersedot menyaksikan atraksi 200 Tatung yang memeriahkan perayaan Cap Go Meh Tahun 2018.

"Sejak pagi tadi hingga siang ribuan warga menyaksikan atraksi Tatung dan kegiatan lainnya dalam perayaan Cap Go Meh Tahun 2018. Perayaan kali ini sangat meriah," ujar Ketua Panitia Perayaan Cap Go Meh Bengkayang Tahun 2018, Andi Max saat dihubungi di Bengkayang, Jumat (2/3).

Dalam festival Cap Go Meh kali ini, sebut dia, melibatkan beberapa perkumpulan budaya multi etnis yang ada di Kabupaten Bengkayang.

[caption id="attachment_46407" align="aligncenter" width="450"] DI SOLO - PERAYAAN CAP GO MEH SOLO: Kelompok Liong beraksi di Kelenteng Poo An Kiong, Coyudan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (2/3). Atraksi barongsai tersebut untuk merayakan Cap Go Meh sekaligus mengakhiri rangkaian perayaan Imlek 2569/2018 di Solo. (Foto: Ant/Maulana Surya)[/caption]

"Yang terlibat di kegiatan ini bukan hanya dari Tionghoa saja namun terlihat ada kebudayaan Dayak dan Jawa yang ikut meriahkan parade Cap Go Meh tersebut," paparnya.

Satu di antara penonton, Merry mengaku baru pertama kali menyaksikan atraksi Tatung dan menurutnya atraksi tersebut sangat memukau.

[caption id="attachment_46408" align="aligncenter" width="712"] DI SINGKAWANG - ATRAKSI TATUNG SINGKAWANG: Empat Tatung (dukun Tionghoa yang kerasukan arwah leluhur) mengikuti Pawai Perayaan Cap Go Meh 2018 di Singkawang, Kalbar, Jumat (2/3). Sebanyak 1038 Tatung turut memeriahkan perayaan Cap Go Meh 2018, yang rutin digelar setiap tahun di Kota Singkawang, Kalbar. (Foto: Ant/Jessica Helena Wuysang)[/caption]

"Sebelumnya saya cuma mendengar bahwa biasanya Tatung menampilkan kekuatannya dengan cara menusuk pipi, lidah dengan pisau dan besi dan menancapkan pantat dan kaki di sebuah pedang yang diasah tajam dan ternyata itu benar," ujarnya.

Dalam atraksi tersebut sekitar 1.600 personel yang terlibat seperti dari 270 orang personel polisi Polres Bengkayang, kemudian juga dibantu TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Bengkayang.

Hadir dalam atraksi tersebut orang nomor satu di Bengkayang bersama istri, Kapolres Bengkayang, Sekda, Ketua DPRD, dan pejabat lainnya.

Aset Bangsa

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mewakili Presiden RI Joko Widodo, secara resmi membuka perayaan Cap Go Meh Kota Singkawang Tahun 2018, Jumat (2/3).

[caption id="attachment_46409" align="aligncenter" width="712"] DI TEGAL - BEREBUT AIR SUCI IMLEK: Warga keturunan Tionghoa berebut air suci usai Kirab Toa Pe Kong di Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah, Kamis (1/3). (Foto: Ant/Oky Lukmansyah)[/caption]

Kemenag dalam sambutannya mengatakan, keanekaragaman budaya yang ada di Kota Singkawang menjadi salah satu aset bangsa Indonesia yang memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan asing datang ke kota itu.

"Untuk itu, saya mengajak seluruh amat beragama yang ada di Singkawang untuk meningkatkan kerukunan dan kerja sama dalam mengatasi berbagai masalah sosial di daerahnya," kata Lukman.

Dia menuturkan, jika masyarakat mampu menunjukkan kerukunan dan kebersamaan maka akan menjadi sumber kekuatan dari bangsa ini.

"Saya ingin mengingatkan kepada semua untuk mengamalkan pemahaman bahwa budaya dan tradisi kita yang sangat beragam merupakan warisan leluhur yang sangat penting untuk dipertahankan dan terus dilestarikan, seperti pada perayaan CGM di Singkawang ini," ujarnya.

Menurutnya, CGM tahun ini menjadi kegiatan terbesar yang pernah dilakukan oleh Pemkot dan masyarakat Singkawang. "Kita harapkan tahun depan, kegiatan ini bisa lebih baik dan semakin spektakuler," kata Lukman.

Bukti Multikulturalisme

Di tempat yang sama, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Kementerian Pariwisata yang telah mensuport kegiatan tersebut.

"Terselenggaranya kegiatan ini menjadi bukti bahwa multikulturalisme Kota Singkawang selalu terjaga dengan baik. Untuk itu saya minta kepada seluruh masyarakat Singkawang agar bisa mempertahankannya untuk kemajuan daerah ini," kata dia.

[caption id="attachment_46410" align="aligncenter" width="712"] DI SURABAYA - KAMPUNG PARIKAN: Warga menyaksikan atraksi barongsai saat Festival Manunggaling Dwi Budoyo dan peresmian Kampung Parikan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/3). Kampung tersebut diharapkan menjadi salah satu kampung budaya dan tempat pendidikan non formal bagi masyarakat. (Foto: Ant/Zabur Karuru)[/caption]

Dia juga menuturkan, kegiatan perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang tahun ini akan memecahkan empat rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI), yakni: lampion terbanyak, gerbang Cap Go Meh terbesar, Tatung terbanyak, dan replika naga terbanyak.

Rangkaian parade Tatung akan menjadi sajian atraksi utama dalam pergelaran ini. Parade Tatung mulai berjalan mengikuti rute mulai pukul 07.00 WIB. Saat itu, tercatat jumlah Tatung yang sudah didaftarkan ke MURI sebanyak 1.129 Tatung.

Rute yang akan dilewati mulai halaman Kantor Wali Kota Singkawang di Jalan Firdaus-Jalan Diponegoro-Jalan Sejahtera-Jalan Budi Utomo-Jalan Salam Diman, Jalan Setia Budi-Jalan Niaga dan berakhir di Jalan Pai Bakir.

Sebelumnya, di sejumlah wilayah lainnya juga menyelenggarakan Cap Go Meh yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Imlek. (ant/yps)

Berita terkait